MEDIA ONLINE RESMI MAJELIS WAKIL CABANG (WCNU)NU KECAMATAN CIPAYUNG KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR

Selasa, 01 Maret 2016

KAJIAN TENTANG "JIDAT HITAM" BUKAN SUNNAH TAPI CIRI-CIRI KHAWARIJ



Dewasa ini banyak orang mengukur keshalihan seseorang dari ketebalan kapal hitam yg ada dijidatnya, semakin hitam dan tebal jidat seseorang maka semakin dia dianggap sebagai orang yg ahli ibadah dan ahli sujud. Hal ini berdasarkan pemahaman sempit mereka terhadap ayat yg berbunyi:

مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ

“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan Dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. kamu Lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud” (QS. Al-Fath:29).

Al-Khothib As-Syarbini dalam Tafsirnya Sirojul Munir juz 4 hal. 31 menjelaskan maksud ayat,
سيماهم فى وجوههم من اثر السجود
mengutip perkataan Imam Al-Baghowi sbb:

وقال البغاوى: وﻻ يظن من السيما مايصنعه بعض المرائين من اثر هيئة السجود فى جبهة فأن ذالك من سيماالخوارج

“Jangan menyangka sesungguhnya dari tanda2 yg dilakukan sebagian orang2 yg riya’ (muroo’iin) itu termasuk tanda bekas saat sujud di jidat, karena sesungguhnya hal itu adalah tanda2 khowarij.”

Al-Imam Muhammad bin Ahmad As-Showi Al-Maliki dalam kitabnya Hasyiah As-Showi ‘Ala Tafsir Al-Jalalain juz 4 hal. 134 cet. Al-Haromain Li At-Thoba’ah Wa An-Nashr Wa At-Tauzi’ Singapura QS. Al-Fath: 29 menjelaskan maksud ayat yg berbunyi,

(سيماهم فى زجوههم من اثر السجود)
وليس المراد به ما يصنعه بعض الجهلة المرائين من العﻻمة فى الجبهة، فأنه من فعل الخوارج، وفى الحديث: اني ﻻبغض الرجل واكرهه اذا رايت بين عينيه اثر السجود.

(Tanda-tanda mereka di wajahnya (terlihat) dari bekas sujudnya)

Dan maksud darinya bukanlah apa yg dilakukan oleh sebagian orang BODOH yg merasa RIYA’ (pamer) dari tanda-tanda di jidat. Maka itu sesungguhnya yg dikerjakan kaum KHOWARIJ.
Dalam hadits Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda,

اني لابغض الرجل واكره اذا رايت بين عينيه اثر السجود

"Sesungguhnya aku sangat membenci seseorang apabila aku melihat di antara dua matanya bekas sujud."

Hadits yg dikemukakan oleh Imam As-Showi di atas merupakan inti dari hadits dari Syarik bin Syihab, beliau berkata :

كُنْتُ أَتَمَنَّى أَنْ أَلْقَى رَجُلًا مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - يُحَدِّثُنِي عَنِ الْخَوَارِجِ، فَلَقِيتُ أَبَا بَرْزَةَ فِي يَوْمِ عَرَفَةَ فِي نَفَرٍ مِنْ أَصْحَابِهِ، فَقُلْتُ:يَا أَبَا بَرْزَةَ، حَدِّثْنَا بِشَيْءٍ سَمِعْتَهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - يَقُولُهُ فِي الْخَوَارِجِ. قَالَ: أُحَدِّثُكَ بِمَا سَمِعَتْ أُذُنَايَ وَرَأَتْ عَيْنَايَ: أُتِيَ رَسُولُ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - بِدَنَانِيرَ يُقَسِّمُهَا، وَعِنْدَهُ رَجُلٌ أَسْوَدُ، مَطْمُومُ الشَّعْرِ، عَلَيْهِ ثَوْبَانِ أَبْيَضَانِ، بَيْنَ عَيْنَيْهِ أَثَرُ السُّجُودِ، فَتَعَرَّضَ لِرَسُولِ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - فَأَتَاهُ مِنْ قِبَلِ وَجْهِهِ فَلَمْ يُعْطِهِ شَيْئًا، فَأَتَاهُ مِنْ قِبَلِ يَمِينِهِ فَلَمْ يُعْطِهِ شَيْئًا، ثُمَّ أَتَاهُ مِنْ خَلْفِهِ فَلَمْ يُعْطِهِ شَيْئًا، فَقَالَ: وَاللَّهِ يَا مُحَمَّدُ مَا عَدَلْتَ فِي الْقِسْمَةِ مُنْذُ الْيَوْمِ. فَغَضِبَ رَسُولُ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - غَضَبًا شَدِيدًا ثُمَّ قَالَ: " وَاللَّهِ لَا تَجِدُونَ بَعْدِي أَحَدًا أَعْدَلَ عَلَيْكُمْ مِنِّي " قَالَهَا ثَلَاثًا.ثُمَّ قَالَ: " يَخْرُجُ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ رِجَالٌ - كَانَ هَذَا مِنْهُمْ - هَدْيُهُمْ هَكَذَا، يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لَا يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ يَمْرُقُونَ مِنَ الدِّينِ، كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنَ الرَّمِيَّةِ، لَا يَرْجِعُونَ إِلَيْهِ ". وَوَضَعَ يَدَهُ عَلَى صَدْرِهِ " سِيمَاهُمُ التَّحْلِيقُ، لَا يَزَالُونَ يَخْرُجُونَ حَتَّى يَخْرُجَ آخِرُهُمْ، فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمْ فَاقْتُلُوهُمْ " قَالَهَا ثَلَاثًا " شَرُّ الْخَلْقِ وَالْخَلِيقَةِ " قَالَهَا ثَلَاثًا».

Aku berharap bisa bertemu dengan salah seorang shahabat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam yg bisa menceritakan hadits tentang Khawarij kepadaku. Suatu hari aku berjumpa dengan Abu Barzah yg berada bersama satu rombongan para shahabat pada hari ‘Arafah. Aku berkata kepadanya, “Ceritakanlah kepadaku hadits yg engkau dengar dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tentang Khawarij !”. Beliau berkata, “Akan kuceritakan kepada kamu suatu hadits yg didengar sendiri oleh kedua telingaku dan dilihat oleh kedua mataku. Sejumlah uang dinar diserahkan kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam lalu beliau membaginya. Ada SEORANG YANG BERKULIT HITAM PLONTHOS KEPALANYA DAN ADA BEKAS SUJUD DIANTARA KEDUA MATANYA. Dia mengenakan dua lembar kain berwarna putih. Dia mendatangi Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dari arah depan, tetapi Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak memberinya sesuatu pun, kemudian dia mendatanginya dari arah kanan, tetapi Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam juga tidak memberikannya sesuatu pun, lalu dia mendatanginya dari arah belakang, namun Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pun tidak memberikannya. Dia lantas berkata, “Hai Muhammad hari ini engkau tidak membagi dengan adil”. Mendengar ucapannya, Nabi marah besar. Beliau bersabda, “Demi Allah, setelah aku meninggal dunia kalian tidak akan menemukan orang yg lebih adil dibandingkan diriku”. Demikian beliau ulangi sebanyak tiga kali. Kemudian beliau bersabda, “Akan keluar dari arah timur orang2 yg seperti itu penampilan mereka. Dia adalah bagian dari mereka. Mereka membaca al-Qur’an namun al-Qur’an tidaklah melewati tenggorokan mereka. Mereka melesat dari agama sebagaimana anak panah melesat dari binatang sasarannya kemudia mereka tidak akan kembali kepada agama. Rasulullah Shallallohu 'alaihi wa sallam meletakkan tangan beliau di dadanya, kemudian mengatakan, CIRI KHAS MEREKA ADALAH PLONTHOS KEPALA (GUNDUL). Mereka akan selalul muncul sehingga muncul yg terakhir dari mereka. Apabila kalian melihatnya, maka bunuhlah mereka. Demikian beliau ulangi sebanyak tiga kali. MEREKA ADALAJ SEBURUK-BURUK KEJADIAN DAN MAKHLUK. Demikian beliau ulangi sebanyak tiga kali. ) (Imam Al-Haitsami, Majma’ al-Zawaid Maktabah Syamilah, Juz. VI, Hal. 229, No. Hadits 10408)

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam tidak mempunyai tanda hitam di jidat. Tidak ditemukan penjelasan tanda hitam di kening itu dimiliki Nabi, baik dalam buku2 Sirah Nabawiyah atau dalam kitab2 hadits.

عَنْ مَنْصُورٍ قَالَ قُلْتُ لِمُجَاهِدٍ (سِيمَاهُمْ فِى وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ) أَهُوَ أَثَرُ السُّجُودِ فِى وَجْهِ الإِنْسَانِ؟ فَقَالَ : لاَ إِنَّ أَحَدَهُمْ يَكُونُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ مِثْلُ رُكْبَةِ الْعَنْزِ وَهُوَ كَمَا شَاءَ اللَّهُ يَعْنِى مِنَ الشَّرِّ وَلَكِنَّهُ الْخُشُوعُ.

Dari Manshur, Aku bertanya kepada Mujahid tentang maksud dari firman Allah, ‘tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud’ apakah yg dimaksudkan adalah bekas di wajah? Beliau menjawab, “Bukan, bahkan ada orang yg ‘kapal’ yg ada di antara kedua matanya itu bagaikan ‘kapal’ yg ada pada lutut onta namun dia adalah orang bejat. Tanda yg dimaksudkan adalah kekhusyu’an” (HR. Baihaqi dalam Sunan Kubro no 3702).

عَنْ سَالِمٍ أَبِى النَّضْرِ قَالَ : جَاءَ رَجُلٌ إِلَى ابْنِ عُمَرَ فَسَلَّمَ عَلَيْهِ قَالَ : مَنْ أَنْتَ؟ قَالَ : أَنَا حَاضِنُكَ فُلاَنٌ. وَرَأَى بَيْنَ عَيْنَيْهِ سَجْدَةً سَوْدَاءَ فَقَالَ : مَا هَذَا الأَثَرُ بَيْنَ عَيْنَيْكَ؟ فَقَدْ صَحِبْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- وَأَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ رَضِىَ اللَّهُ عَنْهُمْ فَهَلْ تَرَى هَا هُنَا مِنْ شَىْءٍ؟

Dari Salim Abu Nadhr, ada seorang yg datang menemui Ibnu Umar. Setelah orang tersebut mengucapkan salam, Ibnu Umar bertanya kepadanya, “Siapakah anda?”. “Aku adalah anak asuhmu”, jawab orang tersebut. Ibnu Umar melihat ada bekas sujud yg berwarna hitam di antara kedua matanya. Beliau berkata kepadanya, “Bekas apa yg ada di antara kedua matamu? Sungguh aku telah lama bershahabat dengan Rasulullah, Abu Bakar, Umar dan Utsman. Apakah kau lihat ada bekas tersebut pada dahiku?” (HR. Baihaqi dalam Sunan Kubro no 3698)

عَنِ ابْنِ عُمَرَ : أَنَّهُ رَأَى أَثَرًا فَقَالَ : يَا عَبْدَ اللَّهِ إِنَّ صُورَةَ الرَّجُلِ وَجْهُهُ ، فَلاَ تَشِنْ صُورَتَكَ.

Dari Ibnu Umar, beliau melihat ada seorang yg pada dahinya terdapat bekas sujud. Ibnu Umar berkata, “Wahai hamba Allah, sesungguhnya penampilan seseorang itu terletak pada wajahnya. Janganlah kau jelekkan penampilanmu!” (HR. Baihaqi dalam Sunan Kubro no 3699).

عَنْ أَبِى عَوْنٍ قَالَ : رَأَى أَبُو الدَّرْدَاءِ امْرَأَةً بِوَجْهِهَا أَثَرٌ مِثْلُ ثَفِنَةِ الْعَنْزِ ، فَقَالَ : لَوْ لَمْ يَكُنْ هَذَا بِوَجْهِكِ كَانَ خَيْرًا لَكِ.

Dari Abi Aun, Abu Darda’ melihat seorang perempuan yg pada wajahnya terdapat ‘kapal’ semisal ‘kapal’ yg ada pada seekor kambing. Beliau lantas berkata, ‘Seandainya bekas itu tidak ada pada dirimu tentu lebih baik” (HR. Bahaqi dalam Sunan Kubro no 3700).

عَنْ حُمَيْدٍ هُوَ ابْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ : كُنَّا عِنْدَ السَّائِبِ بْنِ يَزِيدَ إِذْ جَاءَهُ الزُّبَيْرُ بْنُ سُهَيْلِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ فَقَالَ : قَدْ أَفْسَدَ وَجْهَهُ ، وَاللَّهِ مَا هِىَ سِيمَاءُ ، وَاللَّهِ لَقَدْ صَلَّيْتُ عَلَى وَجْهِى مُذْ كَذَا وَكَذَا ، مَا أَثَّرَ السُّجُودُ فِى وَجْهِى شَيْئًا.

Dari Humaid bin Abdirrahman, aku berada di dekat as Saib bin Yazid ketika seorang yg bernama az-Zubair bin Suhail bin Abdirrahman bin Auf datang. Melihat kedatangannya, as Saib berkata, “Sungguh dia telah merusak wajahnya. Demi Allah bekas di dahi itu bukanlah bekas sujud. Demi Allah aku telah shalat dengan menggunakan wajahku ini selama sekian waktu lamanya namun sujud tidaklah memberi bekas sedikitpun pada wajahku” (HR. Baihaqi dalam Sunan Kubro no 3701).


قال عبد الله بن عباس إنه لما إعتزلت الخوارج دخلوا دارا وهم ستة آلاف. وأجمعوا على أن يخرجوا على علي بن أبي طالب فكان لا يزال يجيء إنسان فيقول يا أمير المؤمنين إن القوم خارجون عليك فيقول دعوهم فإني لا أقاتلهم حتى يقاتلوني وسوف يفعلون فلما كان ذات يوم أتيته صلاة الظهر فقلت له يا أمير المؤمنين أبرد بالصلاة لعلي أدخل على هؤلاء القوم فأكلمهم فقال إني أخاف عليك فقلت كلا وكنت رجلا حسن الخلق لا أؤذي أحدا فأذن لي فلبست حلة من أحسن ما يكون من اليمن وترجلت فدخلت عليهم نصف النهار فدخلت على قوم لم أر قط أشد منهم إجتهادا جباههم قرحة من السجود وأياديهم كأنها ثفن1 الإبل وعليهم قمص مرحضة مشمرين مسهمة وجوههم من السهر فسلمت عليهم فقالوا مرحبا بابن عباس ما جاء بك فقلت أتيتكم من عند المهاجرين والأنصار ومن عند صهر رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وعليهم نزل القرآن وهم أعلم بتأويله منكم فقالت طائفة منهم لا تخاصموا قريشا فإن الله عز وجل يقول: {بَلْ هُمْ قَوْمٌ خَصِمُونَ}

Ibnu Abbas berkata : Ketika Khawarij memisahkan diri, mereka masuk ke suatu daerah. Ketika itu jumlah mereka enam ribu orang. Mereka semua sepakat untuk memberontak kepada Ali bin Abi Thalib. Dan selalu ada beberapa orang datang kepada Ali sambil berkata : “Wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya kaum ini ingin memberontak kepadamu.”Maka Ali berkata : “Biarkan mereka, karena aku tidak akan memerangi mereka hingga mereka dulu yang memerangiku dan mereka akan tahu nanti.” Maka suatu hari aku datangi dia (Ali) di waktu shalat Zhuhur dan kukatakan kepadanya : “Wahai Amirul Mukminin, segerakanlah shalat, aku ingin mendatangi mereka dan berdialog dengan mereka.” Maka Ali berkata : “Aku mengkhawatirkan keselamatan dirimu.” Aku katakan : “Jangan takut, aku seorang yang baik akhlak dan tidak menyakiti seseorang pun.” Maka dia akhirnya mengijinkanku. Kemudian aku memakai kain yang bagus buatan Yaman dan bersisir. Kemudian aku datangi mereka di tengah hari. Maka aku memasuki suatu kaum yang belum pernah aku lihat hebatnya mereka dalam beribadah.
==========================================
JIDAT MEREKA MENGHITAM KARENA SUJUD. TANGAN-TANGAN MEREKA KASAR SEPERTI LUTUT ONTA. MEREKA MEMAKAI GAMIS YANG MURAH DAN DALAM KEADAAN TERSINGSING (CINGKRANG). WAJAH MEREKA PUCAT KARENA BANYAK BEGADANG DI WAKTU MALAM.
==========================================
Kemudian aku ucapkan salam kepada mereka. Maka mereka berkata : “Selamat datang Ibnu Abbas, ada apakah?” Maka aku katakan kepada mereka : “Aku datang dari sisi kaum Muhajirin dan Anshar serta dari sisi menantu Nabi. Kepada mereka Al Qur’an turun dan mereka lebih tahu tentang tafsirnya daripada kalian.” Maka sebagian mereka berkata : “Jangan kalian berdebat dengan orang Quraisy karena Allah telah berfirman : “Tapi mereka adalah kaum yang suka berdebat.” (Az Zukhruf : 58)” [Kitab Talbis Iblis karangan Al-Hafizh Imam Jamaluddin Abi Al-Faraj Abdurrahman Ibn Al-Jauzi (Ibnu Jauzi) penerbit Darr Al-Qalam Beirut Libanon tahun 1403 H hal. 88-91


Sebagaimana dijelaskan pula di dalam Kitab Majma’ Az-Zawaid wa Manba’ Al-Fawaid karya Al-Hafizh Nuruddin Ali bin Abu Bakar bin Sulaiman Al-Haitsami Al-Mishri pentahqiq Muhammad Abdul Qadir Ahmad ‘Atho penerbit Darr Al-Kutub Al-Ilmiah Beirut Libanon cetakan pertama 2001/1422 H juz 6 hal. 241-242 sbb:

10400 – وعن أبي سعيد الخدري أن أبا بكر الصديق جاء إلى النبي صلى الله عليه و سلم فقال : يا رسول الله إني بواد كذا وكذا فإذا رجل متخشع حسن الهيئة يصلي . فقال له النبي صلى الله عليه و سلم : ” اذهب فاقتله ” . ص . 336
قال : فذهب إليه أبو بكر فلما رآه على تلك الحال كره أن يقتله فرجع إلى رسول الله صلى الله عليه و سلم فقال النبي صلى الله عليه و سلم لعمر : ” اذهب فاقتله ” . فذهب عمر فرآه على الحال الذي رآه أبو بكر فرجع فقال : يا رسول الله إني رأيته يصلي متخشعا فكرهت أن أقتله . قال : ” يا علي اذهب فاقتله ” . فذهب علي فلم يره فرجع علي فقال : يا رسول الله إني لم أره . قال : فقال النبي صلى الله عليه و سلم : ” إن هذا وأصحابه يقرؤون القرآن لا يجاوز تراقيهم يمرقون من الدين كما يمرق السهم من الرمية ثم لا يعودون فيه حتى يعود السهم في فوقه فاقتلوهم هم شر البرية ” رواه أحمد ورجاله ثقات

10400- Dari Abu Said Al-Khudzri, sesungguhnya Abu Bakar As-Siddiq datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan berkata, ‘Ya Rasulullah, sesungguhnya aku dilembah itu dan itu, maka seketika ada seorang lelaki sedang dalam keadaan khusyu’ shalat.’ Maka bersabdalah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepadanya, “Pergilah dan bunuhlah dia.” Berkata (Abu Sa’id Al-Khudzri), maka pergilah Abu Bakar dan ketika dia melihnya dalam keadaan itu (sedang shalat) maka Abu Bakar enggan membunuhnya dan kembali kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka bersabdalah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Umar bin Khathab, “Pergilah dan bunuhlah dia.” Maka pergilah Umar bin Khathab, ketika dia melihnya dalam keadaan seperti itu (sedang shalat) sebagaimana yang dilihatnya oleh Abu Bakar maka dia kembali dan berkata, ‘Ya Rasulullah, aku melihatnya dia sedang khusyu’ shalat, maka aku enggan membunuhnya.’ Nabi bersabda, “Hai Ali, pergi dan bunuhlah dia.” Maka pergilah Ali dan tidak melihatnya kemudian Ali pulang dan berkata, ‘Wahai Rasulullah aku tidak melihatnya.’ Berkata (Abu Sa’id Al-Khudzri) maka Nabi Shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya ini (orang) dan teman-temannya mereka membaca Al-Quran tetapi tidak melewati kerongkongan mereka, mereka keluar dari agama Islam sebagaimana anak panah meluncur dari busurnya kemudian mereka tidak akan kembali didalamnya sehingga anak busur bisa kembali ketempatnya, maka BUNUHLAH (PERANGILAH) MEREKA, mereka adalah SEJELEK-JELEK CIPTAAN (manusia).” (HR. Ahmad dan rijalnya kuat) [Majma’ Az-Zawaid juz 6 hal. 241]

10401 – وعن أنس بن مالك قال : كان رجل على عهد رسول الله صلى الله عليه و سلم يغزو مع رسول الله صلى الله عليه و سلم فإذا رجع وحط عن راحلته عمد إلى مسجد الرسول فجعل يصلي فيه فيطيل الصلاة حتى جعل أصحاب رسول الله صلى الله عليه و سلم يرون أن له فضلا عليهم فمر يوما ورسول الله صلى الله عليه و سلم قاعد في أصحابه فقال له بعض أصحابه : يا رسول الله هو ذاك الرجل فإما أرسل إليه نبي الله صلى الله عليه و سلم وإما جاء من قبل نفسه فلما رآه رسول الله صلى الله عليه و سلم مقبلا قال : ” والذي نفسي بيده إن بين عينيه سفعة من الشيطان ” . فلما وقف على المجلس قال له رسول الله صلى الله عليه و سلم : ” أقلت في نفسك حين وقفت على المجلس : ليس في القوم خير مني ؟ ” . قال : نعم ثم انصرف فأتى ناحية من المسجد فخط خطا برجله ثم صف كعبيه فقام يصلي فقال رسول الله صلى الله عليه و سلم : ” أيكم يقوم إلى هذا فيقتله ؟ ” . فقام أبو بكر فقال رسول الله صلى الله عليه و سلم : ” أقتلت الرجل ؟ ” . فقال : وجدته يصلي فهبته . ص . 337
فقال رسول الله صلى الله عليه و سلم : ” أيكم يقوم إلى هذا فيقتله ؟ ” . فقال عمر : أنا . وأخذ السيف فوجده يصلي فرجع . فقال رسول الله صلى الله عليه و سلم لعمر : ” أقتلت الرجل ؟ ” . فقال : يا رسول الله وجدته يصلي فهبته . فقال رسول الله صلى الله عليه و سلم : أيكم يقوم إلى هذا فيقتله ؟ ” . قال علي : أنا قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : ” أنت له إن أدركته ” . فذهب علي فلم يجده قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : ” أقتلت الرجل ؟ ” . قال : لم أدر أين سلك من الأرض . فقال رسول الله صلى الله عليه و سلم : ” إن هذا أول قرن خرج في أمتي ” . قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : ” لو قتلته – أو قتله – ما اختلف في أمتي اثنان إن بني إسرائيل تفرقوا على إحدى وسبعين فرقة وإن هذه الأمة – يعني أمته – ستفترق على ثنتين وسبعين فرقة كلها في النار إلا فرقة واحدة ” . قلنا : يا نبي الله من تلك الفرقة ؟ قال : ” الجماعة ”
قال يزيد الرقاشي : فقلت لأنس : يا أبا حمزة فأين الجماعة ؟ قال : مع أمرائكم مع أمرائكم
رواه أبو يعلى . ويزيد الرقاشي ضعفه الجمهور وفيه توثيق لين وبقية رجاله رجال الصحيح
وقد صح قبله حديث أبي بكرة وأبي سعيد

10401- Dari Anas berkata : Ada seorang lelaki pada zaman Rasulullah berperang bersama Rasulullah dan apabila kembali (dari peperangan) segera turun dari kenderaannya dan berjalan menuju masjid nabi melakukan shalat dalam waktu yang lama sehingga kami semua terpesona dengan shalatnya sebab kami merasa shalatnya tersebut melebihi shalat kami, dan dalam riwayat lain disebutkan kami para sahabat merasa ta’ajub dengan ibadahnya dan kesungguhannya dalam ibadah, maka kami ceritakan dan sebutkan namanya kepada Rasulullah, tetapi rasulullah tidak mengetahuinya, dan kami sifatkan dengan sifat-sifatnya, Rasulullah juga tidak mengetahuinya, dan tatkala kami sednag menceritakannya lelaki itu muncul dan kami berkata kepada Rasulullah: Inilah orangnya ya Rasulullah. Rasulullah bersabda : ”Sesungguhnya kamu menceritakan kepadaku seseorang yang diwajahnya ada tanduk syetan. Maka datanglah orang tadi berdiri di hadapan sahabat tanpa memberi salam. Kemudian Rasulullah bertanya kepada orang tersebut : ” Aku bertanya kepadamu, apakah engkau merasa bahwa tidak ada orang yang lebih baik daripadamu sewaktu engkau berada dalam suatu majlis. ” Orang itu menjawab: Benar”. Kemudian dia segera masuk ke dalam masjid dan melakukan shalat dan dalam riwayat kemudian dia menuju tepi masjid melakukan shalat, maka berkata Rasulullah: ”Siapakah yang akan dapat membunuh orang tersebut ? ”. Abu Bakar segera berdiri menuju kepada orang tersebut, dan tak lama kembali. Rasul bertanya : Sudahkah engkau bunuh orang tersebut? Abu Bakar menjawab : ”Saya tidak dapat membunuhnya sebab dia sedang bersujud ”. Rasul bertanya lagi : ”Siapakah yang akan membunuhnya lagi? ”. Umar bin Khattab berdiri menuju orang tersebut dan tak lama kembali lagi. Rasul berkata: ”Sudahkah engkau membunuhnya ? Umar menjawab: ”Bagaimana mungkin saya membunuhnya sedangkan dia sedang sujud”. Rasul berkata lagi ; Siapa yang dapat membunuhnya ?”. Ali segera berdiri menuju ke tempat orang tersebut, tetapi orang terebut sudah tidak ada ditempat shalatnya, dan dia kembali ke tempat nabi. Rasul bertanya: Sudahkah engkau membunuhnya ? Ali menjawab: ”Saya tidak menjumpainya di tempat shalat dan tidak tahu dimana dia berada. ” Rasulullah saw melanjutkan: ”Sesungungguhnya ini adalah tanduk pertama yang keluar dari umatku, seandainya engkau membunuhnya, maka tidaklah umatku akan berpecah. Sesungguhnya Bani Israel berpecah menjadi 71 kelompok, dan umat ini akan terpecah menjadi 72 kelompok, seluruhnya di dalam neraka kecuali satu kelompok ”. Sahabat bertanya : ” Wahai nabi Allah, kelompk manakah yang satu itu? Rasulullah menjawab : ”Al Jama’ah”. (Majma’ Az-Zawaid juz 6 hal. 242

Ternyata jidat hitam bukan SUNNAH tapi tanda2 khawarij. Anehnya kaum yg menyerukan kembali kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah rata2 suka jidat hitam itu ikut sunnahnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam atau sunnahnya khawarij ya? Wallahu a'lam

Demikian Ibnu Mas'ud At-Tamanmini menjelaskan dan semoga bermanfa'at. Aamiin

والله الموفق الى اقوم الطريق

🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏

Tidak ada komentar:

Posting Komentar