MEDIA ONLINE RESMI MAJELIS WAKIL CABANG (WCNU)NU KECAMATAN CIPAYUNG KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR

Kamis, 21 November 2024

KAJIAN TENTANG MANFAAT KOPI DAN KISAH KAROMAH YANG MENYALAHI SUNNAH




وكان سيدي رضى الله عنه يقول : إن قهوة البن بدون سكر ترفع وخم البطن ؛ وتعين على السهر ، وكان له منها كل يوم ؛ وقت انتباهه من نوم. القيلولة نحو خمسة عشر فنجانا ؛ ومثلها وقت استيقاظه من النوم آخر الليل ؟ و إذا نزل ضيفا عند أحد فلا يرقد حتى تقرب له أدوات القهوة .

وذكر رضى الله عنه عن شيخه الحبيب أبي بكر بن عبد الله العطاس ؛ أنه قال كان السيد أحمد بن على بحر القديمي القديمي يجتمع بالي و يقظه ، فقال : يا رسول الله أريد أن أسمع عنك حديثاً بلا واسطة . فقال له على أحدثك بثلاثة أحاديث . الأول ما زال ريح قهوة البن في فم الإنسان تستغفر له للملائكة ، الثانى من اتخذ صبحة ليذكر الله بها كتب من الذاكرين الله كثيراً إن ذكر بها أو لم يذكر ، الثالث من وقف بين يدى ولى الله حى أو ميت فكأنما عبد الله في زوايا الأرض ، حتى تقطع إربا إربا .

قال سيدى : وكان الحبيب أبو بكر بن عبد الله العطاس يقول : إن للمكان الذى يترك خاليا يسكنون فيه الجن والمكان الذي تفعل فيه القهوة لا يسكنونه الجن ولا يقربون .

وكان سيدى رضى الله عنه إذا أكمل ورده آخر الليل وأحضرت القهوة بين يديه يقول (الفاتحة) إن الله يلطف بالمسلمين ، ويحفظهم ؛ من بين أيديهم ، ومن خلفهم ، ومن أيمانهم، وعن شمائلهم ، ومن فوقهم ؛ ومن تحت أرجلهم ، من كل ما يؤذيهم ، في دينهم ودنياهم وأخراهم ومعاشهم ومعادهم وأزواجهم ، وأولادهم ، وظواهرهم وبواطنهم ، وأسرارهم وعلانياتهم، في جميع أطوارهم ، فى الدين والدنيا والآخرة فى الطف وعافية ، وإلى حضرة محمد صلى الله عليه وسلم (الفاتحة) لمشائخ القهوة البنية ، ومن شربها النبي بنية ، من صالحي الصوفية، إن الله يتغشاهم بالرحمة والمغفرة ، و إن الله بجاههم عليه، يبلغنا كل أمنية ويحفظنا من كل أذية ؛ ويسهل أرزاقنا الحسية والمعنوية ، ويصلح جهاتنا الحضرمية ، وجميع بلداننا الإسلامية ، ويصاح العمل والنية ، والعاقبة والذرية ، بجاه سيدنا محمد خير البرية

Dan Sayyidi radhiyallahu 'anhu  berkata: "Bahwa kopi tanpa gula dapat meningkatkan rasa mual di perut dan membantu untuk begadang. Ia meminumnya setiap hari; saat terbangun dari tidur siang sekitar lima belas cangkir; dan sebanyak itu pula saat ia terbangun dari tidur di akhir malam. Jika ia berkunjung ke rumah seseorang, ia tidak akan tidur hingga alat kopi disiapkan untuknya.

Sayyidi radhiyallahu 'anhu juga menyebutkan dari gurunya, Al-Habib Abu Bakar bin Abdullah Al-Attas; bahwa ia berkata, "Said Ahmad bin Ali Al-Bahr Al-Qodimi sering berkumpul dengan saya dalam keadaan terjaga." Ia berkata: "Wahai Rasulullah, saya ingin mendengar hadits dari Anda tanpa perantara." Ia menjawab, "Aku akan memberitahumu tiga hadits. Pertama, selama aroma kopi masih ada di mulut seseorang, ia akan diampuni oleh para malaikat. Kedua, siapa yang mengambil pagi untuk mengingat Allah, ia akan dicatat sebagai orang yang banyak mengingat Allah, baik ia mengingatnya atau tidak. Ketiga, siapa yang berdiri di hadapan wali Allah, baik hidup atau mati, seolah-olah ia telah beribadah kepada Allah di seluruh penjuru bumi, hingga bumi terbelah-belah.

Sayyidi berkata: "Dan Al-Habib Abu Bakar bin Abdullah Al-Attas berkata: 'Tempat yang dibiarkan kosong dihuni oleh jin, sedangkan tempat yang digunakan untuk membuat kopi tidak dihuni oleh jin dan mereka tidak mendekatinya.' Sayyidi radhiyallahu 'anhu ketika menyelesaikan wiridnya di akhir malam dan kopi disajikan di hadapannya, ia membaca (Al-Fatihah), 'Semoga Allah melindungi kaum Muslimin dan menjaga mereka; dari depan mereka, dari belakang mereka, dari kanan mereka, dari kiri mereka, dari atas mereka, dan dari bawah kaki mereka, dari segala sesuatu yang menyakiti mereka, dalam agama, dunia, akhirat, kehidupan, dan kebangkitan mereka, pasangan mereka, anak-anak mereka, lahiriah dan batin mereka, rahasia dan yang tampak, dalam semua keadaan mereka, dalam agama, dunia, dan akhirat, dalam keadaan tenang dan sehat. Dan kepada Hadhrat Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam (Al-Fatihah) untuk para syaikh kopi yang coklat, dan bagi siapa yang meminumnya dengan niat, dari para shalih sufi, semoga Allah melimpahkan rahmat dan ampunan kepada mereka, dan semoga dengan keberkahan mereka, Allah mengabulkan setiap harapan kami dan menjaga kami dari segala gangguan; memudahkan rezeki kami yang lahir dan batin, serta memperbaiki keadaan kami di Hadhramaut, dan di semua negeri Islam kami, serta menyelaraskan amal dan niat, serta hasil akhir dan keturunan, dengan keberkahan Sayyidina Muhammad sebagai sebaik-baik manusia." (Tadzkir An-Nass karya Habib Ahmad bin Hasan Al-Athas hal.118-119)

Namun kitab Tadzkir An-Naas, ada sejumlah kisah yang saya kuatirkan membentuk alam pikir yang mundur, memuja karomah secara salah dan berlebihan, mengelu-elukan wali secara tidak proporsional.

Kali ini saya akan mengutipkan kisah khurafat terkait kotoran manusia yang berubah menjadi emas permata sebagaimana yang terdapat dalam kitab karya Al-Habib Ahmad bin Hasan Al-Attas Kitab Tadzkar An-Naas  hal.48 sebagai berikut,

في آداب دخول الخلاء وما تعلق بها

وقال رضى الله عنه بلغنا أن السيد حاتم الأهدل كان حريصا على مجلس الاخوان في الله ويشق عليه فراقهم ، وكان له مملوك أمره أن يجلس بالباب ، فإذا أراد أحد من إخوانه قضاء الحاجة والخلاء نظر إلى ذلك العبد فينتقل الحدث إليه فيروح العبد إلى الخلاء وينوب عنه . 

ووقع للحبيب هادون إبن هود بن على بن حسن العطاس ، أنه لما زار المدينة المشرفة بات ليلة بالحرم ، فتحركت عليه بطنه ؛ وذهب ليخرج فوجد الأبواب مقفلة ، فراح إلى ناحية في أخريات الحرم ، ووضع الخارج في ثوبه ، فلما كان الصباح ذهب إلى خارج المدينة ليرميه ، فإذا هو ذهب يتلألأ

Tentang adab-adab memasuki toilet dan hal-hal yang terkait dengannya.

Dan dia (syeikh) radhiyallahu 'anhu berkata, kami mendengar bahwa tuan Hatim Al-Ahdal sangat menginginkan suatu majelis persaudaraan di jalan Allah dan merasa berat berpisah dengan mereka. Ia memiliki seorang budak yang diperintahkan untuk duduk di pintu. Jika salah satu saudaranya ingin buang air atau ke toilet, ia melihat budak itu, maka peristiwa itu berpindah kepadanya, dan hamba itu pergi ke toilet dan mewakilinya untuk buang air (menggantikannya)."

Terdapat pula kisah dari Al-Habib Hadun bin Hud bin Ali bin Hasan Al-Attas, bahwa ketika ia mengunjungi Madinah Al-Musyarrafah (kota yang terhormat), ia bermalam di Masjid. Perutnya terasa tidak nyaman; ia pergi keluar dan mendapati pintu-pintu (masjid) tertutup. Ia pun pergi ke sudut belakang masjid dan mengeluarkan kotorannya ke dalam pakaiannya. Ketika pagi tiba, ia pergi keluar kota untuk membuang (kotoran)nya dan ternyata ia pergi dengan membawa emas yang berkilau. (Kitab Tadzkar An-Naas karya Al-Habib Ahmad bin Hasan Al-Attas hal.48)

Contoh berikutnya ada kisah Habib Alawi di Maliabar (Malabar - India) sebagai berikut,

وحكى سيدي عن الحبيب عبد الله بن عمر بن يحى أنه لما وصل إلى مليبار دخل على الحبيب علوى بن سهل ، فرأى في بيته تصاوير طيور وديكه وغيرها فقال : يامولانا إن جدكم صلى الله عليه وسلم يقول : يكلف صاحب التصاوير يوم القيامة أن ينفخ فيها الروح ، فقال له الحبيب علوى عاد شيء غير هذا ؟ فقال لا فنفخ الحبيب علوى تلك التصاوير فإذا الديكة تصرخ ، والطيور تفرد ، فسلم الحبيب عبد الله بن عمر له حاله .

"Dan diceritakan oleh Sayyidi tentang Al-Habib Abdullah bin Umar bin Yahya bahwa ketika ia tiba di Malabar, ia menemui Al-Habib Alawi bin Sahal. Ia melihat di rumahnya ada gambar-gambar burung, ayam jantan, dan lainnya. Ia berkata: 'Wahai tuan, sesungguhnya kakekmu (Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam),  bersabda: "Orang yang memiliki gambar-gambar akan diminta untuk menghembuskan ruh ke dalamnya pada hari kiamat."' Al-Habib Alawi bertanya: 'Apakah ada yang lain selain ini?' Ia menjawab: 'Tidak.' Maka Al-Habib Alawi pun menghembuskan pada gambar-gambar tersebut, dan tiba-tiba ayam-ayam berkokok, dan burung-burung mengepakkan sayapnya. Al-Habib Abdullah bin Umar pun mengakui keadaannya." (Tadzkir An-Naas karya Al-Habib Ahmad bin Hasan Al-Attas hal.154). Wallahu a'lam 

Demikian Asimun Mas'ud At-Tamanmini menyampaikan semoga bermanfaat. Aamiin 

*والله الموفق الى أقوم الطريق*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar