MEDIA ONLINE RESMI MAJELIS WAKIL CABANG (WCNU)NU KECAMATAN CIPAYUNG KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR

Rabu, 27 November 2024

KAJIAN TENTANG APAKAH AGAMA NABI ADAM 'ALAIHISSALAM BUKAN ISLAM?



Berawal lewat diberanda FB sebuah potongan video yang didalamnya menyebutkan bahwa Nabi Adam sebelumnya bukan beragama islam tetapi setelah datangnya Rasulullah maka baru beragama islam.

Dari video tersebut saya mencoba mencari referensi guna menjelaskan kepada umat islam yang masih awam agar tidak salah persepsi dan salah paham dengan pernyataan yang belum jelas maksud dan tujuan dari ucapan dalam video. Oleh karenanya saya menyampaikan apa yang telah dijelaskan dalam kitab Ar-Rusul wa Ar-Risalat terkait agama para nabi dan rasul sebelum datangnya agama islam yang dibawa Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai berikut,

ما من رسول إلا وبعث في قومه ليدعوهم إلى التوحيد الذي هو الإسلام ، تبين لنا أن الدين الذي يحب الله من عباده أن يدينوا له به هو الإسلام ، الذي يعني عقيدة التوحيد التي تؤمن بأركان الإيمان الست ، وتقوم على قيم الحق والعدل والفضيلة ، وهو الدين الذي بعث به آدم عليه السلام ، وبعث به خاتم الأنبياء والرسل محمد صلى الله عليه وسلم . يقول الحق جل وعلا : ( وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلَّا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ ) الأنبياء/25.

Tidak ada rasul kecuali diutus kepada kaumnya untuk menyeru mereka kepada tauhid yang merupakan Islam. Terjelaskan bagi kita bahwa agama yang dicintai Allah dari hamba-hamba-Nya untuk dianut adalah Islam, yang berarti keyakinan tauhid yang percaya kepada enam rukun iman, dan berdiri di atas nilai-nilai kebenaran, keadilan, dan kebajikan. Inilah agama yang diutus oleh Adam 'alaihissalam, dan yang dibawa oleh penutup para nabi dan rasul, Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Allah yang Maha Benar, Maha Luhur dan Maha Tinggi berfirman,

وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلَّا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ 

"Dan tidaklah Kami mengutus sebelum kamu seorang rasul pun, melainkan Kami wahyukan kepadanya: 'Tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku.'" (QS. Al-Anbiya : 25).

وعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ( أَنَا أَوْلَى النَّاسِ بِعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ، وَالْأَنْبِيَاءُ إِخْوَةٌ لِعَلَّاتٍ ، أُمَّهَاتُهُمْ شَتَّى وَدِينُهُمْ وَاحِدٌ ) رواه البخاري في " صحيحه " (رقم/3443) ومسلم (2365) .

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Aku adalah orang yang paling berhak terhadap Isa putra Maryam di dunia dan akhirat, dan para nabi adalah bersaudara seayah, ibu-ibu mereka berbeda-beda, tetapi agama mereka satu." (HR. Bukhari dalam "Shahih"-nya, nomor 3443, dan Muslim 2365).

يقول الحافظ ابن حجر رحمه الله :

" معنى الحديث أن أصل دينهم واحد وهو التوحيد وإن اختلفت فروع الشرائع " انتهى من " فتح الباري " (6/489)

Imam Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani berkata, "Makna hadits ini adalah bahwa pokok agama mereka adalah satu, yaitu tauhid meskipun cabang-cabang syariatnya berbeda." (Fathul Bari, 6/489).

ويقول الدكتور عمر الأشقر حفظه الله :

" الإسلام في لغة القرآن ليس اسماً لدين خاص ، وإنما هو اسم للدّين المشترك الذي هتف به كل الأنبياء ، فنوح يقول لقومه : ( وَأُمِرْتُ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْمُسْلِمِينَ ) يونس/72، والإسلام هو الدين الذي أمر الله به أبا الأنبياء إبراهيم ( إِذْ قَالَ لَهُ رَبُّهُ أَسْلِمْ قَالَ أَسْلَمْتُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ ) البقرة/ 131، ويوصي كل من إبراهيم ويعقوب أبناءه قائلاً : ( فَلاَ تَمُوتُنَّ إَلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ ) البقرة/132، وأبناء يعقوب يجيبون أباهم : ( نَعْبُدُ إِلَهَكَ وَإِلَهَ آبَائِكَ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَقَ إِلَهًا وَاحِدًا وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ ) البقرة/133، وموسى يقول لقومه : ( يَا قَوْمِ إِن كُنتُمْ آمَنتُم بِاللهِ فَعَلَيْهِ تَوَكَّلُواْ إِن كُنتُم مُّسْلِمِينَ ) يونس/84، والحواريون يقولون لعيسى : ( آمَنَّا بِاللهِ وَاشْهَدْ بِأَنَّا مُسْلِمُونَ ) آل عمران/52، وحين سمع فريق من أهل الكتاب القرآن ( قَالُوا آمَنَّا بِهِ إِنَّهُ الْحَقُّ مِن رَّبِّنَا إِنَّا كُنَّا مِن قَبْلِهِ مُسْلِمِينَ ) القصص/53.

فالإسلام شعار عام كان يدور على ألسنة الأنبياء وأتباعهم منذ أقدم العصور التاريخية إلى عصر النبوة المحمدية " انتهى من " الرسل والرسالات " (ص/243)

ولكن شرائع الأنبياء والرسل السابقين – أي الأحكام الفقهية – هي التي نسخت وبدلت بمبعث سيد الرسل محمد صلى الله عليه وسلم ، فقد اختصه الله عز وجل بشريعة كاملة صالحة لكل زمان ومكان ، وأمر جميع الناس أن يتبعوا تلك الشريعة ويتركوا ما كانوا يتبعونه من شرائع الرسل السابقين .

Dr. Umar (Sulaiman Abdullah) Al-Asyqar berkata, "Islam dalam bahasa Al-Qur'an bukan nama untuk agama tertentu, melainkan nama untuk agama yang sama yang diserukan oleh semua nabi. 

Nabi Nuh berkata kepada kaumnya,

وَأُمِرْتُ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْمُسْلِمِينَ

'Dan aku diperintahkan agar termasuk orang-orang yang berserah diri (muslim).' (QS. Yunus : 72). 

Islam adalah agama yang diperintahkan Allah kepada Bapak para Nabi, yaitu Ibrahim, 

إِذْ قَالَ لَهُ رَبُّهُ أَسْلِمْ قَالَ أَسْلَمْتُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ

'Ketika Tuhan-nya berkata kepadanya: 'Berserah dirilah (Islam)!' Ibrahim berkata: 'Aku berserah diri (Islam) kepada Tuhan semesta alam.' (QS. Al-Baqarah : 131). 

Dan Ibrahim serta Yaqub berwasiat kepada anak-anak mereka, 

فَلاَ تَمُوتُنَّ إَلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ

'Janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan berserah diri (muslim).' (QS. Al-Baqarah: 132). 

Anak-anak Yaqub menjawab ayah mereka, 

نَعْبُدُ إِلَهَكَ وَإِلَهَ آبَائِكَ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَقَ إِلَهًا وَاحِدًا وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ

'Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail, dan Ishaq, Tuhan yang satu, dan kami adalah orang-orang yang berserah diri (muslim) kepada-Nya.' (QS. Al-Baqarah : 133). 

يَا قَوْمِ إِن كُنتُمْ آمَنتُم بِاللهِ فَعَلَيْهِ تَوَكَّلُواْ إِن كُنتُم مُّسْلِمِينَ

'Musa berkata kepada kaumnya: 'Wahai kaumku, jika kalian beriman kepada Allah, maka bertawakkallah kepada-Nya jika kalian adalah orang-orang yang berserah diri (muslim).' (QS. Yunus : 84). 

Para pengikut Isa (Hawariyin) berkata,

آمَنَّا بِاللهِ وَاشْهَدْ بِأَنَّا مُسْلِمُونَ

'Kami telah beriman kepada Allah dan saksikanlah bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (muslim).' (QS. Ali Imran : 52). 

Ketika sekelompok dari ahli kitab mendengar Al-Qur'an, mereka berkata, 

قَالُوا آمَنَّا بِهِ إِنَّهُ الْحَقُّ مِن رَّبِّنَا إِنَّا كُنَّا مِن قَبْلِهِ مُسْلِمِينَ

'Kami telah beriman kepadanya, sesungguhnya ia adalah kebenaran dari Tuhan kami, sesungguhnya kami sebelumnya adalah orang-orang yang berserah diri (muslim).' (QS. Al-Qasas : 53).

Jadi, Islam adalah slogan umum yang diucapkan oleh para nabi dan pengikut mereka sejak zaman-zaman sejarah yang paling awal hingga zaman kenabian Muhammad." (Al-Rusul wa Ar-Risalat, Umar Sulaiman Abdullah Al-Asyqar hal. 243).

Namun, syariat para nabi dan rasul sebelumnya -yaitu hukum-hukum fikih- adalah yang telah dinasakh (disempurnakan) dan diubah dengan diutusnya Nabi terakhir, Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memilihnya dengan syariat yang sempurna dan berlaku untuk setiap waktu dan tempat, dan memerintahkan semua manusia untuk mengikuti syariat tersebut dan meninggalkan apa yang mereka ikuti dari syariat para rasul sebelumnya.

Lebih lanjut diterangkan dalam kitab tersebut,

اختلاف الشرائع

إذا كان الدين الذي جاءت به الرسل واحدا وهو الإسلام فإن شرائع الأنبياء مختلفة ، فشريعة عيسى تخالف شريعة موسى في بعض الأمور ، وشريعة محمد تخالف شريعة موسى وعيسى في أمور ، قال تعالى : ﴿ لِكُلِّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شرْعَةً وَمِنْهَاجاً ) ( سورة المائدة / ٤٨) والشرعة هي الشريعة وهي السنة ، والمنهاج الطريق والسبيل . وليس معنى ذلك أن الشرائع تختلف اختلافا كليا ، فالناظر في الشرائع يجد أنها متفقة في المسائل الأساسية ، وقد سبق ذكر النصوص التي تتحدث عن تشريع الله للأمم السابقة الصلاة والزكاة والحج ، وأخذ الطعام حله وغير ذلك ، والاختلاف بينها إنما يكون في بعض التفاصيل .

Perbedaan Syariat

Jika agama yang dibawa oleh para rasul adalah satu, yaitu Islam, maka syariat para nabi berbeda-beda. Syariat Isa berbeda dengan syariat Musa dalam beberapa hal, dan syariat Muhammad juga berbeda dengan syariat Musa dan Isa dalam hal-hal tertentu. Allah berfirman: "Untuk setiap (umat) Kami jadikan syariat dan jalan yang terang" (QS. Al-Ma'idah : 48). 

Syariat adalah hukum dan sunnah, sedangkan manhaj adalah jalan dan cara. Namun, bukan berarti syariat-syariat tersebut berbeda secara total. Jika kita melihat syariat-syariat itu, kita akan menemukan bahwa mereka sepakat dalam masalah-masalah dasar. Sebelumnya telah disebutkan nash yang berbicara tentang perintah Allah kepada umat-umat sebelumnya mengenai shalat, zakat, haji, dan halal haramnya makanan, serta hal-hal lainnya, dan perbedaan di antara mereka hanya terjadi dalam beberapa rincian. (Ar-Rusul wa Ar-Risalat, Umar Sulaiman Abdullah Al-Asyqar hal.250). Wallahu a'lam bis-Shawab 

Demikian Asimun Mas'ud At-Tamanmini menyampaikan semoga bermanfaat. Aamiin 

*والله الموفق الى أقوم الطريق*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar