MEDIA ONLINE RESMI MAJELIS WAKIL CABANG (WCNU)NU KECAMATAN CIPAYUNG KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR

Senin, 15 September 2025

KAROMAH PARA WALI KARYA IMAM AL-LALIKAI (W. 418 H)


Dalam sebuah riwayat hadits disebutkan bahwa jasad sahabat yang mulia Ja'far bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu paska gugur dalam perang Mut'ah terbang bersama malaikat ke surga sebagaimana hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, 

رَأَيْتُ جَعْفَرًا يَطِيرُ فِي الجَنَّةِ مَعَ المَلَائِكَةِ

“Aku melihat Ja’far terbang bersama malaikat di surga.” (HR. Tirmidzi no.3696)

Terlepas apakah hal tersebut merupakan bentuk karomah beliau tidaknya yang pasti itu sesuatu yang aneh lagi menakjubkan bagi pemahaman sebagian orang.

Bismillah, terlebih dengan maraknya kisah karomah para wali khususnya para wali Tarim dari kalangan ba'alawi di medsos, maka saya berniat membuat artikel tentang karomah para sahabat, tabi'in, tabi'ut tabi'in juga orang shalih lainnya termasuk karomah habaib yang sudah dipaparkan oleh Imam Al-Lalika'i dalam kitab karyanya Karomatul Auliya'.

Beliau adalah Abu Al-Qasim Hibatallah Al-Lalaka'i dikenal sebagai Imam Al-Lalika'i (اللالكائي) adalah seorang ahli hadits, hafizh, mufti, dan imam ahlus sunnah dari mazhab Syafi'i di kota Baghdad pada awal abad ke 5 Hijriah.

Namanya lengkapnya adalah Abul Qasim Hibatullah bin Al-Hasan bin Manshur Ar-Razi Ath-Thabari Al-Lalika'i. Ia berasal dari negeri Thabaristan (Iran), dan pergi menuntut ilmu agama ke kota Ar-Roy (Iran), sehingga ia memiliki nisbah Ar-Razi. Kemudian ia tinggal di Baghdad, tetapi tidak terlalu lama sehingga tidak dinisbahkan sebagai Al-Baghdadi. Ia wafat di kota Dimur pada hari selasa pada bulan Ramadhan tahun 416 H.

Karya tulisnya yang dikenal luas adalah Syarh Ushul I'tiqad Ahlussunnah wal Jamaah, sebuah kitab dalam bidang akidah Islam. Gurunya yang terkenal adalah Abu Hamid Ahmad bin Muhammad bin Ahmad Al-Isfirayini (w. 406 h) seorang imam dari mazhab Syafi’i pada zamannya. Sedangkan muridnya yang terkenal adalah Abu Bakar Ahmad bin Ali Al-Khatib Al-Baghdadi (w. 463 H (1070/1071 M)).

Nama Al-Lalakaʾi (kadang disebut Al-Lalikaʾi, Al-Alkaʾi, dan Al-Alkai) maknanya adalah "tukang sepatu". Kata tersebut berasal dari bahasa Persia lalak atau lalaka (dari bahasa Arab lawalik) yang berarti sandal atau alas kaki satu ukuran. Tidak pasti apakah dia benar-benar bekerja sebagai pembuat sepatu di masa hidupnya. Karena biografi tentangnya tidaklah terlalu rinci. Sumber biografi yang paling akurat adalah yang ditulis oleh murid langsungnya sendiri yaitu Al-Khatib Al-Baghdadi yang juga seorang ahli hadits terkemuka.

Al-Imam Adz-Dzahabi menjelaskan dalam kitabnya Siyar A'lam An-Nubala', 

سير اعلام النبلاء, الامام الذهبي [جز ١٧ ص: ٤١٩ ] اللالكائي

الإمام الحافظ المجود ، المفتي أبو القاسم ، هبة الله بن الحسن بن منصور ، الطبري الرازي ، الشافعي اللالكائي ، مفيد بغداد فى وقت

*Siyar A'lam Al-Nubala oleh Imam Al-Dzahabi [juz 17 hal. 419] Al-Imam Al-Lalakai*

Al-Imam, Al-Hafizh, Al-Mujawwad (ahli membaca Al-Quran dengan suara dan nada yang indah/qari'), Al-Mufti yaitu Abu Al-Qasim, Hibatullah bin Hasan bin Mansur, Ath-Thabari Ar-Razi, Asy-Syafi'i Al-Lalakai, seorang ulama terkemuka di Baghdad pada masanya. 

Semoga ada waktu luang untuk merealisasikan niat mulia ini. Aamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar