MEDIA ONLINE RESMI MAJELIS WAKIL CABANG (WCNU)NU KECAMATAN CIPAYUNG KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR

Rabu, 21 September 2011

MUTIARA HADITS “KITAB SYARH AS-SUNNAH” (AL-BAGHOWI)



عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ ، عَن ِالنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ : مَنْ قَالَ فِي الْقُرْآنِ بِغَيْرِ عِلْمٍ ، فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ ، وَمَنْ كَذَبَ عَلَيَّ فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ

Dari Ibnu Abbas ra. dari Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yg berbicara tentang al-Qur’an tanpa didasari ilmu, maka hendaklah mencari tempat duduk di neraka, dan barangsiapa yg berdusta atasku, maka hendaklah mencari tempat duduk di neraka,” ini hadits hasan

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ قَالَ فِي الْقُرْآنِ بِرَأْيِهِ ، فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ "

Dari Ibnu Abbas ra. berkata, Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yg berbicara tentang al-Qur’an dgn logikanya sendiri, maka hendaklah mencari tempat duduk di neraka.”

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ : مَنْ قَالَ فِي الْقُرْآنِ بِغَيْرِ عِلْمٍ ، فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ

Dari Ibnu Abbas ra. dari Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yg berbicara tentang al-Qur’an tanpa didasari ilmu, maka hendaklah mencari tempat duduk di neraka,” hadits ini hasan

عَنْ سَلَمَةَ ، قَالَ : سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، يَقُولُ : مَنْ يَقُلْ عَلَيَّ مَا لَمْ أَقُلْ ، فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ

Dari Salamah ra. Berkata, ‘Aku mendengar Nabi Shollalohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yg berkata atas namaku sesuatu yg tdk aku katakan, maka hendaklah mencari tempat duduk di neraka,” Hadits ini shohih

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا ، نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الآخِرَةِ ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ ، وَاللَّهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ ، وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَبْتَغِي فِيهِ عِلْمًا ، سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ ، وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي مَسْجِدٍ مِنْ مَسَاجِدِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ ، وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلا نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ ، وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ ، وَحَفَّتْ بِهِمُ الْمَلائِكَةُ ، وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ ، وَمَنْ بَطَّأَ بِهِ عَمَلُهُ لَمْ يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُهُ هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ

Dari Abu Hurairoh ra. berkata, Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, Barangsiapa melapangkan kesusahan (kesempitan) untuk seorang mukmin di dunia maka Alloh akan melapangkan baginya kesusahan dari kesusahan-kesusahan pada hari kiamat dan barangsiapa memudahkan kesukaran seseorang maka Alloh akan memudahkan baginya di dunia dan akhirat. Barangsiapa yang menutupi aib seorang muslim maka Alloh akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Alloh selalu menolong hamba yang suka menolong kawannya. Barangsiapa menempuh jalan menuntut ilmu maka Alloh akan mempermudah baginya jalan ke surga. Suatu kaum yang berkumpul dalam sebuah rumah dari rumah-rumah Alloh, bertilawat al-Qur'an dan mempelajarinya bersama maka Alloh akan menurunkan ketentraman dan menaungi mereka dengan rahmat. Para malaikat mengitari mereka dan Alloh menyebut-nyebut mereka di kalangan para malaikat yang ada di sisi-Nya. Barangsiapa lambat dengan amalan-amalannya maka tidak dapat dipercepat dengan mengandalkan keturunannya.Hadits ini shohih dikeluarkan oleh Imam Muslim

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرَّ بِمَجْلِسَيْنِ فِي مَسْجِدِهِ ، أَحَدُ الْمَجْلِسَيْنِ يَدْعُونَ اللَّهَ ، وَيَرْغَبُونَ إِلَيْهِ ، وَالآخَرُ يَتَعَلَّمُونَ الْفِقْهَ ، وَيُعَلِّمُونَهُ ، قَالَ : كِلا الْمَجْلِسَيْنِ عَلَى خَيْرٍ ، وَأَحَدُهُمَا أَفْضَلُ مِنْ صَاحِبِهِ ، أَمَّا هَؤُلاءِ ، فَيَدْعُونَ اللَّهَ ، وَيَرْغَبُونَ إِلَيْهِ ، وَأَمَّا هَؤُلاءِ ، فَيَتَعَلَّمُونَ الْفِقْهَ ، وَيُعَلِّمُونَ الْجَاهِلَ ، فَهَؤُلاءِ أَفْضَلُ ، وَإِنَّمَا بُعِثْتُ مُعَلِّمًا ثُمَّ جَلَسَ فِيهِمْ

Dari Abdulloh bin Umar ra. Sesungguhnya Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wa sallam melewati dua majelis di dalam masjid, satu dari kelompok majelis berdo’a dan berharap kepada Alloh, dan yg satu mejelis belajar ilmu agama dan mengajarkannya. Rosul bersabda, “Kedua mejelis ini adalah baik, dan salah satu dari keduanya lebih utama dari sahabatnya. Adapun mereka ini memohon dan berharap kpd Alloh, sedangkan mereka yg belajar ilmu agama dan mengajarkannya kpd org2 yg bodoh itu lbh utama, saesungguhnya tidaklah aku diutus kecuali unt mengajar.”

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَبْتَغِي فِيهِ عِلْمًا ، سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ

Dari Abu Huroiroh ra. berkata, Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yg berjalan menuju unt mendapatkan ilmu, Alloh akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” Hadits ini hasan

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : لا حَسَدَ إِلا فِي اثْنَيْنِ : رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ مَالا ، فَسَلَّطَهُ عَلَى هَلَكَتِهِ فِي حَقٍّ ، وَرَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ حِكْمَةً فَهُوَ يَقْضِي بِهَا وَيُعَلِّمُهَا هَذَا حَدِيثٌ مُتَّفَقٌ عَلَى صِحَّتِهِ

Dari Abdulloh bin Mas’ud ra. berkata, Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak boleh iri kecuali dalam dua hal, yaitu seorang laki2 yg dianugerahi Alloh harta yg byk dan dihabiskannya unt hal2 yg haq (benar). Dan seorang laki2 yg dianugerahi Alloh ilmu hikmah maka dia menjalankannya dan mengajarkannya.” Muttafaq ‘alaih

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ ، قَالَ : سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، يَقُولُ : إِنَّ اللَّهَ لا يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعًا يَنْتَزِعُهُ مِنَ الْعِبَادِ ، وَلَكِنْ يَقْبِضِ الْعِلْمَ بِقَبْضِ الْعُلَمَاءِ حَتَّى إِذَا لَمْ يُبْقِ عَالِمًا اتَّخَذَ النَّاسُ رُءُوسًا جُهَّالا ، فَسُئِلُوا ، فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ ، فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا هَذَا حَدِيثٌ مُتَّفَقٌ عَلَى صِحَّتِهِ أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ

Dari Abdulloh bin Amr bin Ash ra. berkata, ‘Aku mendengar Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Alloh mencabut ilmu dari manusia dgn cara merebut ilmu dari hamba2-Nya, akan tetapi dengan mewafatkan para ulama sehingga tidak lagi tersisa seorang alim (yg berilmu). Dengan demikian orang-orang mengangkat pemimpin-pemimpin yang dungu lalu ditanya dan dia memberi fatwa tanpa ilmu pengetahuan. Mereka sesat dan menyesatkan.” Mutafaq 'alaih ditakhrij oleh Imam Muslim

Semoga bermanfa’at. Aamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar