Selasa, 23 Juli 2019
SEDIKITLAH TERTAWA DAN BANYAKLAH MENANGIS
Pernahkah kita menangis dalam keadaan sendirian dan menangis karena takut terhadap siksaan Allah Ta’ala? ketahuilah, bahwa sesungguhnya hal itu merupakan jaminan selamat dari neraka. Menangis karena takut kepada Allah akan mendorong kita untuk senantiasa istiqamah di jalan-Nya, sehingga hal tersebut akan menjadi perisai dari api neraka. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
عن أبي هريرة قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم لا يلج النار رجل بكى من خشية الله حتى يعود اللبن في الضرع ولا يجتمع غبار في سبيل الله ودخان جهنم قال أبو عيسى هذا حديث حسن صحيح
“Tidak akan masuk neraka seseorang yang menangis karena takut kepada Allah sampai air susu kembali ke dalam teteknya. Dan debu di jalan Allah tidak akan berkumpul dengan asap neraka Jahannam“. (HR. Tirmidzi, Nasa’i, Ahmad, dari Abu Hurairah ra. Abu Isa mengatakan hadits ini hasan shahih).
حدثنا يحيى بن بكير حدثنا الليث عن عقيل عن ابن شهاب عن سعيد بن المسيب أن أبا هريرة رضي الله عنه كان يقول قال رسول الله صلى الله عليه وسلم لو تعلمون ما أعلم لضحكتم قليلا ولبكيتم كثيرا. روه البخارى
Berkata kepada kami Yahya bin Bakir, berkata kepada kami Al-Laits, dari 'Uqoil bin Ibnu Shihab, dari Sa'id bin Al-Masib sesungguhnya Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Jika kamu mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kamu SEDIKIT TERTAWA dan BANYAK MENANGIS. (HR. Bukhari)
ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﻣﻦ الأﺣﺎﺩﻳﺚ ﺍﻟﻌﻈﻴﻤﺔ ﺍﻟﺠﻠﻴﻠﺔ ﺍﻟﺘﻲ ﺗﻜﺴﻮ ﺍﻟﻘﻠﻮﺏ انكسارًا ﺑﻴﻦ ﻳﺪﻱ ﺍﻟﻠﻪ، واعترافًا ﺑﺎﻟﻔﻘﺮ ﺇﻟﻴﻪ، ﻭﺭﺟﺎﺀ ﺭﺣﻤﺘﻪ ﻭﻋﻔﻮﻩ ﻭﺇﺣﺴﺎﻧﻪ، ﻓﺎلأﻣﺮ ﺧﻄﻴﺮ ﺟﺪ ﺧﻄﻴﺮ، ﻭﺍﻟﻠﻪ - ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ - ﻳﻘﻮﻝ: ﴿ يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ إِنَّ زَلْزَلَةَ السَّاعَةِ شَيْءٌ عَظِيمٌ * يَوْمَ تَرَوْنَهَا تَذْهَلُ كُلُّ مُرْضِعَةٍ عَمَّا أَرْضَعَتْ وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى النَّاسَ سُكَارَى وَمَا هُمْ بِسُكَارَى وَلَكِنَّ عَذَابَ اللَّهِ شَدِيدٌ ﴾ [الحج: 1، 2].
Hadits ini adalah dari hadits-hadits yang agung lagi terhormat yang melapisi seluruh hati dan membias di tangan Allah, dan pengakuan dengan penuh harapan kepada-Nya, dan harapan dari belas kasih, pengampunan dan kebaikan-Nya, dan masalah ini serius bahkan sangat serius, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, "Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; Sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat). (ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu Lihat manusia dalam Keadaan mabuk, Padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat kerasnya.” (QS. al-Hajj: 1-2)
ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺤﺎﻓﻆ ﺍﺑﻦ حجر - ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ -: "ﻭﺍﻟﻤﺮﺍﺩ ﺑﺎﻟﻌﻠﻢ ﻫﻨﺎ ﻣﺎ ﻳﺘﻌﻠﻖ ﺑﻌﻈﻤﺔ ﺍﻟﻠﻪ، ﻭﺍﻧﺘﻘﺎﻣﻪ ﻣﻤﻦ ﻳﻌﺼﻴﻪ، ﻭالأﻫﻮﺍﻝ ﺍﻟﺘﻲ ﺗﻘﻊ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻨﺰﻉ، ﻭﺍﻟﻤﻮﺕ، ﻭﻓﻲ ﺍﻟﻘﺒﺮ، ﻭﻳﻮﻡ ﺍﻟﻘﻴﺎﻣﺔ، ﻭﻣﻨﺎﺳﺒﺔ ﻛﺜﺮﺓ ﺍﻟﺒﻜﺎﺀ ﻭﻗﻠﺔ ﺍﻟﻀﺤﻚ ﻓﻲ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻤﻘﺎﻡ ﻭﺍﺿﺤﺔ، ﻭﺍﻟﻤﺮﺍﺩ ﺑﻪ ﺍﻟﺘﺨﻮﻳﻒ))،
Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah berkata, "Yang dimaksud dengan pengetahuan disini berkaitan dengan kebesaran Allah, dan janji ancaman kepada mereka yang tidak mematuhi, dan kengerian keadaan disaat naza' (keluarnya ruh) kematian, saat dalam kubur, dan saat di hari kiamat, sudah sepantasnya untuk banyak menangis dan sedikit tertawa, dalam hal ini yang dimaksudkan adalah ancaman peringatan." [Fathul Bari (11/319)].
ﻭﻗﺎﻝ ﺍﻟﻨﻮﻭﻱ - ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ -: "ﻟﻮ ﺭﺃﻳﺘﻢ ﻣﺎ ﺭﺃﻳﺖ، ﻭﻋﻠﻤﺘﻢ ﻣﺎ ﻋﻠﻤﺖ، ﻣﻤﺎ ﺭﺃﻳﺘﻪ ﺍﻟﻴﻮﻡ ﻭﻗﺒﻞ ﺍﻟﻴﻮﻡ لأﺷﻔﻘﺘﻢ إشفاقًا بليغًا، ﻭﻟﻘﻞ ﺿﺤﻜﻜﻢ ﻭﻛﺜﺮ ﺑﻜﺎﺅﻛﻢ".
Imam Al-Nawawi rahimahullah berkata, "Jika kamu melihat apa yang aku lihat, kamu tahu apa yang aku ketahui dan apa yang aku lihat hari ini dan sebelum hari ini niscaya kamu merasa sedih dengan kesedihan yang berkelanjutan, dan pastilah kamu sedikit tertawa, dan kamu banyak menangis." [Syarh Muslim (15/112)].
ﻭﻗﺎﻝ ﺍﻟﻘﺮﻃﺒﻲ - ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ -: "ﻳﻌﻨﻲ لو تعلمون ﻣﺎ ﻳﻌﻠﻢ ﻫﻮ ﻣﻦ ﺃﻣﻮﺭ الآﺧﺮﺓ ﻭﺷﺪﺓ ﺃﻫﻮﺍﻟﻬﺎ، ﻭﻣﻤﺎ ﺃﻋﺪ ﻓﻲ ﺍﻟﻨﺎﺭ ﻣﻦ ﻋﺬﺍﺑﻬﺎ ﻭﺃﻧﻜﺎﻟﻬﺎ، ﻭﻣﻤﺎ ﺃﻋﺪ ﻓﻲ ﺍﻟﺠﻨﺔ ﻣﻦ ﻧﻌﻴﻤﻬﺎ ﻭﺛﻮﺍﺑﻬﺎ، ﻓﺈﻧﻪ - صلى الله عليه وسلم - ﻗﺪ ﻛﺎﻥ ﺭﺃﻯ ﻛﻞ ﺫﻟﻚ ﻣﺸﺎﻫﺪﺓ وتحقيقًا؛ ﻭﻟﺬﻟﻚ ﻛﺎﻥ - صلى الله عليه وسلم - ﻣﺘﻮﺍﺻﻞ الأﺣﺰﺍﻥ، ﻗﻠﻴﻞ ﺍﻟﻀﺤﻚ، ﺟﻠﻪ ﺍﻟﺘﺒﺴﻢ.
Dan Imam Al-Qurtubi rahimahullah berkata, maksudnya (hadits) yaitu "Jika kamu mengetahui apa yang dia (Nabi) ketahui dari perkara-perkara akhirat dan dahsyatnya keadaannya dan dari apa yang telah dijanjikan akan neraka dari siksaan dan kesusahannya dan dari apa yg telah disiapkan di surga berupa kebahagiaan dan pahala, maka sesungguhnya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam telah mengetahui semua itu dengan kesaksian dan kebenarannya. Karena itulah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam selalu bersedih sehingga sedikit tertawa beliau hanya tersenyum. [Al-Mufhm" (2/557)].
ﻭﻗﺎﻝ ﺍﻟﻤﻨﺎﻭﻱ - ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ -: "لو ﺗﻌﻠﻤﻮﻥ ﻣﺎ ﺃﻋﻠﻢ؛ ﺃﻱ: ﻣﻦ ﻋﻈﻢ ﺍﻧﺘﻘﺎﻡ ﺍﻟﻠﻪ ﻣﻦ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺠﺮﺍﺋﻢ ﻭﺃﻫﻮﺍﻝ ﺍﻟﻘﻴﺎﻣﺔ ﻭﺃﺣﻮﺍﻟﻬﺎ ﻣﺎ ﻋﻠﻤﺘﻪ ﻟﻤﺎ ﺿﺤﻜﺘﻢ أصلاً.
Dan Imam Al-Manawi rahimahullah berkata, "Jika kamu mengetahui apa yang aku ketahui," yaitu mengetahu akan pembalasan Allah dari orang-orang yang melakukan kejahatan dan kengerian keadaan hari kiamat berasal dari apa yang kamu ketahui darinya saat kamu tertawa. [Faidhul Qadir (5/402)].
Jadikanlah akhirat sebagai tujuan utama sehingga kita tidak akan mudah terlena dengan tipu daya dunia, tidak menghiasinya dengan huru hara, kesenangan, penuh tawa ria, dimana hal itulah yang akan membuat kita lalai, keras hati dan menjauh dari Sang Pencipta. Ingatlah bahwa ada kehidupan yang lebih berat dan nyata adanya, yakni kehidupan di alam kubur dan akhirat yang kekal abadi, perbanyaklah menangis karena dosa kita dan karena takut kepada Allah Ta'ala. Wallahu a'lam
Demikian Asimun Mas'ud menyampaikan semoga bermanfa'at. Aamiin
والله الموفق الى اقوم الطريق
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar