MEDIA ONLINE RESMI MAJELIS WAKIL CABANG (WCNU)NU KECAMATAN CIPAYUNG KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR

Senin, 27 Januari 2020

KAJIAN TENTANG HUKUM MEMEGANG KEMALUAN SAAT BUANG AIR KECIL


Semakin hari semakin banyak yang aneh dalam menyampaikan dakwah islam yang justru bukan memberikan solusi tapi menambah masalah. Salah satunya adalah sebagaimana yang disampaikan oleh seorang ustadz yang mengatakan bahwa memegang kemaluan saat buat air kecil adalah hal yang diharamkan alasannya bisa mendatangkan maksiat dengan tangannya sendiri. Benarkah demikian?

Memegang kemaluan sendiri hukumnya boleh. Sama seperti memegang anggota tubuh yang lain. Yang tidak boleh adalah memegang kemaluan orang lain.

Memegang kemaluan dengan tangan kiri ketika sedang hajat bukan suatu keharusan, begitu pula memegang dengan tangan kanan bukanlah suatu larangan.

Hal semacam ini menyangkut kenyamanan seseorang ketika melepas hajatnya. Silakan gunakan tangan yang paling nyaman untuk memegang atau membasuhnya. Yang penting jagalah selalu kebersihan kemaluan dan lingkungan Anda.

Memang dianjurkan ketika melakukan suatu kebajikan seperti sedekah, makan, minum, berwudlu, memakai pakaian, dst…untuk dilakukan dengan tangan kanan, atau tangan kanan yang didahulukan. Sementara untuk hal-hal yang berurusan dengan bersih-bersih dilakukan oleh tangan kiri seperti cebok, membersihkan kotoran dll.

Dari Abu Qatadah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَإِذَا أَتَى الْخَلَاءَ فَلَا يَمَسَّ ذَكَرَهُ بِيَمِينِهِ وَلَا يَتَمَسَّحْ بِيَمِينِه

“Apabila kalian masuk toilet, janganlah menyentuh kemaluannya dengan tangan kanannya, dan jangan cebok dengan tangan kanannya.” (HR. Bukhari 194 dan Muslim 393).

Dalam riwayat lain, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَا يُمْسِكَنَّ أَحَدُكُمْ ذَكَرَهُ بِيَمِينِهِ وَهُوَ يَبُولُ

“Janganlah kalian menyentuh kemaluannya dengan tangan kanannya, ketika dia sedang kencing.” (HR. Muslim 392).

Dijelaskan dalam kitab Minhah al-Allam, Syarh Bulugh Maram sbb :

الحديث دليل على نهي البائل أن يمسك ذكره بيمينه حال البول ؛ لأن هذا ينافي تكريم اليمين .وقد حمل جمهور العلماء هذا النهي على الكراهة ـ كما ذكر النووي وغيره ـ ؛ لأنه من باب الآداب والتوجيه والإرشاد ، ولأنه من باب تنزيه اليمين وذلك لا يصل النهي فيه إلى التحريم

Hadits di atas merupakan dalil larangan memegang kemaluan dengan tangan kanan ketika kencing. Karena perbuatan ini tidak memuliakan tangan kanan. Mayoritas ulama memahami larangan dalam hadis ini sebagai larangan makruh, sebagaimana ditegaskan an-Nawawi dan yang lainnya. Karena hadits ini berbicara masalah adab, dan arahan. Disamping itu, larangan ini terait sikap memuliakan tangan kanan, dan sifat larangan itu tidak sampai pada hukum haram.

وذهب داود الظاهري وكذا ابن حزم إلى أنه نهي تحريم ، بناءً على أن الأصل في النهي التحريم .وقول الجمهور أرجح ، وهو أنه نهيُ تأديب وإرشاد ، ومما يؤيده قوله صلّى الله عليه وسلّم في الذَّكَرِ: “هل هو إلا بضعة منك….”

Sementara Daud az-Zhahiri, demikian pula Ibnu Hazm, menilai larangan ini sebagai larangan yang statusnya haram. Berdasarkan prinsip, hukum asal larangan adalah haram. Namun pendapat mayoritas ulama lebih kuat, bahwa larangan ini sifatnya adalah arahan terkait masalah adab. Dan diantara dalil yang menguatkan pendapat ini adalah sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika ditanya tentang hukum memegang kemaluan, “Bukankah itu bagian dari anggota badamu?..” (Minhah al-Allam, Syarh Bulugh Maram, 1/312).

Imam Al-Khithabi mengatakan,

إنما كره مس الذكر باليمين تنزيها لها عن مباشرة العضو الذي يكون منه الأذى والحدث ، وكان صلى الله عليه وسلم يجعل يمناه لطعامه وشرابه ولباسه ويسراه لما عداها من مهنة البدن…

Menyentuh kemaluan dengan tangan kanan hukumnya makruh, untuk melindungi tangan kanan agar tidak menyentuh anggota badan yang menjadi saluran kotoran dan najis. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadikan tangan kanan beliau untuk makanan, minuman, didahulukan ketika memakai baju. Sementara beliau gunakan tangan kirinya untuk hal-hal yang kurang terhormat. (Ma’alim as-Sunan, 1/23)

Satu hal yang sangat menyulitkan jika seorang laki-laki diharamkan memegang kemaluannya saat buang air kecil dan bisa dibayangkan jika sedang memakai celana panjang harus buang air kecil tanpa dipegang pasti akan kencing di dalam celana. Intaha ! Wallahu a'lam

Demikian Asimun Ibnu Mas'ud menyampaikan semoga bermanfaat. Aamiin

*والله الموفق الى أقوم الطريق*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar