Viral nya bahasan Shalawat Thahal Yamani mengakibatkan para pakar kyai, gus, asatidz bahkan orang awam seperti saya ikutan menyampaikan argumentasinya baik yang pro dalam memahami hadits secara harfiah bahwa Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang Yaman maupun yang memahaminya lain.
Akhirnya alfaqir Asimun Mas'ud At-Tamanmini ikutan nimbrung menanggapi narasi status FB guru senior saya meski hanya menyampaikan apa yang telah dipaparkan oleh pakar hadits yang sesungguhnya yaitu Al-Imam Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani sebagai berikut,
روى البخاري (4388) ومسلم (52) عن أبي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عن رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قال : ( أَتَاكُمْ أَهْلُ الْيَمَنِ هُمْ أَرَقُّ أَفْئِدَةً وَأَلْيَنُ قُلُوبًا ، الْإِيمَانُ يَمَانٍ وَالْحِكْمَةُ يَمَانِيَةٌ ) وفي رواية لمسلم (52) ِ: ( جَاءَ أَهْلُ الْيَمَنِ هُمْ أَرَقُّ أَفْئِدَةً ، الْإِيمَانُ يَمَانٍ وَالْفِقْهُ يَمَانٍ وَالْحِكْمَةُ يَمَانِيَةٌ )
وقال البخاري رحمه الله : " سُمِّيَتْ الْيَمَنَ لِأَنَّهَا عَنْ يَمِينِ الْكَعْبَةِ وَالشَّأْمَ لِأَنَّهَا عَنْ يَسَارِ الْكَعْبَةِ "
والمقصود بأهل اليمن في هذا الحديث أهل الإيمان والصلاح والتقوى من أهل اليمن ؛ ومن قال إنما عنى بذلك أهل مكة والمدينة ، أو عنى بذلك أهل البيت ، فقوله مخالف لظاهر الحديث ، كما يدل عليه قوله ( أَتَاكُمْ أَهْلُ الْيَمَنِ ) ، ( جَاءَ أَهْلُ الْيَمَنِ ) والواجب الأخذ بالظاهر ، ولا يجوز العدول عنه إلا ببينة ظاهرة .
قال الحافظ ابن حجر رحمه الله :
" وَاخْتُلِفَ فِي الْمُرَاد بِهِ : فَقِيلَ مَعْنَاهُ نِسْبَة الْإِيمَان إِلَى مَكَّة لِأَنَّ مَبْدَأَهُ مِنْهَا , وَمَكَّة يَمَانِيَّة بِالنِّسْبَةِ إِلَى الْمَدِينَة ، وَقِيلَ : الْمُرَاد نِسْبَة الْإِيمَان إِلَى مَكَّة وَالْمَدِينَة وَهُمَا يَمَانِيَّتَانِ بِالنِّسْبَةِ لِلشَّامِ ، بِنَاء عَلَى أَنَّ هَذِهِ الْمَقَالَة صَدَرَتْ مِنْ النَّبِيّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ حِينَئِذٍ بِتَبُوك , وَيُؤَيِّده قَوْله فِي حَدِيث جَابِر عِنْد مُسْلِم " وَالْإِيمَان فِي أَهْل الْحِجَاز " , وَقِيلَ الْمُرَاد بِذَلِكَ الْأَنْصَار لِأَنَّ أَصْلهمْ مِنْ الْيَمَن ، وَنُسِبَ الْإِيمَان إِلَيْهِمْ لِأَنَّهُمْ كَانُوا الْأَصْل فِي نَصْر الَّذِي جَاءَ بِهِ النَّبِيّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَكَى جَمِيع ذَلِكَ أَبُو عُبَيْدَة فِي " غَرِيب الْحَدِيث " لَهُ .
وَتَعَقَّبَهُ اِبْن الصَّلَاح بِأَنَّهُ لَا مَانِع مِنْ إِجْرَاء الْكَلَام عَلَى ظَاهِره , وَأَنَّ الْمُرَاد تَفْضِيل أَهْل الْيَمَن عَلَى غَيْرهمْ مِنْ أَهْل الْمَشْرِق , وَالسَّبَب فِي ذَلِكَ إِذْعَانهمْ إِلَى الْإِيمَان مِنْ غَيْر كَبِير مَشَقَّة عَلَى الْمُسْلِمِينَ , بِخِلَافِ أَهْل الْمَشْرِق وَغَيْرهمْ , وَمَنْ اِتَّصَفَ بِشَيْءٍ وَقَوِيَ قِيَامه بِهِ نُسِبَ إِلَيْهِ ، إِشْعَارًا بِكَمَالِ حَاله فِيهِ , وَلَا يَلْزَم مِنْ ذَلِكَ نَفْي الْإِيمَان عَنْ غَيْرهمْ , وَفِي أَلْفَاظه أَيْضًا مَا يَقْتَضِي أَنَّهُ أَرَادَ بِهِ أَقْوَامًا بِأَعْيَانِهِمْ فَأَشَارَ إِلَى مَنْ جَاءَ مِنْهُمْ لَا إِلَى بَلَد مُعَيَّن , لِقَوْلِهِ فِي بَعْض طُرُقه فِي الصَّحِيح " أَتَاكُمْ أَهْل الْيَمَن , هُمْ أَلْيَن قُلُوبًا وَأَرَقّ أَفْئِدَة الْإِيمَان يَمَان وَالْحِكْمَة يَمَانِيَة , وَرَأْس الْكُفْر قِبَل الْمَشْرِق " وَلَا مَانِع مِنْ إِجْرَاء الْكَلَام عَلَى ظَاهِره وَحَمْل أَهْل الْيَمَن عَلَى حَقِيقَته .
ثُمَّ الْمُرَاد بِذَلِكَ الْمَوْجُود مِنْهُمْ حِينَئِذٍ لَا كُلّ أَهْل الْيَمَن فِي كُلّ زَمَان , فَإِنَّ اللَّفْظ لَا يَقْتَضِيه .
قَالَ : وَالْمُرَاد بِالْفِقْهِ الْفَهْم فِي الدِّين , وَالْمُرَاد بِالْحِكْمَةِ الْعِلْم الْمُشْتَمِل عَلَى الْمَعْرِفَة بِاَللَّهِ " .
انتهى من " فتح الباري " (6/532) .
Diriwayatkan oleh Imam Bukhari (no.4388) dan Muslim (no.52) dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Telah datang kepada kalian orang-orang Yaman, mereka adalah orang-orang yang paling lembut hati dan paling lembut jiwa. Iman itu berasal dari Yaman, dan hikmah itu juga berasal dari Yaman." (HR. Bukhari no.4388)
Dalam riwayat Muslim (no.52) disebutkan, "Telah datang orang-orang Yaman, mereka adalah orang-orang yang paling lembut hati, iman itu dari Yaman, dan fiqih itu juga dari Yaman." (HR. Muslim no.52)
Imam Bukhari rahimahullah berkata, "Yaman dinamakan demikian karena posisinya di sebelah kanan Ka'bah, sedangkan Syam di sebelah kirinya."
Yang dimaksud dengan orang-orang Yaman dalam hadits ini adalah orang-orang yang memiliki iman, kebaikan, dan ketakwaan dari Yaman. Siapa pun yang mengatakan bahwa yang dimaksud adalah penduduk Mekkah dan Madinah, atau yang dimaksud adalah ahli bait, ucapannya bertentangan dengan makna hadits yang jelas, sebagaimana dinyatakan dalam kalimat "Telah datang kepada kalian orang-orang Yaman" dan "Telah datang orang-orang Yaman." Yang wajib diambil adalah makna yang jelas, dan tidak boleh menyimpangkan darinya kecuali dengan bukti yang jelas.
Al-Hafizh Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullah berkata, "Ada perbedaan pendapat mengenai maksudnya: "Ada yang mengatakan bahwa maknanya adalah hubungan iman dengan Mekkah karena asal mula iman dari sana, dan Mekkah dianggap Yaman relatif terhadap Madinah. Ada juga yang mengatakan bahwa maksudnya adalah hubungan iman dengan Mekkah dan Madinah yang keduanya dianggap Yaman relatif terhadap Syam," berdasarkan bahwa ucapan ini dikeluarkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika beliau berada di Tabuk. Dan pendapat ini diperkuat oleh ucapannya dalam hadits Jabir di hadapan Muslim, 'Dan iman itu ada di kalangan penduduk Hijaz.' Ada juga yang mengatakan bahwa yang dimaksud adalah Anshar karena asal mereka dari Yaman, dan iman dinisbatkan kepada mereka karena mereka adalah yang utama dalam mendukung apa yang dibawa oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Semua ini diungkapkan oleh Abu Ubaidah dalam 'Gharib Al-Hadits' miliknya.
Ibnu As-Shalah menanggapi bahwa tidak ada larangan untuk memahami ucapan tersebut secara harfiah, dan yang dimaksud adalah memuliakan orang-orang Yaman dibandingkan dengan orang-orang dari wilayah timur, dan alasannya adalah karena mereka menerima iman tanpa kesulitan yang berarti bagi para Muslim, berbeda dengan orang-orang dari wilayah timur dan lainnya. Siapa pun yang memiliki sifat tertentu dan kuat dalam menjalankannya, maka hal itu dinisbatkan kepada mereka, yang menunjukkan sempurnanya keadaan mereka dalam hal tersebut. Dan tidak harus ada penafian iman dari yang lainnya, dan dalam ungkapannya juga terdapat hal yang menunjukkan bahwa yang dimaksud adalah orang-orang tertentu dari mereka, bukan suatu wilayah tertentu, sebagaimana dikatakan dalam beberapa jalur dalam kitab shahih: 'Telah datang kepada kalian orang-orang Yaman, mereka adalah orang-orang yang paling lembut hati dan paling lembut jiwa; iman itu dari Yaman, dan hikmah itu juga dari Yaman, dan pokok kekufuran menghadap ke timur.' Dan tidak ada larangan untuk memahami ucapan tersebut secara harfiah dan mengaitkan orang-orang Yaman dengan realitasnya.
Kemudian yang dimaksud dengan hal itu adalah orang-orang yang ada di antara mereka pada saat itu, bukan seluruh penduduk Yaman di setiap zaman, karena pengertian tersebut tidak mencakupnya.
Dia berkata: "Yang dimaksud dengan fiqih adalah pemahaman tentang agama, dan yang dimaksud dengan hikmah adalah ilmu yang mencakup pengetahuan tentang Allah." (Fath Al-Bari juz 6 hal.615-616).
٣٣٨٦. حدثنا مسدد حدثنا يحيى عن يزيد بن أبي عبيد حدثنا سلمة رضي الله عنه قال خرج رسول الله صلى الله عليه وسلم على قوم من أسلم يتناضلون بالسوق فقال ارموا بني إسماعيل فإن أباكم كان راميا وأنا مع بني فلان لأحد الفريقين فأمسكوا بأيديهم فقال ما لهم قالوا وكيف نرمي وأنت مع بني فلان قال ارموا وأنا معكم كلكم
قوله : ( باب نسبة اليمن إلى إسماعيل ) أي ابن إبراهيم الخليل . ونسبة مضر وربيعة إلى إسماعيل متفق عليها ، وأما اليمن فجماع نسبهم ينتهي إلى قحطان
3386. Dari Musaddad, ia berkata: "Kami mendengar dari Yahya, dari Yazid bin Abi Ubaid, bahwa Salamah ra. berkata: 'Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam keluar menemui sekelompok orang dari Bani Aslam yang sedang bermain panah di pasar. Beliau bersabda: "Lemparlah anak-anak Ismail, karena ayah kalian adalah seorang pemanah, dan aku bersama Bani Fulan dari salah satu dari dua kelompok." Maka mereka menahan tangan mereka. Beliau bertanya: "Mengapa mereka tidak melempar?" Mereka menjawab: "Bagaimana kami bisa melempar sementara engkau bersama Bani Fulan?" Beliau berkata: "Lemparlah, aku bersama kalian semua."
Catatan: (Bab tentang hubungan Yaman dengan Ismail) yaitu putra Ibrahim Al-Khalil (Sang Kekasih). Hubungan Mudhar dan Rabi'ah dengan Ismail disepakati, sedangkan Yaman, keseluruhan nasab mereka berakhir pada Qahthan." (Fath Al-Bari juz 6 hal.621)
*Nasab Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam*
قوله ( مضر ) هو ابن نزار ابن معد بن عدنان والنسب ما بين عدنان إلى إسماعيل بن إبراهيم فيه كما سيأتي ، وأما من النبي صلى الله عليه وسلم إلى عدنان فمتفق عليه . وقال ابن سعد في « الطبقات ، حدثنا هشام بن الكلبي قال : علمني أبي وأنا غلام نسب النبي صلى الله عليه وسلم فقال : محمد بن عبد الله بن عبد المطلب وهو شيبة الحمد بن هاشم واسمه عمرو بن عبد مناف واسمه المغيرة بن قصی واسمه زيد بن كلاب ابن مرة بن كعب بن لؤى بن غالب بن فهر وإليه جماع قريش ، وما كان فوق فهر فليس بقرشي بل هو كنانی ، ابن مالك بن النضر واسمه قيس بن كنانة بن خزيمة بن مدركة واسمه عمر و بن إلياس بن مضر . وروى الطبراني بإسناد جيد عن عائشة قالت و استقام نسب الناس إلى معد بن عدنان ، ومضر بضم الميم وفتح المعجمة بذلك لأنه كان مولعاً بشرب اللبن الماضر وهو الحامض ، وفيه نظر لأنه يستدعى أنه كان له اسم غيره قبل أن يتصف بهذه الصفة ، نعم يمكن أن يكون هذا اشتقاقه ، ولا يلزم أن يكون متصفاً به حالة التسمية ، وهو أول من حدا الإبل . وروى ابن حبيب في تاريخه عن ابن عباس قال : مات عدنان وأبوه وابنه معد وربيعة ومضر وقيس وتميم وأسد وضبة على الإسلام على ملة إبراهيم ، وروى الزبير بن بكار من وجه آخر عن ابن عباس و لا تسبوا مضر ولا ربيعة فإنهما كانا مسلمين ، ، ولا بن سعد من مرسل عبد الله بن خالد رفعه و لا تسبوا مضر فإنه كان قد أسلم » .
قوله ( من بني النضر بن كنانة ) أي المذكور ، وروى أحمد وابن سعد من حديث الأشعث بن يقال سمى قيس الكندى قال : قلت يا رسول الله إنا نزعم أنكم منا - يعنى من اليمن - فقال نحن بنو النضر بن كنانة
وروى ابن سعد من حديث عمرو بن العاص بإسناد فيه ضعف مرفوعاً و أنا محمد بن عبد الله ، وانتسب حتى بلغ النضر بن كنانة ، قال فمن قال غير ذلك فقد كذب ، انتهى . وإلى النصر تنتهى أنساب قريش ، وسيأتي بيان ذلك في الباب الذي يليه ، وإلى كنانة تنهي أنساب أهل الحجاز ، وقد روى مسلم من حديث واثلة مرفوعاً و إن الله اصطفى كنانة من ولد إسماعيل ، واصطفى من كنانة قريشاً ، واصطفى من قريش بني هاشم ، واصطفاني من بنى هاشم ، و لابن سعد من مرسل أبي جعفر الباقر : ثم اختار بني هاشم من قريش ثم اختار بني عبد المطلب من بنى هاشم .
Kata (Mudhar) adalah anak Nizar bin Ma'ad bin Adnan, dan nasab antara Adnan hingga Ismail bin Ibrahim akan dibahas kemudian. Adapun dari Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam hingga Adnan adalah kesepakatan. Ibnu Sa'ad dalam "At-Thabaqat" menyebutkan, Hisham bin Al-Kalbi berkata: "Ayahku mengajarkan aku ketika aku masih kecil tentang nasab Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia berkata: Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib, yang merupakan Syaubah Al-Hamd bin Hashim, dan namanya Amru bin Abdul Manaf, yang merupakan Al-Mughirah bin Qusay, dan namanya Zaid bin Kilab, anak Murrah bin Ka'ab bin Lu'ay bin Ghalib bin Fihr, dan dari Fihr adalah kumpulan Quraisy. Siapa pun yang di atas Fihr bukanlah Quraisy, melainkan Kinanah, anak Malik bin Al-Nadhr, yang bernama Qais bin Kinanah bin Khuzaymah bin Mudrikah, yang bernama Amru bin Ilyas bin Mudhar." Imam At-Thabrani meriwayatkan dengan sanad yang baik dari Aisyah, dia berkata, "Nasab manusia berakhir pada Ma'ad bin Adnan, dan Mudhar dengan memadukan huruf mim dan membuka huruf jim, karena ia sangat suka minum susu yang asam, dan ada pandangan bahwa ia memiliki nama lain sebelum dikenal dengan sifat ini. Namun, mungkin ini adalah asal usul namanya, dan tidak harus bahwa ia memiliki sifat tersebut saat penamaan. Ia adalah orang pertama yang memacu unta." Ibnu Habib dalam sejarahnya meriwayatkan dari Ibnu Abbas, katanya: "Adnan, ayahnya, dan anaknya Ma'ad, Rabi'ah, Mudhar, Qais, Tamim, dan Asad serta Dabbah meninggal dalam keadaan Islam di atas millah Ibrahim." Az-Zubair bin Bakar meriwayatkan dari jalan lain dari Ibnu Abbas, "Janganlah kalian mencela Mudhar atau Rabi'ah, karena mereka adalah orang-orang Muslim," dan Ibnu Sa'ad dari Al-Mursal Abdullah bin Khalid berkata, "Janganlah kalian mencela Mudhar, karena ia telah memeluk Islam."
Kata (dari keturunan Al-Nadhr bin Kinanah) berarti yang disebutkan, dan Ahmad serta Ibnu Sa'ad meriwayatkan dari hadits Al-Ash'ath bin Qais Al-Kindi, ia berkata: *"Aku berkata, 'Wahai Rasulullah, kami mengira bahwa kalian adalah dari kami' (maksudnya dari Yaman) beliau berkata, 'Kami adalah anak-anak Al-Nadhr bin Kinanah.'"* Ibnu Sa'ad meriwayatkan dari hadits Amru bin Al-Ash dengan sanad yang lemah, ia berkata: "Aku adalah Muhammad bin Abdullah," dan ia menyebutkan nasabnya hingga Al-Nadhr bin Kinanah, dan barangsiapa yang mengatakan selain itu, maka ia telah berdusta. Sampai kepada Al-Nasr berakhir nasab Quraisy, dan akan dijelaskan dalam bab berikutnya. Sampai kepada Kinanah berakhir nasab penduduk Hijaz, dan Muslim meriwayatkan dari hadis Wathilah, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam "Sesungguhnya Allah memilih Kinanah dari keturunan Ismail, dan memilih dari Kinanah Quraisy, dan memilih dari Quraisy Bani Hasyim, dan memilihku dari Bani Hasyim." Dan Ibnu Sa'ad meriwayatkan dari Al-Mursal Abu Ja'far Al-Baqir: "Kemudian Dia memilih Bani Hasyim dari Quraisy, kemudian memilih Bani Abdul Muthalib dari Bani Hasyim." (Fath Al-Bari juz 6 hal.611-612)
*DALAM KITAB SYI'AH MENYEBUTKAN BAHWA NABI ORANG YAMAN*
Muhammad Baqir Majlisi dikenal dengan sebutan Al-Alamah Majlisi atau Majlisi Ats-Tsani (Majlisi Kedua), adalah seorang sarjana dan pemikir Syi'ah Akhbari Dua Belas Iran yang berpengaruh pada masa dinasti Safawi. Ia digambarkan sebagai "salah satu ulama Syiah yang paling kuat dan berpengaruh sepanjang masa", yang "kebijakan dan tindakannya mengarahkan kembali Dua Belas Syiah ke arah yang akan dikembangkan sejak masa kepemimpinannya.
Dalam kitab karyanya Bihar Al-Anwar juz 57 hal.232 Al-Maktabah Asy-Syi'iyyah menjelaskan dan mengutip sebuah riwayat bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda bahwa beliau orang yaman.
فقال النبي صلى الله عليه وآله
كذبت، إن خير الرجال أهل اليمن والايمان يمان وأنا يماني، وأكثر قبائل دخول الجنة يوم القيامة مذحج وحضرموت خير من بني الحرث بن معاوية من كندة، إن يهلك لحيان فلا أبالي فلعن الله الملوك الأربعة جمدا ومخوسا، ومشرحا وأبضعة، وأختهم العمردة.
"Dan Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Kamu berdusta, sesungguhnya sebaik-baik manusia adalah orang-orang Yaman dan iman itu berasal dari Yaman, *dan aku adalah orang Yaman.* Kebanyakan suku yang akan masuk surga pada hari kiamat adalah suku Madhhaj dan Hadhramaut, lebih baik daripada Bani Al-Harits bin Muawiyah, keturunan dari Kindah. Jika Lihyan bin Khuzaimah punah, aku tidak peduli, semoga Allah melaknat empat raja: Jamhur, Makhus, Masyrah, dan Abdhah, serta saudara mereka yang bernama Al-Amrudah.'" (Al-Majlisi, Bihar Al-Anwar juz 57 hal.232 Al-Maktabah Asy-Syi'iyah)
Sementara dalam penjelasan Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam Fath Al-Bari jawaban Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam saat ditanya apakah orang Yaman, beliau menjawab,
قوله ( من بني النضر بن كنانة ) أي المذكور ، وروى أحمد وابن سعد من حديث الأشعث بن يقال سمى قيس الكندى قال : قلت يا رسول الله إنا نزعم أنكم منا - يعنى من اليمن - فقال نحن بنو النضر بن كنانة
Kata (dari keturunan Al-Nadhir bin Kinanah) berarti yang disebutkan, dan Ahmad serta Ibnu Sa'ad meriwayatkan dari hadits Al-Ash'ath bin Qais Al-Kindi, ia berkata: *"Aku berkata, 'Wahai Rasulullah, kami mengira bahwa kalian adalah dari kami' (maksudnya dari Yaman) beliau berkata, 'Kami adalah anak-anak An-Nadhir bin Kinanah.'"*(Fath Al-Bari juz 6 hal.611).
Singkatnya dalam rangka menyampaikan argumentasi keilmuan alangkah bijaknya jika disertakan referensi dari kitab-kitab salaf, sehingga tidak lagi melalui pemahaman sepihak tetapi merujuk pada penjelasan ulama terdahulu agar indikasi keberpihakan dalam pemahaman tidak terlihat dipaksakan dengan pemahaman personal atau komunal. Wallahu a’lam
Demikian Asimun Mas'ud At-Tamanmini menyampaikan semoga bermanfaat. Aamiin
*والله الموفق الى أقوم الطريق*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar