MEDIA ONLINE RESMI MAJELIS WAKIL CABANG (WCNU)NU KECAMATAN CIPAYUNG KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR

Jumat, 21 November 2025

KAJIAN TENTANG SIAPA YANG MENJADI BAPAK IBUNYA NABI ADAM 'ALAIHISSALAM



Judul diatas mengagetkan sebagian orang karena mayoritas umat islam meyakini bahwa Nabi Adam tidak terlahir dari kedua orang tua tetapi melalui kehendak Allah Ta'ala dengan firman-Nya, "Kun Fayakuun (jadilah, maka terjadilah)".

Nabi Adam merupakan manusia pertama yang diciptakan oleh Allah Ta'ala. Karena itu, Nabi Adam dijuluki sebagai Abu Al-Basyar (nenek moyang manusia). Dalam Al-Qur'an, Allah menjelaskan proses dan tahapan penciptaan manusia pertama itu. Mulai dari tanah sampai wujud manusia yang bernyawa. Semua proses itu sudah dijelaskan dalam Al-Qur’an.

Pada tahap pertama, dijelaskan bahwa Adam diciptakan dari tanah. Dalam QS. Ali 'Imron [3]: 59, Allah berfirman,

اِنَّ مَثَلَ عِيْسٰى عِنْدَ اللّٰهِ كَمَثَلِ اٰدَمَۗ خَلَقَهٗ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ قَالَ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُ

"Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya, "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia." (QS. Ali 'Imran [3] : 59)

Ayat tersebut menjelaskan analogi Nabi Isa dengan Nabi Adam yang sama-sama diciptakan tanpa seorang bapak. Bahkan, Nabi Adam bukan hanya tanpa bapak, tapi juga tanpa ibu yang mengandung dan melahirkannya. Adam diciptakan dari tanah.

Imam Al-Baidhawi menjelaskan, ayat tersebut merupakan penjelasan dalam bentuk penganalogian diciptakannya Nabi Isa dengan Nabi Adam yang diciptakan tanpa ayah dan ibu, keduanya sama-sama tercipta dari tanah. (liat Al-Baidhawi, Anwar At-Tanzil wa Aswa At-Ta’wil, juz 2, hal. 20)

Dalam hadits sahih dijelaskan, Abu Dawud dan Tirmidzi meriwayatkan dari Abu Hurairah ra. dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam,

أنتم بنو أدم، و أدم من تراب

"Kalian semua adalah anak cucu Adam, dan Adam terbuat dari tanah." (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)

Dalam hadits shahih yang lain juga dijelaskan,

إن الله خلق أدم من قبضة. قبضها من جميع الأرض. فجاء بنو أدم على قدر الأرض. فجاء منهم الأحمر، والأبيض و الأسود و بين ذلك. و السهل و الحزن، و الخبيث و الطيب.

"Sesungguhnya Allah Ta'ala menciptakan Adam dari segenggam (tanah). Digenggamnya dari semua (jenis) tanah. Sehingga rupa anak cucu adam sebagaimana dari tanah diambilnya. Sehingga dari mereka ada yang berkulit merah, putih, hitam, antara putih dan hitam. Ada yang berbahagia, bersedih, buruk, baik, dan antara keduanya."

Dr. Shalah Al-Khalidi memaparkan, hadis ini menjelaskan rahasia perbedaan warna kulit manusia. Hal itu karena berbeda warna tanah saat penciptaannya. Sebagaimana perbedaan manusia dari jiwa, karakter dan lakunya. Hal itu karena perbedaan jenis bahan tanah penciptaannya. (lihat Al-Khalidi, Al-Qashash Al-Qur’ani, Juz 1, hal. 91)

Meskipun demikian ternyata Nabi Adam 'alaihissalam memiliki perantara dalam penciptaannya sehingga disebut sebagai bapak/ibunya yaitu air dan tanah sebagaimana yang disampaikan oleh Al-Alamah Ai-Imam Ahmad bin Muhammad Ashawi Al-Maliki dalam Hasyiah Ash-Shawi 'Ala Tafsir Jalalain ketika beliau menafsirkan QS. Ar-Rahman ayat 14 sebagaimana berikut,

قوله: (كالفَخّار) أي في أنّ كلاًّ منهما يسمع له صوتٌ إذا نُقِر، واعلم أنّه تعالى أفاد في هذه السورة أنّ خلق آدم (من صَلصالٍ كالفَخّار)، وفي سورة الحجر (من صَلصالٍ من حَمإٍ مسنون)، أي من طينٍ أسودَ متغيّر، وفي الصافات (من طِينٍ لازِب)، أي يلصق باليد، وفي آل عمران (كَمَثَلِ آدمَ خَلَقَهُ مِن تُرابٍ)، ولا تنافي بينها، وذلك لأنّه تعالى أخَذَه من ترابِ الأرض، فَعَجَنَهُ بالماءِ فصار طينًا لازِبًا، ثم تركه حتى صار حمأً مسنونًا، ثم صوّره كما تُصوَّر الأواني، ثم أيبسه حتى صار في غاية الصلابة كالفخار، اذا نقر صوت فالمذكور هنا آخر أطواره، وفي غير الموضع، تارةً مبدؤةً وتارةً اثناؤه، فالأرضُ أمُّه، والماءُ أبوه، ممزوجان بالهواء الحامل للحرِ الذي هو من فَيح جَهَنّم، فهو من العناصر الأربع، لكن الغالب في جبلّته التراب، كما أنّ الجان خُلِق من العناصر الاربع, لكن الغالب فى جبلته النار، فلذا نُسِب إليها. قوله: (وهو ما طبخ من الطين) أي فكان مجوفا كالآوّاني وليس كالآجر. قولُه: (وهو ابليس) هذا احد قولين وهو الصحيح, وقيل ابو الجن غير ابليس.

Firman Allah, "seperti tembikar" (Al-Fakhkhar), yaitu keduanya mengeluarkan suara jika diketuk. Perlu diketahui bahwa Allah telah menyebutkan dalam surah ini bahwa penciptaan Adam dari tanah liat kering seperti tembikar, sedangkan dalam surah Al-Hijr disebutkan "(dari tanah liat hitam yang berubah)", yaitu tanah liat yang berwarna hitam dan berubah, dalam surah Al-Saffat "(dari tanah liat yang lengket)", yaitu tanah liat yang menempel di tangan, dan dalam surah Al-Imran "(seperti Adam, Dia menciptakannya dari tanah)", tidak ada kontradiksi di antara ayat-ayat tersebut, karena Allah telah mengambil tanah dari bumi, kemudian mencampurnya dengan air sehingga menjadi tanah liat yang lengket, kemudian membiarkannya hingga menjadi tanah liat hitam yang berubah, kemudian membentuknya seperti membentuk bejana, kemudian mengeringkannya hingga menjadi sangat keras seperti tembikar, jika diketuk akan mengeluarkan suara.

Yang disebutkan di sini adalah tahap terakhir, sedangkan di tempat lain disebutkan tahap awal dan pertengahan. Bumi adalah ibunya, air adalah ayahnya, keduanya dicampur dengan udara yang membawa panas, yang berasal dari api Jahannam, sehingga Adam terbuat dari empat unsur, tetapi yang dominan adalah tanah, seperti halnya jin diciptakan dari empat unsur, tetapi yang dominan adalah api, sehingga dia dinisbatkan kepada api.

Firman Allah, "dan dia adalah Iblis" (wa-huwa Iblis), ini adalah salah satu pendapat, dan pendapat yang benar adalah bahwa Iblis adalah bapak jin, bukan jin itu sendiri." (Hasyiah Ash-Shawi 'Ala Tafsir Jalalain, Al-Alamah Al-Imam Ahmad bin Muhammad Ash-Shawi Al-Mishri Al-Maliki (1175-1241 H/1761-1825 M), Cet. Al-Haromain - Singapura juz 4 hal.199). Wallahu a'lam 🙏🏻

Demikian Asimun Mas'ud At-Tamanmini menyampaikan semoga bermanfaat untuk menambah wawasan. Aamiin 

*والله الموفق الى أقوم الطريق*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar