Rabu, 08 Mei 2019
MENGENAL ILMU 'ARUDH (NOT LAGU ARAB) IMAM SIBAWAIH
Ilmu 'Arudh adalah sebuah ilmu yang digunakan untuk mengetahui benar atau tidaknya sebuah wazan syi'ir, dan juga perubahan wazan syi'ir dari beberapa zihaf atau illat. Penggagas Ilmu 'Arudh menurut qoul masyhur yang pertama kali adalah Imam Kholil bin Ahmad al Farohidi Al bashri syekh Sibawaih. Ia dilahirkan di bashrah pada tahun 100 H dan meninggal pada tahun 170 H.
Beberapa istilah yang perlu diketahui dalam ilmu 'arudh:
*Wazan,* yang dimaksud disini adalah kumpulan dari untaian nada yang harmonis bagi kalimat -kalimat yang tersusun dari satuan-satuan bunyi tertentu yang meliputi harakah (huruf hidup) dan sakanah (huruf mati) yang melahirkan taf'ilah-taf'ilah dan bahar syi'ir.
*Zihaf,* adalah perubahan yang ditentukan oleh huruf yang keduanya sabab (sabab khofif / tsaqil) secara muthlaq. Sedangkan zihaf tidak bisa msuk kepada huruf awal dan huruf ke tiga juga huruf ke enam dari juz tafa'il.
*'Illah,* pengertian 'illah dalam ilmu 'Arudh adalah perubahan yang terjadi pada sabab dan watad dari taf'ilah 'arudh dan taf'ilah dharab. 'illah sifatnya lazim, artinya apabila terjadi pada 'arudh dan dharab atau pada salah satunya maka semua bait harus mengikutinya.
*Syi'ir,* adalah ucapan yang berwazan dan berqafiyah yang mengandung makna. Yang berarti sebuah syi'ir harus mengandung 4 unsur, yaitu: Lafadz, Wazan, Makna, dan qafiyah.
*Qafiyah,* adalah sebuah ilmu yang membahas ujung kata di dalam bait syiir yang terdiri dari huruf akhir yang mati di ujung bait sampai dengan huruf hidup sebelum huruf mati.
*Bait,* menurut istilah dalam ilmu 'arudh Bait adalah suatu ungkapan sastra yang kata-katanya tersusun rapi untuk mengikuti not-not yang tersedia dalam taf'ilah-taf'ilah dan diakhiri dengan qafiyah.
*Bahar,* adalah wazan (timbangan) tertentu yang dijadikan pola dalam menggubah syi'ir arab.
Menurut Imam Kholil, jumlah bahar ada 15, sedangkan menurut imam Akhfasy jumlah bahar ada 16, dengan menambahkan satu bahar lagi, yakni bahar mutadarok.
Macam-macam Bahar dalam 'Ilmu 'Arudh:
*1. Bahar Thowil*
Juz Tafa'ilnya adalah: فعولن مفاعيلن فعولن مفاعيلن # فعولن مفاعيلن فعولن مفاعيلن
*2. Bahar Madid*
Juz tafa'ilnya adalah: فاعلاتن فاعلن فاعلاتن فاعلن # فاعلاتن فاعلن فاعلاتن فاعلن
*3. Bahar Basit*
Juz tafa'ilnya adalah: مستفعلن فاعلن مستفعلن فاعلن # مستفعلن فاعلنمستفعلن فاعلن
*4. Bahar Wafir*
Juz tafa'ilnya adalah: مفاعلتن مفاعلتن مفاعلتن # مفاعلتن مفاعلتن مفاعلتن
*5. Bahar Kamil*
Juz tafa'ilnya adalah: متفاعلن متفاعلن متفاعلن # متفاعلن متفاعلن متفاعلن
*6. Bahar Hazj*
Juz tafa'ilnya adalah: مفاعيلن مفاعيلن مفاعيل # مفاعيلن مفاعيلن مفاعيلن
*7. Bahar Rajaz*
Juz tafa'ilnya adalah: مستفعلن مستفعلن مستفعلن # مستفعلن مستفعلن مستفعلن
*8. Bahar Raml*
Juz tafa'ilnya adalah: فاعلاتن فاعلاتن فاعلاتن # فاعلاتن فاعلاتن فاعلاتن
*9. Bahar Sari'*
Juz tafa'ilnya adalah: مستفعلن مستفعلن مفعولات # مستفعلن مستفعلن مفعولات
*10. Bahar Munsarah*
Juz tafa'ilnya adalah: مستفعلن مفعولات مستفعلن # مستفعلن مفعولات مستفعلن
*11. Bahar Khofif*
Juz tafa'ilnya adalah:فاعلاتن مستفع لن فاعلاتن # فاعلاتن مستفع لن فاعلاتن
*12. Bahar Mudhori'*
Juz tafa'ilnya adalah:مفاعيلن فاع لاتن مفاعيلن # مفاعيلن فاع لاتن مفاعيلن
*13. Bahar Muqtadhob*
Juz tafa'ilnya adalah: مفعولات مستفعلن مستفعلن # مفعولات مستفعلن مستفعلن
*14. Bahar Mujtats*
Juz tafa'ilnya adalah: مستفع لن فاعلاتن فاعلاتن # مستفع لن فاعلاتن فاعلاتن
*15. Bahar Mutaqarib*
Juz tafa'ilnya adalah: فعولن فعولن فعولن فعولن # فعولن فعولن فعولن فعولن
*16. Bahar Mutadarok*
Juz tafa'ilnya adalah: فاعلن فاعلن فاعلن فاعلن # فاعلن فاعلن فاعلن فاعلن
Mungkin dengan hanya membaca tulisan ini masih belum cukup untuk memberikan pemahaman. Karena masih banyak hal-hal yang ada dalam Ilmu 'Arudl yang belum dibahas dalam tulisan ini. Namun setidaknya tulisan ini bisa menjadi bekal awal bagi yang ingin tahu tentang ilmu 'arudl, mengingat ilmu satu ini sudah terbilang langka, sangat jarang diajarkan di Pondok-pondok, Madrasah - madrasah, apalagi di sekolah-sekolah umum.
Bila ingin lebih mendalami mengenai ilmu 'Arudh, bisa membaca kitab تسهيل الطلاب, yang disusun oleh Abu Muhammad Nasihin al Qudsi. Dalam ilmu 'arudl diterangkan bahwa bahr atau not lagu Arab berjumlah 16 lirik. Di antaranya yang sering digunakan yaitu bahr al-rajaz. Hampir seluruh kitab yang berbentuk nadzam (puisi, antonim dari natsar atau prosa) yang menjadi acuan di pesantren memakai bahr al-rajaz tersebut. Seperti al-Fiyyah Ibni Mâlik, al-Imrîthy, Jawâhir al-Maknûn, `Uqûd al-Jumân dan masih banyak lagi. Cara melagukan bahr ini cukup sederhana, yaitu dengan mengulang-ulang kalimat "mustafilun" sebanyak enam kali pada setiap baitnya. Seperti contoh di bawah ini:
مُسْتَفْعِلُنْ مُسْتَفْعِلُنْ مُسْتَفْعِلُنْ
قَــــــالَ مُـــحَمَّدٌ هُــــــــوَ ابْــــــنُ مَالِـــكِ
مُسْتَفْعِلُنْ مُسْتَفْعِلُنْ مُسْتَفْعِلُنْ
أَحْــــــمَدُ رَبـــــــــِّي اللهَ خَيْرَ مَــــالِكِ
Contoh lain syi'ir-syi'ir arab dengan bahr-bahr (not lagunya) :
(البحر الطاويل)
اَلاَلاَتَنَمْ فِي اْلفَصْلِ وَاسْمَعْ مُدَرِّسًا # وَسكتْ كَنَحْوِالْجُنْدِ وَالْمَالِكِ الْمَلاَ
“Ingat ! Jangan tidur di kelas, dengarkanlah bapak ibu guru, dan diamlah seperti prajurit dihadapan seorang raja yang berwibawa”
(البحر الهزج)
تَوَضَّعْتُمْ عَلَى الْشَّيْخِ # بِحُرْمَاتٍ وَاِخْلاَصٍ
“Kalian semua telah bertawadhu terhadap sang guru dengan hormat dan ikhlas”
(البحر الطاويل)
وَاِنْ كَانَ عَالِمً فَحُسْنَى بِقَائِلٍ # وَاِنْ كَانَ جَاهِلاً فَحُسْنَى بِسَاكِتٍ
“Ketika engkau adalah seorang alim maka lebih baik berbicara, Ketika engkau adalah orang bodoh maka lebih baik diam”
(البحر الهزج)
تَوَكَّلْتُمْ عَلَى اللّه # اِذَاكُنْتُمْ بِلاَحَوْلٍ
“Kalian semua telah bertawakkal kepada Allah SWT ketika kalian semua sudah tak ada daya upaya”
(البحر الرجز)
اِجْعَل لِسَانِيْ سَالِمً # لاَكِذْبَ بَلْ بِاالصِّدْقِ كُلْ
“Ya Allah, jadikanlah lisanku penyelamat, tiada berbohong melainkan penuh dengan kebenaran”
(البحر الرمل)
كُلْ طَعَامًا بِحَلاَلٍ طَيِّبٍ # كُلْ اِذَاكَانَ بِجَا ئِعٍ شَابِعًاقِفْ
“Makanlah makanan dengan cara yang halal lagi baik, makanlah ketika lapar dan ketika sudah kenyang berhentilah”
(البحر البسيط)
يَاصَاحِبِيْ قُلْ كَلاَمً فَضِلاً # وَانْقِصْ كَلاَمًا بِمَا لاَنَافِعًا
“Hai Kawan, Bicaralah pembicaraan yang utama, dan kurangilah pembicaraan yang tiada manfaat”
(البحر الكامل)
وَاِذَا نَظَرْتَ مَرْأَةً لَكَ نِعْمَةٌ # وَكَمَا نَظَرْتَ بِبَعْدِهِ لَكَ عَاصِيًا
”Tatkala kamu melihat wanita (yang pertama) adalah nikmat bagimu # Sebagaimana kamju melihat setelahnya, kamu adalah orang yang bermaksiyat”
(البحر الوافر)
لَقَدْعَمَلَتْ حَبِيْبَةُ عَنْ # وَظِيْفَتُهَا بِكَامِلَةٍ
“Sungguh, sang kekasih telah melakukan peranya dengan begitu sempurna”
(البحر الطاويل)
وَحَرِّسْ لِسَانَكَ مِنَ الْكِذْبِ وَالْحِقْدِ # لِسَانٌ كَلَحْمٍ فِيهِ سَيْفٌق شَدِيدٍحَدْ
“Jagalah lisanmu dari bohong dan hasud, karena lisan seperti daging yang di dalamnya terdapat pedang yang sangat tajam”. Wallahu a'lam
Demikian Asimun Mas'ud At-Tamanmini menyampaikan semoga bermanfaat. Aamiin
*والله الموفق الى أقوم الطريق*
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar