Kamis, 12 September 2024

INILAH KITAB YANG MENGISAHKAN KAROMAH WALI ABDULLAH BIN ALAWI BIN AL-USTADZ AL-A'ZHAM

Beberapa hari yang lalu saya memposting sebuah penggalan video dari WAG dimana terlihat Habib Ahmad bin Ali Assegaf menyampaikan (terlihat beliau membaca kitab) bahwa ada seorang yang meninggal dunia ketika ditanya oleh malaikat (Munkar Nakir), "Man Robbuka (siapa tuhanmu), dia menjawab, "Habibi Abdullah (kekasihku adalah Abdullah)." Dan ketika ditanya malaikat, "Wa Man Nabiyuka (dan siapa nabimu)," dia menjawab, "Habibi Abdullah (kekasihku adalah Abdullah)."

Dari sanalah saya terobsesi mencari rujukan kitab apa kira-kira yang menyampaikan kisah aneh bin ajaib tersebut. Syahdan, akhirnya saya dapatkan kitab Jami' Karamat Al-Auliya' karya Syeikh Yusuf bin Ismail An-Nabhani  juz 2 hal.244-245 terdapat kisah yang mirip dengan apa disampaikan Habib Ahmad bin Ali Assegaf sebagaimana dalam video tersebut meskipun redaksinya sedikit berbeda sebagaimana berikut,

(عبد الله بن علوى ابن الأستاذ الأعظم) 

إمام العلماء العاملين وقدوة الأولياء العارفين ، وهو شيخ الشريعة والحقيقة ، وشيخ مشايخ الطريقة و من كراماته : أنه أنكر على رجل بمكة المشرفة شرب الخمر ، فقال له :رجل خياط أستعين بذلك على صنعتى ، فقال : إن أغناك الله عن ذلك تعاهدني على أن لا تعود لشربه ؟ فقال نعم ، فدعا رضى الله عنه ربه أن يتوب عليه وأن يغنيه عنه فتاب وحسنت توبته وأغناه الله ، وعاهده ثلاث ليال لئلا ينقض توبته ، رأى السيد عبد الله المذكور كأن قائلا يقول : احفروا لفلان في محل كذا مد البصر ، ومن صلى عليه غفر له ، فاستيقظ وسأل عنه فإذا هو قد مات فصلى عليه .

ومنها : أن رجلا أنشد أبياتا تتعلق بالبعث والحساب ، فتواجد صاحب الترجمة وخر مغشيا عليه ، فلما أفاق قال للرجل : أعد الأبيات ، فقال الرجل : بشرط تضمن لى الجنة ، فقال : ليس ذلك إلى ولكن اطلب ماشئت من المال, فقال الرجل : ما أريد إلا الجنة وإن حصل لنا شيء ما كرهنا فدعا له بالجنة ، فحسنت حالة الرجل وانتقل إلى رحمة الله ، وشيعه السيد عبد الله المذكور وحضر دفنه ، وجلس عند قبره ساعة فتغير وجهه ثم ضحك واستبشر ، فسئل عن ذلك

فقال : إن الرجل لما سأله الملكان عن ربه قال : شيخي عبد الله باعلوى ، فتعبت لذلك ، فسألاه أيضا فأجاب بذلك ، فقالا : مرحبا بك وبشيخك عبد الله باعلوى. قال بعضهم : هكذا ينبغي أن يكون الشيخ يحفظ مريده حتى بعد موته .

(Abdullah bin Alawi bin Al-Ustadz Al-A'zham) 

Adalah Imam para ulama yang beramal dan teladan para wali. Ia adalah guru syariat dan hakikat, serta guru dari para syaikh tarekat. Di antara karamatnya adalah ketika ia menegur seorang pria di Mekkah yang sedang minum khamar. Pria itu berkata, "Saya adalah seorang tukang jahit yang mengandalkan itu untuk pekerjaan saya." Abdullah bertanya, "Jika Allah memberikanmu kecukupan, maukah engkau berjanji untuk tidak kembali meminum khamar?" Pria itu menjawab, "Ya." Maka Abdullah berdoa kepada Allah agar pria tersebut bertaubat dan diberikan kecukupan, dan Allah mengabulkan doanya. Pria tersebut bertaubat dengan baik, dan Abdullah mengikat janji selama tiga malam agar taubatnya tidak terputus.

(Suatu ketika), Abdullah melihat seolah-olah ada yang berkata, "Galilah (kubur) untuk si fulan di tempat yang terlihat, dan barang siapa yang menshalatkan atasnya, akan diampuni." Ia terbangun dan menanyakan tentang orang itu, dan ternyata ia telah meninggal, lalu Abdullah menshalatkan atasnya.

Di lain waktu, seorang pria melantunkan syair tentang kebangkitan dan perhitungan amal, sehingga Abdullah merasa terharu dan pingsan. Ketika ia sadar, ia meminta pria itu untuk mengulangi syairnya. Pria itu menjawab, "Dengan syarat engkau menjamin saya surga." Abdullah menjawab, "Itu bukan urusanku, tetapi mintalah apa pun yang kau inginkan dari harta." Pria itu berkata, "Saya tidak ingin selain surga, dan jika kami mendapatkan sesuatu, kami tidak keberatan." Abdullah mendoakan pria itu agar mendapatkan surga. Keadaan pria itu membaik dan ia pun berpulang kepada rahmat Allah. Abdullah mengantarkan jenazahnya dan hadir dalam pemakamannya. Ia duduk di dekat kuburnya sejenak, wajahnya berubah, lalu ia tertawa dan bersuka cita. Ketika ditanya tentang itu, ia berkata, "Ketika malaikat bertanya kepada pria itu tentang Tuhannya, ia menjawab, 'Guru saya Abdullah Alawi,' dan saya merasa lelah karena itu. Mereka bertanya lagi, dan ia menjawab dengan hal yang sama, lalu mereka berkata, 'Selamat datang kepadamu dan gurumu Abdullah Alawi.'" Sebagian orang berkata, "Begitulah seharusnya seorang guru menjaga muridnya bahkan setelah ia meninggal." (Jami' Karamat Al-Auliya' karya Syeikh Yusuf bin Ismail An-Nabhani  juz 2 hal.244-245). Wallahu a'lam bis-Shawab 🙏 

Demikian Asimun Mas'ud At-Tamanmini menyampaikan semoga bermanfaat. Aamiin 

*والله الموفق الى أقوم الطريق*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar