Ubaidillah adalah sebuah nama umum bagi bangsa arab, hanya saja akan menjadi lain jika dikaitkan dengan nama Ubaidillah bin Ahmad bin Isa yang menjadi muara kontroversi keabsahan nasab Ba'alawi saat ini.
Berbeda lagi dengan kisah seorang yang kebetulan bernama Ubaidilah yang menurut catatan Asy-Syarif Ibrahim bin Manshur Al-Hasyimi Al-Amin dalam karyanya Al-Madkhal fi Ilmi An-Nasab wa Qawaiduh adalah salah satu orang yang mengklaim sebagai ahlul bait Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam meskipun kenyataannya pengakuannya palsu.
وَادَّعَى عُبَيْدُ اللهِ مُؤَسِّسُ الدَّوْلَةِ الْعُبَيْدِيَّةِ بِمِصْرَ بِأَنَّهُ عَلَوِيٌّ هَاشِمِيٌّ، وَتَصَدَّى عُلَمَاءُ ذٰلِكَ الزَّمَانِ لِكَشْفِ هٰذَا الزَّيْفِ وَالْبُهْتَانِ.
Dan pengakuan Ubaidillah, pendiri Dinasti Ubaidiyah di Mesir, mengaku (sebagai keturunan keluarga Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam) dari kelompok Hasyimiyah.
Namun, para ulama pada masa itu telah berupaya untuk mengungkapkan kepalsuan klaim mereka." (Al-Madkhal fi Ilmi An-Nasab wa Qawaiduh, Syarif Ibrahim bin Manshur Al-Hasyimi Al-Amin, hal.86).
Lantas siapakah Ubaidillah dzurriyah palsu tersebut? Berikut penjelasan dari para ulama. Al-Imam Ibnu Khalkan menjelaskan,
٣٥٧ - المهدي عبيد الله
أبو محمد عبيد الله، الملقب بالمهدي؛ وجدت في نسبه اختلافاً كثيراً (٢) ، قال صاحب " تاريخ القيروان " (٣) هو عبيد الله بن الحسن بن علي بن محمد بن علي بن موسى بن جعفر بن محمد بن علي بن الحسين بن علي بن أبي طالب رضي الله عنه، وقال غيره: هو عبيد الله بن محمد بن إسماعيل بن جعفر المذكور، وقيل هو علي بن الحسين بن أحمد بن عبد الله بن الحسن بن محمد بن علي بن الحسين بن علي بن أبي طالب رضي الله عنه، وقيل هو عبيد الله بن التقي بن الوفي بن الرضي، وهؤلاء الثلاثة يقال لهم المستورون في ذات الله، والرضي المذكور بن محمد بن إسماعيل بن جعفر المذكور، واسم التقي الحسين، واسم الوفي أحمد، واسم الرضي عبد الله، وإنما استتروا خوفاً على أنفسهم لأنهم كانوا مطلوبين من جهة الخلفاء من بني العباس، لأنهم علموا أن فيهم من يروم الخلافة أسوة غيرهم من العلويين وقضاياهم ووقائعهم في ذلك مشهورة. وإنما تسمى المهدي عبيد الله استتاراً، هذا عند من يصحح نسبه، ففيه اختلاف كثير (٤) . وأهل العلم
بالأنساب من المحققين ينكرون دعواه في النسب، وقد تقدم في ترجمة الشريف عبد الله بن طباطبا (١) ما جرى بينه وبين المعز عند وصوله إلى مصر وما كان من جواب المعز له، وفيه أيضاً دلالة على ذلك، فإنه لو عرف نسبه لذكره وما احتاج إلى ذلك المجلس الذي ذكرناه هناك.
ويقولون أيضاً: إن اسمه سعيد ولقبه عبيد الله، وزوج أمه الحسين بن أحمد بن محمد بن عبد الله بن ميمون القداح، وسمي قداحاً لأنه كان كحّالاً يقدح العين إذا نزل فيها الماء. وقيل إن المهدي لما وصل إلى سجلماسة ونما خبره إلى اليسع مالكها، وهو آخر ملوك بني مدرار، وقيل له: إن هذا هو الذي يدعو إلى بيعته أبو عبد الله الشيعي بأفريقية - وقد تقدم الكلام على ذلك في ترجمة أبي عبد الله في حرف الحاء (٢) - أخذه اليسع واعتقله، فلما سمع أبو عبد الله الشيعي باعتقاله حشد جمعاً كثيراً من كتامة وغيرها، وقصد سجلماسة لاستنقاذه، فلما بلغ اليسع خبر وصولهم قتل المهدي في السجن، فلما دنت العساكر من البلد هرب اليسع، فدخل أبو عبد الله إلى السجن فوجد المهدي مقتولاً وعنده رجل من أصحابه كان يخدمه، فخاف أبو عبد الله أن ينتقض عليه ما دبره من الأمر إن عرفت العساكر بقتل المهدي، فأخرج الرجل وقال: هذا هو المهدي؛ وبالجملة فأخباره مشهورة فلا حاجة إلى الإطالة فيها.
وهو أول من قام بهذا الأمر من بيتهم وادعى الخلافة بالمغرب، وكان داعيه أبا عبد الله الشيعي - المذكور في حرف الحاء - ولما استتب له الأمر قتله وقتل أخاه - كما ذكرناه في ترجمته - وبنى المهدي بأفريقية وفرغ من بنائها في شوال سنة ثمان وثلثمائة، وكان شروعه فيها في ذي القعدة سنة ثلاث وثلثمائة، وبنى سور تونس وأحكم عمارتها وجدّد فيها مواضع، فنسبت [المهدية] (٣) إليه.
وملك بعده ولده القائم، ثم المنصور ولد القائم - وقد تقدم ذكره
357 - Al-Mahdi Ubaidillah Abu Muhammad Ubaidillah, yang dijuluki Al-Mahdi; Saya menemukan banyak perbedaan pendapat tentang nasabnya.
Pengarang "Tarikh Al-Qairawan" (Qairawan wa Duruha fi Al-Hadharah Al-Islamiyah) mengatakan bahwa dia adalah Ubaidillah bin Al-Hasan bin Ali bin Muhammad bin Ali bin Musa bin Ja'far bin Muhammad bin Ali bin Al-Husain bin Ali bin Abi Thalib radliyallahu 'anhu.
Sementara itu, yang lain mengatakan bahwa dia adalah Ubaidillah bin Muhammad bin Ismail bin Ja'far yang telah disebutkan.
Ada juga yang mengatakan bahwa dia adalah Ali bin Al-Husain bin Ahmad bin Abdullah bin Al-Hasan bin Muhammad bin Ali bin Al-Husain bin Ali bin Abi Thalib radliyallahu 'anhu.
Dan ada juga yang mengatakan bahwa dia adalah Ubaidillah bin At-Taqi bin Al-Wafi bin Ar-Ridha.
Ketiga orang ini dikenal sebagai "Al-Masturun" karena mereka menyembunyikan identitas mereka karena takut akan kekuasaan Bani Abbasiyah.
Mereka mengetahui bahwa di antara mereka ada yang berambisi untuk menjadi khalifah seperti orang-orang Alawi lainnya, dan kisah-kisah mereka dalam hal ini sudah terkenal.
Nama Al-Mahdi Ubaidillah sendiri mungkin digunakan sebagai nama samaran untuk menyembunyikan identitas aslinya.
Ahlul ilmi tentang nasab dari kalangan peneliti menolak klaim nasab Al-Mahdi.
Mereka juga mengatakan bahwa nama aslinya adalah Sa'id dan julukannya adalah Ubaidillah, dan ibunya menikah dengan Al-Husain bin Ahmad bin Muhammad bin Abdullah bin Maimun Al-Qaddah.
Al-Qaddah sendiri adalah seorang tukang celup yang juga dikenal sebagai tukang obat mata.
Ada juga cerita bahwa ketika Al-Mahdi tiba di Sijilmasah dan berita tentangnya sampai kepada Al-Yasa' Maliknya, yang merupakan penguasa terakhir Bani Madar, Al-Yasa' memenjarakannya.
Ketika Abu Abdillah Asy-Syi'i mendengar kabar itu, dia mengumpulkan banyak pasukan dari Kutama dan lainnya, dan berangkat ke Sijilmasah untuk membebaskan Al-Mahdi.
Ketika pasukan Asy-Syi'i mendekati kota, Al-Yasa' melarikan diri, dan Asy-Syi'i menemukan Al-Mahdi telah dibunuh di penjara, bersama dengan salah satu pengikutnya yang setia.
Untuk menjaga agar rencana mereka tidak terbongkar, Asy-Syi'i mengeluarkan pengikut yang setia itu dan mengatakan bahwa dia adalah Al-Mahdi.
Kisah Al-Mahdi ini sudah terkenal dan tidak perlu dijelaskan lebih lanjut.
Dia adalah orang pertama dari keluarga ini yang memimpin dan mengklaim kekuasaan di Maghrib, dan Abu Abdillah Asy-Syi'i adalah da'i yang menyebarkan ajarannya.
Ketika kekuasaan Al-Mahdi sudah stabil, dia membunuh Asy-Syi'i dan saudaranya, seperti yang telah disebutkan dalam biografinya.
Al-Mahdi membangun kota Mahdia di Afrika dan menyelesaikannya pada tahun 308 H.
Dia juga membangun tembok kota Tunis dan memperbarui beberapa tempat di sana, sehingga kota Mahdia dinisbatkan kepadanya.
Setelah dia, kekuasaan dipegang oleh putranya Al-Qa'im, kemudian Al-Mansur putra Al-Qa'im." (Wafiyat Al-A'yan, Imam Abul Abbas Syamsuddin Ahmad bin Muhammad bin Abu Bakar bin Khalkan (Ibnu Khalkan), Dar Shadir - Beirut Libanon, juz 3 pasal 357 hal.117-118)
Al-Imam Zirikli menjelaskan tentang siapa Ubaidillah Al-Mahdi dalam kitab karyanya Al-A'lam,
المَهْدي الفاطِمي
(٢٥٩ - ٣٢٢ هـ = ٨٧٣ - ٩٣٤ م)
عبيد الله بن محمد الحبيب بن جعفر المصدق بن محمد المكتوم، الفاطمي العلويّ، من ولد جعفر الصادق: مؤسس دولة العلويين في المغرب، وجد العبيديين الفاطميين أصحاب مصر، وأحد الدهاة. في نسبه خلاف طويل. كان يسكن سلمية (بسورية) ومولده بها (أو بالكوفة) وكان أبوه قد أرسل الدعاة، وأعظمهم أبو عبد الله الحسين ابن أحمد الملقب بالعلم والشهير بالشيعي، فمهّد له بيعة المغرب، وفتح بلدانا، وناصرته قبائل كتامة، ووعدها بقرب ظهور " المهدي " إمام زمان.
ووصلت إلى المهدي رسل أبي عبد الله تدعوه، فبلغ خبره المكتفي باللَّه العباسي، فطلبه، ففر من سلمية إلى العراق. ثم لحق بمصر فالاسكندرية، ومنها إلى المغرب. وكان ظهوره بسجلماسة في أواخر ٢٩٦ (كما في كنز الدرر) واستفحل أمره حتى بويع في القيروان بيعة عامة سنة ٢٩٧ هـ
واستوطن " رقادة " عاصمة أواخر ملوك الأغالبة. وبعث الولاة الى طرابلس وصقلّيّة وبرقة.
واستولى على تاهرت. وحاول امتلاك مصر، فقصدها مرتين ولم يظفر، وقيل: دخل الإسكندرية.
وعاد إلى المغرب فاختط مدينة " المهدية " سنة ٣٠٣ هـ واتخدها قاعدة لملكه. ومات بها بعد أن حكم أربعا وعشرين سنة. وأخباره كثيرة. وللدكتور حسن إبراهيم وطه شرف كتاب " عبيد الله المهدي إمام الشيعة الإسماعيلية - ط " وكان يتولى أموره بنفسه، ليس له وزير ولا حاجب.
Al-Mahdi Al-Fathimi (259-322 H = 873-934 M) adalah Ubaidillah bin Muhammad Al-Habib bin Ja'far Al-Musaddiq bin Muhammad Al-Maktum, seorang Fathimi Alawi yang berasal dari keturunan Ja'far Ash-Shadiq.
Dia adalah pendiri negara Alawiyyin di Maghrib dan kakek dari dinasti Ubaidiyyah Fathimiyyah yang berkuasa di Mesir.
Dia dikenal sebagai salah satu tokoh yang sangat licik dan pandai.
Ada perbedaan pendapat yang panjang tentang nasabnya.
Dia dulunya tinggal di Sulaimiyyah, Suriah, dan lahir di sana atau di Kota Kufah.
Ayahnya telah mengirimkan para dai untuk menyebarkan agama, dan yang paling terkenal adalah Abu Abdillah Al-Husain bin Ahmad yang dijuluki Al-'Alim dan dikenal sebagai Asy-Syi'i.
Abu Abdillah berhasil mempersiapkan baiat untuk Al-Mahdi di Maghrib dan menaklukkan beberapa kota.
Suku Kutama mendukungnya dan dia berjanji bahwa Al-Mahdi akan segera muncul sebagai Imam Zaman.
Ketika Al-Mahdi menerima berita tentang kesuksesan Abu Abdillah, dia meninggalkan Sulaimiyyah dan pergi ke Irak, kemudian ke Mesir dan Alexandria, dan akhirnya ke Maghrib.
Dia muncul di Sijilmasah pada akhir tahun 296 H dan kekuasaannya semakin kuat hingga dia dibaiat secara umum di Al-Qairawan pada tahun 297 H.
Dia menjadikan kota "Riqqadah" sebagai ibu kota kekuasaannya dan mengirimkan gubernur ke Tripoli, Sisilia, dan Barqah.
Dia juga berhasil menaklukkan kota Tahert dan berusaha untuk menaklukkan Mesir sebanyak dua kali, tetapi tidak berhasil.
Ada pendapat yang mengatakan bahwa dia berhasil memasuki kota Alexandria.
Dia kembali ke Maghrib dan membangun kota "Al-Mahdiyyah" pada tahun 303 H dan menjadikannya sebagai ibu kota kekuasaannya.
Dia meninggal di kota tersebut setelah memerintah selama 24 tahun.
Dia dikenal sebagai seorang yang sangat pandai dan tidak memiliki menteri atau pengawal pribadi.
Kehidupan dan pemerintahannya banyak dibahas dalam buku-buku sejarah, termasuk buku "Ubaidillah Al-Mahdi Imam Asy-Syiah Al-Ismailiyyah" karya Dr. Hasan Ibrahim dan Thaha Syaraf." (Al-A'lam, Imam Khairuddin Az-Zirikli, Dar Al-Ilmi Lil Malayin - Beirut Libanon, juz 4 hal.197)
Sementara Al-Hafizh Ibnu Katsir menjelaskan tentang Ubaidillah Al-Mahdi sebagai berikut,
وفاة المهدي صاحب إفريقية ، أول خلفاء الفاطميين فيما زعموا
وفيها مات أبو محمد عبيد الله ، المدعي أنه علوي - الملقب بالمهدي - باني المهدية بمدينته المهدية عن ثلاث وستين سنة ، وكانت ولايته ، منذ دخل رقادة وادعى الإمامة ، أربعا وعشرين سنة وشهرا وعشرين يوما ، وهو أول الخلفاء الفاطميين .
وقد كان شهما شجاعا ، ظفر بجماعة ممن خالفه وناوأه وقاتله وعاداه ، وقد قام بأمر الخلافة من بعده ولده أبو القاسم الملقب بالخليفة القائم بأمر الله وحين توفي أبوه ، كتم موته سنة حتى دبر ما أراده من الأمور ، ثم أظهر ذلك ، وعزاه الناس فيه ، وقد كان شهما شجاعا كأبيه ، فتح البلاد ، وأرسل السرايا إلى بلاد الروم ، ورام أخذ الديار المصرية ، فلم يتفق له ذلك ، وإنما جرى ذلك على يدي ابن ابنه المعز الفاطمي الذي بنى القاهرة المعزية ، كما سنذكره ، إن شاء الله تعالى .
[ ص: 84 ] قال القاضي ابن خلكان في " الوفيات " : وقد اختلف في نسب المهدي هذا اختلافا كثيرا جدا ; فقال صاحب " تاريخ القيروان " : هو عبيد الله بن الحسن بن محمد بن علي بن موسى بن جعفر بن محمد بن علي بن الحسين بن علي بن أبي طالب وقال غيره : هو عبيد الله بن التقي ، وهو الحسين بن الوفي ، أحمد بن الرضي عبد الله ، وهؤلاء الثلاثة يقال لهم : المستورون ; لخوفهم من خلفاء بني العباس ، والرضي عبد الله هذا هو ابن محمد بن إسماعيل بن جعفر الصادق ، وقيل غير ذلك في نسبه .
قال القاضي ابن خلكان : والمحققون ينكرون دعواه في النسب .
قلت : قد كتب غير واحد من الأئمة ، منهم الشيخ أبو حامد الإسفراييني والقاضي الباقلاني ، والقدوري أن هؤلاء أدعياء ، ليس لهم نسب صحيح فيما يزعمونه ، وأن والد عبيد الله هذا كان يهوديا صباغا بسلمية ، وقيل : كان اسمه سعيدا ، وإنما لقب بعبيد الله . وكان زوج أمه الحسين بن أحمد بن محمد بن عبد الله بن ميمون القداح ، وسمي القداح ; لأنه كان كحالا يقدح العيون ، وكان الذي وطأ له الأمر بتلك البلاد أبو عبد الله الشيعي كما قدمنا ذلك ، ثم استدعاه فلما قدم من بلاد المشرق وقع في يد صاحب سجلماسة
[ ص: 85 ] فسجنه ، فلم يزل الشيعي حتى استنقذه وسلم إليه الأمر ، ثم ندم الشيعي وهم بقتله ، ففطن عبيد الله له فقتله وقتل معه أخاه . ويقال : إن الشيعي لما دخل السجن وجد صاحب سجلماسة قد قتله ، ووجد في السجن رجلا مجهولا ، فأخرجه للناس ، وقال : هذا هو المهدي ، وروج به الأمر ، فهؤلاء من سلالته . حكاه القاضي ابن خلكان
وكان مولد المهدي هذا في سنة ستين ومائتين ، وقيل : قبلها ، وقيل : بعدها . بسلمية ، وقيل : بالكوفة . وأول ما دعي له على منابر رقادة والقيروان يوم الجمعة لتسع بقين من ربيع الآخر سنة سبع وتسعين ومائتين ، بعد رجوعه من سجلماسة وكان ظهوره بها في ذي الحجة من السنة الماضية ، سنة ست وتسعين ، وزالت دولة بني العباس من تلك الناحية من هذا الحين إلى أن هلك العاضد في سنة سبع وستين وخمسمائة .
وكانت وفاته بالمهدية - التي بناها في أيامه - ليلة الثلاثاء للنصف من ربيع الأول من هذه السنة ، وقد جاوز الستين على المشهور ، وإلى الله عاقبة الأمور ، وسيفصل بين الآمر والمأمور ، يوم البعث والنشور .
Wafatnya Al-Mahdi, Pendiri Dinasti Fathimiyah di Afrika
Pada tahun ini, Abu Muhammad Ubaidillah, yang mengaku sebagai keturunan Alawi dan dijuluki Al-Mahdi, wafat di kota Mahdia yang didirikannya.
Ia meninggal pada usia 63 tahun setelah memerintah selama 24 tahun, 1 bulan, dan 20 hari.
Al-Mahdi adalah khalifah pertama Dinasti Fathimiyah yang mengaku sebagai keturunan Ali bin Abi Thalib.
Ia dikenal sebagai seorang yang pemberani dan berhasil menundukkan banyak lawan-lawannya.
Setelah kematiannya, kekuasaan dipegang oleh putranya, Abu al-Qasim yang bergelar Al-Khalifah al-Qa'im bi-Amrillah.
Al-Qa'im melanjutkan kebijakan ayahnya dan berhasil memperluas wilayah kekuasaan Fathimiyah.
Namun, upaya Al-Qa'im untuk menaklukkan Mesir tidak berhasil pada masa pemerintahannya, melainkan pada masa pemerintahan cucunya, Al-Mu'iz yang kemudian mendirikan kota Kairo.
Para sejarawan berbeda pendapat tentang nasab Al-Mahdi.
Sebagian mengatakan bahwa ia adalah Ubaidillah bin Hasan bin Muhammad bin Ali bin Musa bin Ja'far bin Muhammad bin Ali bin Husain bin Ali bin Abi Thalib.
Sementara itu, sebagian lain mengatakan bahwa ia adalah Ubaidillah bin Al-Husain bin Al-Wafi Ahmad bin Ar-Ridha Abdullah.
Namun, para ahli sejarah yang kredibel menolak klaim nasab Al-Mahdi.
Mereka menyebutkan bahwa ayah Al-Mahdi adalah seorang Yahudi yang bernama Sa'id dan ibunya menikah dengan Al-Husain bin Ahmad bin Muhammad bin Abdullah bin Maymun al-Qaddah.
Al-Qaddah sendiri adalah seorang tukang celup yang juga dikenal sebagai tukang obat mata.
Abu Abdillah Asy-Syi'i adalah orang yang berperan penting dalam penaklukan wilayah tersebut untuk Al-Mahdi.
Kemudian, Al-Mahdi dipanggil oleh Abu Abdillah Asy-Syi'i dan ketika ia tiba dari timur, ia ditangkap oleh penguasa Sijilmasah dan dipenjara.
Abu Abdillah Asy-Syi'i kemudian berhasil membebaskannya dan menyerahkan kekuasaan kepadanya.
Namun, Abu Abdillah Al-Shi'i kemudian menyesali keputusannya dan berniat membunuh Al-Mahdi, tetapi Al-Mahdi lebih cepat dan membunuh Abu Abdillah Asy-Syi'i beserta saudaranya.
Ada juga yang mengatakan bahwa Abu Abdillah Asy-Syi'i menemukan penguasa Sijilmasah telah membunuh Al-Mahdi yang sebenarnya, dan ia menemukan seorang laki-laki yang tidak dikenal di penjara, lalu ia keluarkan laki-laki tersebut dan mengatakan bahwa dia adalah Al-Mahdi.
Al-Mahdi lahir pada tahun 260 H, dan ada perbedaan pendapat tentang tempat kelahirannya.
Ia pertama kali diumumkan sebagai khalifah di kota Qairawan dan Riqqadah pada tahun 297 H.
Dinasti Abbasiyah kehilangan kendali atas wilayah tersebut sejak saat itu hingga tahun 567 H.
Al-Mahdi wafat di kota Mahdia yang didirikannya pada malam Selasa, 15 Rabiul Awwal tahun ini, pada usia lebih dari 60 tahun.
Semoga Allah SWT memutuskan segala urusan dengan keadilan-Nya pada hari kiamat." (Al-Bidayah Wa An-Nihayah, Al-Hafizh Ibnu Katsir, Al-Maktabah Al-Islamiyah juz 15 hal.83-85). Wallahu a'lam
Semoga tidak ada lagi Ubaidilah lain sebagaimana catatan sejarah ulama sebagai pemalsu nasab mulia Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Demikian Asimun Mas'ud At-Tamanmini menyampaikan semoga bermanfaat. Aamiin
*والله الموفق الى أقوم الطريق*
 



.jpeg)

 





.jpeg)








.jpeg)







.jpeg)

