MEDIA ONLINE RESMI MAJELIS WAKIL CABANG (WCNU)NU KECAMATAN CIPAYUNG KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR

Kamis, 20 November 2025

KAJIAN TENTANG KEMATIAN SEORANG HABIB, ADZAB KUBUR DILIBURKAN SEMENTARA SELAMA SATU BULAN



Sungguh sebuah kisah yang mengagumkan sekaligus menimbulkan tanda tanya akan validitas cerita kisah ba'alawi tersebut yang terdapat dalam kitab Minhatul Ilah karya Habib Salim bin Hafidz dikisahkan bahwa gurunya Habib Abu Bakar bin Abdullah Al-Attas ditanya; "Apakah yang diberikan kepada pengunjung makam wali? Dia menjawab, "akan diberikan salah satu dari dua perkara, yang pertama, yaitu yang paling sedikit, bahwa Allah akan mengampuni dosa-dosa nya, dan yang kedua, yang paling tinggi, adalah memberikan derajat yang di ziarahinya, sebagaimana yang tertulis,

ومما يحكيه أنه سئل بعض العارفين واظنه شيخه الحبيب ابا بكر بن عبد الله العطاس, ماذا يعطى زائر قبر الولي, قال: يؤطى احد خصلتين, الاولى - هي الاقل - ان يغفر الله ذنوبه, والثانية هي العليا ان يعطى مراتبة تلك المزور.

Dari sebagian yang dikisahkannya bahwa salah satu dari orang yang arif, yang di duga adalah gurunya Habib Abu Bakar bin Abdullah Al-Attas, ditanya tentang apa yang diberikan kepada orang yang mengunjungi kubur wali. Dia menjawab, "Dia akan diberikan salah satu dari dua hal: pertama, yang lebih rendah, adalah Allah akan mengampuni dosa-dosanya; dan kedua, yang lebih tinggi, adalah dia akan diberikan kedudukan orang yang dikunjungi." (Minhah Al-Ilah fi Al-Ittishal bi ba'dh Auliyah, Al-Habib Salim bin Hafizh bin Abdullah bin Syaikh bin Abu Bakar Salim Al-Alawi Al-Husaini Al-Hadhrami Asy-Syafi'i (1288-1378 H), cet. Al-Maqashid hal.151-152)

ويقول أيضا: «مر الحبيب سقاف بن محمد السقاف يومًا(١) هو وبعض السادة آل الجفري بمقبرة تريم، فإذا برجل يعذب في قبره ويصيح بصوت رفيع سمعاه، فقال الحبيب سقاف لمن معه: وجب علينا حق لصاحب هذا القبر أن ندعو له برفع العذاب عنه. قال سيدي: فوفقنا ساعة على القبر فإذا الصوت انقطع في الحال أو كما قال.

وسمعته رضي الله عنه وهو (برتم): يقول للحاضرين: إني خرجت ذات ليلة من الليالي من بلدتكم هذه إلى تحت جبانتها، فإذا أنا برجل مستغرق في صلاته، وهو ساجد, فحركته بيدي ولم يشعربي, ثم حركته الثانية أشد من الاولى فكلمني وقلت له: من أنت؟ أما تعرفني, قال: مند عرفته ما عرفت سواه، ثم قلت : كيف حال اهل البرزخ, قال: هم فيه كالبحر والارواح كالسفن,  إذا لنا حاجة بهم دلينا سفنتنا وجاء المطلوب إلي عندنا أو كما قال.

وسمعته يقول: إن أخي سالم بن أبي بكر العطاس(٢) لما مات رفع العذاب من البرازخ كلها شهر زمان، وإني قلت له مرة: ما نجد روحك في الدنيا؟ قال: روحي في البيت المعمور مع النبيين والصالحين.

Dia juga berkata, "Suatu hari, Habib Segaf bin Muhammad Assegaf dan beberapa sayyid dari keluarga Al-Jufri melewati pemakaman Tarim, dan mereka mendengar suara seseorang yang sedang disiksa di kuburnya dan berteriak dengan suara keras. Habib Segaf berkata kepada orang yang bersamanya, 'Kita harus mendoakan orang (penghuni kubur) ini agar dia dibebaskan dari siksaan.' Mereka kemudian berdoa di kubur itu. Berkatalah sayyidi, keduanya berhenti sebentar diatas keburan dan suara itu berhenti seketika."

Aku mendengar dia berkata, "Aku keluar dari kota ini suatu malam ke samping kuburan, dan aku melihat seorang pria yang sedang sangat khusyuk dalam shalatnya, dia sedang sujud. Aku menyentuhnya dengan tangan aku, tapi dia tidak menyadari kehadiranku. Aku menyentuhnya lagi dengan lebih keras, dan dia berbicara kepadaku. Aku bertanya, 'Tidakkah kamu mengenalku?' Dia menjawab, 'Selama aku sedang mengenal-Nya (Allah) maka aku tidak mengenal selain-Nya (Allah).' Aku bertanya, 'Bagaimana keadaan orang-orang di alam barzakh?' Dia menjawab, 'Mereka seperti laut, dan roh-roh seperti kapal. Jika kita membutuhkan mereka (arwah), kita akan ditunjukkan kapal kita, dan yang dibutuhkan akan datang kepada kita.'"

Aku juga mendengar dia berkata, "Ketika saudaraku, Salim bin Abi Bakar Al-Attas, meninggal, siksaan di alam barzakh diangkat selama satu bulan. Aku pernah bertanya kepadanya, 'kami tidak menemukan rohmu di dunia ini?' Dia menjawab, 'Rohku berada di Baitul Ma'mur bersama para nabi dan orang-orang saleh.'" (Minhah Al-Ilah fi Al-Ittishal bi ba'dh Auliyah, Al-Habib Salim bin Hafizh bin Abdullah bin Syaikh bin Abu Bakar Salim Al-Alawi Al-Husaini Al-Hadhrami Asy-Syafi'i (1288-1378 H), cet. Al-Maqashid hal.154)

سمعته يقول: كان سيدنا علي بن علوي خالع قسم يقول: ما عصت جارحة من جوارحي.

وذكر سيدنا أن الحبيب أحمد بن زين الحبشي لما طلع (شبام)، ولاقى في الطريق الحبشي عمر بن أحمد العدروس صاحب (الحزم)، وقال له: يا ولدي شف أبوك من الرجال وجدك من الرجال، وهكذا وعدد له من آبائه الكرام، وانت احذر مما يقوله الناس (انقصعت في قعو التالي) فتأثر الحبيب عمر بهذه الموعظة ودخلت في قلبه. أو كما قال.

وأفادنا رضي الله عنه أن من أوراد الحبيب أحمد المحضار قوله: يا معطى لا تبطى، وأنه اتفق بأحد الدراويش السائحين وقال له:  اني لا رأيت مثل بلدة (تريم) لأن كل أسرار الأولياء وأنوارهم مقصورة عند قبورهم إلا (تريم) فاني رايت اسرارهم وانوارهم مبسوطة فى مساجدها وشوارعها واسواقها حتى فى طهاراتها. 

وسمعت منه رضي الله عنه شيئاً وافرا من كلامه الذي جمعه الأخ الناسك الحسين بن عبد الله الحبشي استغنيت عن إثباته هنا في ذلك المجموع النفيس

ومما حدثنا به أيضاً: أنه رأى سيدنا زين العابدين علي بن الحسين في المنام قال: وضحك في وجهي وبشّرني وأجازني بما أجازه به سلفه المتقدمون وقال للحاضرين: وكنت معهم: أجزتكم كما أجازني المذكور إجازة مطلقة فقبلنا الإجازة.

وأجازنا رضي الله عنه إجازة عامة عند ضريح سيدنا الحداد كما أجازه مشايخه أباً عن جد إلى صاحب هذا الضريح عن آبائه، رضي الله عنهم، وأعاد علينا من بركاتهم وأسرارهم وأنوارهم آمين.

Aku mendengar dia berkata, "Sayyiduna Ali bin Alawi Khali' Qasam berkata, 'Aku tidak pernah dengan anggota tubuh untuk berbuat dosa dari anggota-anggota tubuhku.'"

Sayyiduna menyebutkan bahwa ketika Habib Ahmad bin Zain Al-Habsyi tiba di Shibam (Hadhramaut Yaman), dia bertemu dengan Habib Umar bin Ahmad Al-Aydrus, pemilik Al-Hazm (Al-Jauf Yaman), di jalan. Habib Umar berkata kepadanya, "Wahai anakku, carilah ayahmu di antara orang-orang yang kuat, dan carilah kakekmu di antara orang-orang yang kuat," dan dia menyebutkan beberapa nama leluhurnya yang mulia. "Hati-hatilah dengan apa yang dikatakan orang, jangan sampai kamu terjebak dalam kesalahan."

Habib Umar sangat terpengaruh dengan nasihat ini dan memasukkannya ke dalam hatinya.

Dia juga menyebutkan bahwa salah satu doa Habib Ahmad Al-Mahdhar adalah, "Ya Mu'thi (Ya, Allah yang Maha Pemberi) janganlah Engkau lambat (memberi)."

Dia juga bertemu dengan salah satu darwis (murobi sufi) yang sedang melakukan perjalanan dan berkata kepadanya, "Aku tidak pernah melihat seperti kota Tarim, karena semua rahasia dan cahaya para wali terkumpul di kuburan mereka, kecuali Tarim. Aku melihat rahasia dan cahaya mereka tersebar di masjid-masjid, jalan-jalan, dan pasar-pasarnya, bahkan di tempat-tempat wudhu (kamar mandi)."

Aku mendengar banyak hal dari dia, tapi aku tidak akan menuliskannya di sini karena sudah ada dalam kumpulan yang berharga.

Dia juga menceritakan bahwa dia melihat Sayyiduna Zainal Abidin Ali bin Husain dalam mimpinya, dan dia tertawa (tersenyum) kepadanya, memberikan kabar gembira, dan memberikan izin kepadanya seperti yang diberikan oleh leluhurnya. Dia berkata kepada orang-orang yang hadir, "Aku memberikan izin kepada kalian seperti yang diberikan kepadaku."

Dia juga memberikan izin kepada kami secara umum di dekat makam Sayyiduna Al-Haddad, seperti yang diberikan oleh guru-gurunya, dan kami menerima izin itu. Semoga Allah membalas kebaikan mereka dan memberikan kami berkah, rahasia, dan cahaya mereka. Amin." (Minhah Al-Ilah fi Al-Ittishal bi ba'dh Auliyah, Al-Habib Salim bin Hafizh bin Abdullah bin Syaikh bin Abu Bakar Salim Al-Alawi Al-Husaini Al-Hadhrami Asy-Syafi'i (1288-1378 H), cet. Al-Maqashid hal.156). Wallahu a'lam 

Demikian Asimun Mas'ud At-Tamanmini menyampaikan semoga bermanfaat untuk menambah wawasan. Aamiin 

*والله الموفق الى أقوم الطريق*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar