MEDIA ONLINE RESMI MAJELIS WAKIL CABANG (WCNU)NU KECAMATAN CIPAYUNG KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR

Minggu, 28 September 2025

KAJIAN TENTANG KARAMAH SYEIKH ABDUL QADIR AL-JILANI DENGAN MALAIKAT MAUT




Dalam sebuah video di medsos ada seorang habib yang berkisah ada seorang anak mau berziarah ke makam orang tuanya hanya saja lupa dimana makamnya sehingga dibantu oleh Syeikh Abdul Qadir Al-Jilani mencarinya dengan cara menghidupkan satu persatu penghuni makam sampai diketemukan orang yang dicari anaknya. Namun kisah tersebut terdapat dalam keterangan kitab apa penulis belum menemukannya meskipun sudah membaca hikayah kisah karamah beliau dari 1-50 dalam kitab Ar-Raudh Az-Zahir fi Manaqib Syeikh Abdul Qadir karya Syeikh Imam Burhanuddin Ibrahim bin Ali Ad-Diri Al-Qadri cetakan Dar Al-Kutub Al-Ilmiah Beirut Libanon tahun 1971.

Riwayat hidup Syeikh Abdul Qadir Al-Jilani berikut karamahnya yang terdapat dalam kitab Siyar A'lam An-Nubala, Imam Syamsuddin Muhammad bin Ahmad bin Utsman Adz-Dzahabi (w. 748 H/1374 M), cet. Muassasah Ar-Risalah juz 20 dari halaman 439-451 tidak ada penjelasan karamah beliau tentang menghidupkan orang mati sampai satu kuburan dan belum menemukan keterangan kitab yang menjelaskan karamah beliau tersebut.

Imam Syamsuddin Muhammad bin Ahmad bin Utsman Adz-Dzahabi dalam Siyar A'lam An-Nubala menyampaikan pengakuan bahwa Syeikh Abdul Qadir Al-Jilani memiliki karamah melebihi para Syeikh besar, namun banyak riwayat terkait karamah beliau yang tidak benar dan bahkan diantaranya mustahil terjadi sebagaimana keterangan berikut,

قلت: ليس في كبار المشايخ من له أحوال وكرامات أكثر من الشيخ عبد القادر، لكن كثيرا منها لا يصح، وفي بعض ذلك أشياء مستحيلة.

قال الجبائي: كان الشيخ عبد القادر يقول: الخلق حجابك عن نفسك، ونفسك حجابك عن ربك.

عاش الشيخ عبد القادر تسعين (1) سنة، وانتقل إلى الله في عاشر ربيع الآخر سنة إحدى وستين وخمس مئة، وشيعه خلق لا يحصون، ودفن بمدرسته رحمه الله تعالى

Aku (Adz-Dzahabi) berkata: "Di kalangan para syaikh besar, tidak ada yang memiliki pengalaman spiritual (ahwal) dan karamah lebih banyak daripada Syaikh Abdul Qadir, namun banyak di antaranya yang tidak shahih. Bahkan, ada beberapa di antaranya yang mustahil terjadi."

Al-Juba'i berkata: Syaikh Abdul Qadir pernah berkata: "Manusia adalah hijab (tabir) bagimu dari dirimu sendiri, dan dirimu sendiri adalah hijab bagimu dari Tuhanmu."

Syaikh Abdul Qadir hidup selama 90 tahun dan wafat pada tanggal 10 Rabiul Akhir tahun 561 H. Banyak orang yang tidak terhitung jumlahnya mengantarkan jenazahnya, dan beliau dimakamkan di madrasah beliau, semoga Allah merahmatinya.(Siyar A'lam An-Nubala, Imam Syamsuddin Muhammad bin Ahmad bis Utsman Adz-Dzahabi (w. 748 H/1374 M), cet. Muassasah Ar-Risalah juz 20 hal.450)

Sementara terkait dengan kisah karamah Syeikh Abdul Al-Jilani berebut ruh-ruh yang dibawa malaikat maut (Izrail) ada dalam keterangan kitab Al-Ghadir fi Al-Kitab wa As-Sunnah wa Al-Adab, 

عبد القادر و ملك الموت

عن‌السيّد الشيخ الكبير أبي العبّاس أحمد الرفاعي قال:توفّي أحد خدّام الشيخ عبد القادر الكيلاني،و جاءت زوجته إليه فتضرّعت و التجأت إليه و طلبت حياة زوجها.فتوجّه الشيخ إلى المراقبة فرأى في عالم الباطن أنَّ ملك الموت عليه السلام يصعد إلى السماء و معه الأرواح المقبوضة في ذلك اليوم،فقال:يا ملك الموت قف

 و اعطني روح خادمي فلان،و سمّاه باسمه،فقال ملك الموت:إنّي أقبض الأرواح بأمرٍ إلهيٍّ و أؤدّيها إلى باب عظمته،كيف يمكنني أن أعطيك روح الذي قبضته بأمر ربّي؟ فكرّر الشيخ عليه إعطاء روح خادمه إليه،فامتنع من إعطائه،و في يده ظرفٌ معنويٌّ كهيئة الزنبيل فيه الأرواح المقبوضة في ذلك اليوم،فبقوّة المحبوبيّة جرَّ الزنبيل و أخذه من يده،فتفرّقت الأرواح و رجعت إلى أبدانها،فناجى ملك الموت عليه السلام ربّه و قال:يا رب أنت أعلم بما جرى بيني و بين محبوبك و وليّك عبد القادر،فبقوّة السلطنة و الصولة أخذ منّي ما قبضته من الأرواح في هذا اليوم.فخاطبه الحقّ جلَّ جلاله:يا ملك الموت إنَّ الغوث الأعظم محبوبي و مطلوبي لِمَ لا أعطيته روح خادمه؟ و قد راحت الأرواح الكثيرة من قبضتك بسبب روح واحد،فتندّم هذا الوقت

Dari Sayyid Syaikh Agung Abu Al-Abbas Ahmad Ar-Rifa'i, beliau berkata: "Salah satu pembantu Syaikh Abdul Qadir Al-Kilani wafat. Istrinya datang kepada Syaikh Abdul Qadir, memohon dengan sangat dan meminta beliau untuk menghidupkan kembali suaminya."

Maka Syaikh Abdul Qadir memusatkan perhatiannya dan melihat dalam alam ghaib bahwa Malaikat Maut sedang naik ke langit dengan membawa ruh-ruh yang telah dicabutnya pada hari itu. Syaikh Abdul Qadir berkata: "Wahai Malaikat Maut, berhentilah dan berikan kepadaku ruh pembantuku si Fulan," sambil menyebut namanya.

Malaikat Maut menjawab: "Aku mencabut ruh-ruh dengan perintah Allah dan menyerahkannya ke pintu keagungan-Nya. Bagaimana mungkin aku memberikan kepadamu ruh yang telah aku cabut dengan perintah Tuhanku?"

Syaikh Abdul Qadir mengulangi permintaan untuk memberikan ruh pembantunya, namun Malaikat Maut menolak untuk memberikannya. Di tangan Malaikat Maut ada sebuah wadah spiritual yang berbentuk seperti keranjang yang berisi ruh-ruh yang telah dicabut pada hari itu.

Dengan kekuatan cinta dan kehendak yang kuat, Syaikh Abdul Qadir menarik wadah itu dan mengambilnya dari tangan Malaikat Maut. Maka, ruh-ruh itu pun berhamburan dan kembali ke jasad-jasad mereka.

Malaikat Maut kemudian bermunajat kepada Tuhannya dan berkata: "Wahai Tuhan, Engkau lebih mengetahui apa yang terjadi antara aku dan kekasih-Mu dan wali-Mu, Abdul Qadir.

Dengan kekuatan dan kekuasaan, dia mengambil dari tanganku apa yang telah aku cabut berupa ruh-ruh pada hari ini." Maka, Allah Ta'ala berfirman: "Wahai Malaikat Maut, sesungguhnya Al-Ghauts Al-A'zham (Abdul Qadir) adalah kekasih-Ku dan yang dicintai-Ku. Mengapa Aku tidak memberikannya ruh pembantunya?

Banyak ruh yang telah kembali karena satu ruh saja." Maka, Malaikat Maut pun menyesal pada saat itu." (Al-Ghadir Fi Al-Kitab Wa As-Sunnah Wa Al-Adab, Syeikh Abdul Husein Ahmad Al-Amin An-Najafi, cet. Muassasah Al-A'lami Lil Mathbu'at Beirut Libanon juz 11 hal.204)

Memang dalam kitab Al-Lujjain Ad-Dani fi Dzikr Manaqib Syeikh Abdul Qadir Al-Jilani dijelaskan beliau bisa menghidupkan ayam yang sudah menjadi tulang belulang juga karamahnya yang lain yang umum sudah diketahui. Oleh karenanya besar harapan para pembaca bisa memberikan hujjah terkait video dimaksud. Wallahu a'lam 

Demikian Asimun Mas'ud At-Tamanmini menyampaikan semoga bermanfaat. Aamiin 

*والله الموفق الى أقوم الطريق*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar