MEDIA ONLINE RESMI MAJELIS WAKIL CABANG (WCNU)NU KECAMATAN CIPAYUNG KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR

Kamis, 28 September 2023

EDISI KHUTBAH JUM'AT (Meneladani Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam Menjadi Insan Mulia)

*Khutbah Pertama*   

اَلْحَمْدُ للهِ حَمْداً يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَه، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِي لِجَلَالِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَلِعَظِيْمِ سُلْطَانِك. سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِك. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَه، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُه. خَيْرَ نَبِيٍّ أَرْسَلَه. أَرْسَلَهُ اللهُ إِلَى الْعَالَمِ كُلِّهِ بَشِيرْاً وَنَذِيْراً. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً وَسَلَاماً دَائِمَيْنِ مُتَلَازِمَيْنِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن. أَمَّا بَعْدُ فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ

*Jama'ah Jum'at Rahimakumullah*

Hari ini kita berada di hari yang mulia, di bulan yang mulia Rabiul Awwal 1445 H, bulan kelahiran orang yang paling mulia yaitu Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang telah mengajarkan bagaimana kita meraih dan menjadi pribadi yang mulia di sisi Allah Ta'ala dan manusia lainnya.

Allah Subhanahu wa Ta'ala telah berfirman,

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." (QS. Al-Hujurat : 13)

Dalam Musnad Ahmad Hadts Nomor 22.391 disebutkan,

‎وعن أبي نضرة قال: «حدثني من سمع خطبة النبي صلى الله عليه وسلم في وسط أيام التشريق فقال: ” يا أيها الناس، إن ربكم واحد وأباكم واحد، ألا لا فضل لعربي على عجمي، ولا لعجمي على عربي، ولا أسود على أحمر، ولا أحمر على أسود إلا بالتقوى، أبلغت؟ “. قالوا: بلغ رسول الله صلى الله عليه وسلم.

Dari Abu Nadhrah telah menceritakan kepadaku orang yang pernah mendengar khutbah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ditengah-tengah hari tasyriq, beliau bersabda: “Wahai sekalian manusia! Rabb kalian satu, dan ayah kalian satu (maksudnya Nabi Adam). Ingatlah. Tidak ada kelebihan bagi orang Arab atas orang Ajam (non-Arab) dan bagi orang ajam atas orang Arab, tidak ada kelebihan bagi orang berkulit merah atas orang berkulit hitam, bagi orang berkulit hitam atas orang berkulit merah kecuali dengan ketakwaan. Apa aku sudah menyampaikan?” mereka menjawab: Iya, benar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menyampaikan.” (HR. Ahmad)

Dalam ayat dan hadits diatas menjelaskan bahwa kemuliaan seseorang diantara yang lainnya itu dikarena ketaqwaan bukan karena kesukuan atau yang lainnya.

*Jama'ah Jum'at Rahimakumullah*

Sebuah kisah menarik yang disampaikan oleh Imam Al-Qusyairi dalam bab Khusyu' dan Tawadhu' pada karyanya kitab Ar-Risalatul Qusyairiyah  hal. 85 bahwa sahabat Abu Dzar Al-Ghifari ra sekali waktu terlibat perseteruan dengan sahabat Bilal ra. Keduanya berseteru karena suatu sebab. Keduanya terlibat adu mulut sebelum akhirnya sahabat Abu Dzar ra melontarkan makian rasis. “Dasar hitam,” kata Abu Dzar ra untuk sahabat Bilal ra yang memiliki ras kulit hitam. 

Dari semua percekcokan, Bilal ra tidak menganggapnya masalah. Tetapi ketika menyinggung warna kulit, Bilal as tersinggung berat. Tidak ada kalimat Abu Dzar ra yang membuatnya kecewa berat selain ucapan rasis tersebut. 

Bilal ra tidak terima makian rasis tersebut. Ia kemudian mendatangi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ia mengadukan lontaran rasis Abu Dzar ra kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. 

Rasulullah menerima laporannya dengan baik. 

“Abu Dzar, di benakmu masih tersimpan keangkuhan Jahiliyah,” kata Rasulullah menjawab kasus rasis yang dilaporkan sahabat Bilal ra. 

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada Abu Dzar ra,

انْظُرْ فَإِنَّكَ لَيْسَ بِخَيْرٍ مِنْ أَحْمَرَ وَلَا أَسْوَدَ إِلَّا أَنْ تَفْضُلَهُ بِتَقْوَى

"Perhatikanlah! Sesungguhnya kamu tidak lebih baik dari orang yang berkulit merah dan tidak juga dari orang yang berkulit hitam kecuali jika kamu melebihi mereka dalam bertakwa (HR. Ahmad no. 20438).

Sahabat Abu Dzar ra menjatuhkan diri di tanah. Ia menyesali lontaran rasisnya terhadap Bilal ra. Ia kemudian bersumpah untuk tidak mengangkat kepalanya sebelum Bilal berkenan menjejakkan kakinya pada pipi Abu Dzar sebagai tebusan lontaran rasisnya." (Imam Al-Qusyairi dalam bab Khusyu' dan Tawadhu pada karyanya kitab Ar-Risalatul Qusyairiyah, Kairo, Darus Salam: 2010 M/1431 H, hal. 85).

*Jama'ah Jum'at Rahimakumullah*

Singkatnya sebagai muslim dalam meneladani baginda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam harus memiliki sifat yang telah dicontohkan sebagaimana sabda beliau

لَيْسَ الْمُؤْمِنُ بِالطَّعَّانِ وَلاَ اللَّعَّانِ وَلاَ الْفَاحِشِ وَلاَ الْبَذِيءِ

Mukmin itu bukanlah orang yang suka menghina, melaknat, berbuat keji (berakhlak buruk), dan berkata kotor (HR. Tirmidzi no. 1977).

بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

*Khutbah Kedua*  

الْحَمْدُ لِلَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ ثُمَّ الْحَمْدُ لِلَّهِ. أَشْهَدُ أنْ لآ إلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَا نَبِيّ بعدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ  أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يٰأَ يُّها الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ. 

اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ والقُرُوْنَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ  اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ عٍبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

Rabu, 20 September 2023

JAUHI DOKTRIN PAHAM RASISME

 


Rasisme merupakan suatu paham yang membenarkan dominasi satu kelompok ras tertentu terhadap kelompok lain.

Paham ini menilai seserang bukan dari kualitasnya, namun dari faktor fisik atau anatomi tubuh serta ”darah” atau keturunan. Rasisme menyebabkan orang dinilai dan dihargai berdasarkan rasnya.

Sebuah kisah menarik yang disampaikan oleh Imam Al-Qusyairi dalam bab Khusyu' dan Tawadhu pada karyanya kitab Ar-Risalatul Qusyairiyah  hal. 85 bahwa sahabat Abu Dzar Al-Ghifari ra sekali waktu terlibat perseteruan dengan sahabat Bilal ra. Keduanya berseteru karena suatu sebab. Keduanya terlibat adu mulut sebelum akhirnya sahabat Abu Dzar ra melontarkan makian rasis. “Dasar hitam,” kata Abu Dzar ra untuk sahabat Bilal ra yang memiliki ras kulit hitam. 

Dari semua percekcokan, Bilal ra tidak menganggapnya masalah. Tetapi ketika menyinggung warna kulit, Bilal as tersinggung berat. Tidak ada kalimat Abu Dzar ra yang membuatnya kecewa berat selain ucapan rasis tersebut. 

Bilal ra tidak terima makian rasis tersebut. Ia kemudian mendatangi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ia mengadukan lontaran rasis Abu Dzar ra kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. 

Rasulullah menerima laporannya dengan baik. 

“Abu Dzar, di benakmu masih tersimpan keangkuhan Jahiliyah,” kata Rasulullah menjawab kasus rasis yang dilaporkan sahabat Bilal ra. 

Sahabat Abu Dzar ra menjatuhkan diri di tanah. Ia menyesali lontaran rasisnya terhadap Bilal ra. Ia kemudian bersumpah untuk tidak mengangkat kepalanya sebelum Bilal berkenan menjejakkan kakinya pada pipi Abu Dzar sebagai tebusan lontaran rasisnya." (Imam Al-Qusyairi dalam bab Khusyu' dan Tawadhu pada karyanya kitab Ar-Risalatul Qusyairiyah, Kairo, Darus Salam: 2010 M/1431 H, hal. 85).

Dalam sebuah hadits shahih juga dijelaskan,

عن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم جاءه أعرابي فقال: يا رسول الله، إن امرأتي ولدت غلاما أسود، فقال: «هل لك من إبل» قال: نعم، قال: «ما ألوانها» قال: حمر، قال: «هل فيها من أَوْرَقَ» قال: نعم، قال: «فأنى كان ذلك» قال: أراه عرق نزعه، قال: «فلعل ابنك هذا نَزَعَهُ عِرْقٌ»  

[صحيح] - [متفق عليه]

Dari Abu Hurairah raḍiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam didatangi orang Arab baduwi, lalu orang itu berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya istriku telah melahirkan seorang anak (berkulit) hitam." Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Apakah kamu mempunyai unta?" Orang itu menjawab, "Ya." Beliau bertanya, "Apa warnanya?" Orang itu menjawab, "Kemerah-merahan." Beliau bertanya, "Apakah di kulitnya ada warna abu-abu?" Orang itu menjawab, "Di unta itu ada warna abu-abu." Beliau bertanya, "Dari mana warna itu?" Orang itu menjawab, "Mungkin saja dari faktor keturunan." Beliau bersabda, "Anakmu juga mungkin ditarik faktor keturunan (genetik)."  

(HR. Muttafaq 'alaih)

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." (QS. Al-Hujurat : 13)

Video hanya pemanis 😊🙏🏻