Senin, 11 April 2022

KAJIAN TENTANG NAJD (HIJAZ) ADALAH TEMPAT KAUM FADDADIN YANG BERHATI KASAR DAN KERAS

Disebutkan dalam hadits terkait dengan suatu kaum yang keras dan kasar hatinya yaitu kaum faddadin,

عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَمْرٍو أَبِي مَسْعُودٍ رضي الله عنه قَالَ أَشَارَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِيَدِهِ نَحْوَ اليَمَنِ فَقَالَ : الإِيمَانُ يَمَانٍ هَا هُنَا، أَلاَ إِنَّ القَسْوَةَ وَغِلَظَ القُلُوبِ فِي الفَدَّادِينَ،(1) عِنْدَ أُصُولِ أَذْنَابِ الإِبِلِ، حَيْثُ يَطْلُعُ قَرْنَا الشَّيْطَانِ فِي رَبِيعَةَ وَمُضَرَ.(2) ورواه الإمام مسلم والبيهقي وأحمد وابن حبّان وابن أبي شيبة والطبراني.

Dari ‘Uqbah bin ‘Amr Abu Mas’ud berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menunjuk dengan tangan Beliau ke arah Al Yaman sambil berkata, "Keimanan itu ada pada orang Yaman di arah sana, dan kekerasan hati dan tabi’at kasar terdapat pada Faddadin bagi orang yang suka mengikuti di belakang ekor unta, yaitu ditempat dua tanduk setan muncul, pada kabilah Rabi’ah dan Mudlar." (HR. 

1) نَجد الحِجاز كانت أرض الفَدّادين رِعاءِ الإبِل، والعراق كانت أرض زراعة وصناعة وتجارة وما كانت ءانذاك أرضًا لرِعاء الإبل كما يدّعي بعضهم أنّ المراد بِطُلُوع قرن الشيطان في نجد الحجاز.

Najd Hijaz adalah bumi faddadin (bumi sangat luas) untuk menggembala unta, dan negeri Iraq adalah tempat untuk bercocok tanam, bekerja dan berniaga. Bukankah itu bumi untuk menggembala unta sebagaimana sebagian mereka menyebut bahwa maksudkan tempat terbitnya tanduk setan adalah Najd Hijaz.

2) نجد الحجاز هي بلاد ربيعة ومضر وليس نجد العِراق.

Najd Hijaz adalah negeri bagi kabilah Rabi'ah dan Mudhar dan bukan negeri Iraq.

وقال النووي: (والصواب فى الفدادين بتشديد الدال جمع فداد بدالين أولاهما مشددة وهذا قول أهل الحديث وجمهور أهل اللغة وهو من الفديد وهو الصوت الشديد فهم الذين تعلو أصواتهم في ابلهم وخيلهم وحروثهم ونحو ذلك. وقال أبو عبيدة معمر بن المثنى هم المكثرون من الابل الذين يملك أحدهم المائتين منها إلى الالف. وقوله ان القسوى فى الفدادين عند أصول أذناب الابل معناه الذين لهم جلبة وصياح عند سوقهم لها)

Imam An-Nawawi berkata, "Yang benar dalam kata Faddadin itu dengan tasydid dal-nya jamak dari kata 'Fadadun' dengan dua huruf dal. Dal yang pertama bertasydid dan ini menurut pendapat ahli hadits. Dan menurut jumhur ahli bahasa kata Faddadin dari kata fadid yang berarti suara yang keras dan mereka itu orang-orang yang meninggikan suaranya ketika menggembalakan onta, kuda dan binatang peliharaannya untuk membajak tanah dan semisalnya. Dan menurut Abu Ubaidah bin Mu'ammar Al-Matsna mereka adalah para pemiliki onta yang diantara salah suatu dari mereka memiliki dua ratus onta bahkan diantara yang lainnya sampai seribu onta. Menurut Imam Nawawi, 'bagi orang yang suka mengikuti di belakang ekor onta', disebut demikian karena sifat onta yang keras sehingga membuat peternak bersikap kasar pula terhadap onta-ontanya."

الأقوال في المقصود بالفدادين الواردة في سياق الذم في الحديث

Berbagai pendapat terkait dengan siapa yang dimaksud dengan kaum Al-Faddadin sebagaimana yang disebutkan dalam hadits diatas,

من يعلو صوته في إبله وخيله وحرثه. ذكره الخطابي

1. Orang yang meneriaki ontanya (mungkin maksudnya saat menggiring/mengembalanya), kudanya dan binatang peliharaan yang dipakai untuk membajak. Pendapat ini disampaikan oleh Al-Khitabi.

-من يسكن الفدافد وهي الصحاري، حكاه الأخفش

2. Orang yang tinggal di Al-Fadafid, yaitu gurun sahara. Ini pendapat yang dikemukakan oleh Al-Akhfasi

3- أصحاب الإبل الكثيرة من المائتين إلى الألف ، حكاه أبو عبيدة معمر بن المثنى

3. Para pemiliki onta yang cukup banyak dari dua ratus sampai seribu onta (mungkin memaksudkan kaum yang kaya dan bergelimangan harta)

الرعاة والجمالون، قاله أبو العباس

4. Para pengembala dan pemilik onta. Ini pendapat Abu Abbas

البقر التي يحرث عليها

5. Sapi yang digunakan untuk membajak tanah. 

ورجلٌ فَدَّادٌ: شديدُ الصوتِ. وفي الحديث: "إنَّ القسوة وغلظ القلب في الفَدَّادينَ"، بالتشديد، وهم الذين تعلوا أصواتُهم في حروثِهِم ومواشيهم. وأما الفَدادينُ بالتخفيف، فهي البقر التي تحرث، واحدها، فَدَّانٌ بالتشديد

Ketika disebut, 'rajulun faddadun' itu adalah orang yang siaranya keras. Dalam dalam hadits, "Sesungguhnya  kekerasan dan kekakuan hati itu terdapat pada 'Al-Faddadin', dengan tasydid mereka adalah para peternak onta yang mempunyai suara yang keras saat membajak dan ketika menggembalakan onta,l. (Disebut demikian karena sifat onta yang keras sehingga membuat peternak bersikap kasar pula terhadap onta-ontanya). Adapaun kata Fadadin yang dibaca ringan (tanpa tasydid) itu adalah sapi yang digunakan untuk membajak tanah." (Mu'jam Ma'ani Al-'Arabi) 

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِي اللَّه عَنْه عَنِ النَّبِيِّ قَالَ “يَخْرُجُ نَاسٌ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ ويقرأون الْقُرْآنَ لا يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ يَمْرُقُونَ مِنَ الدِّينِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنَ الرَّمِيَّةِ ثُمَّ لا يَعُودُونَ فِيهِ حَتَّى يَعُودَ السَّهْمُ إِلَى فُوقِهِ قِيلَ مَا سِيمَاهُمْ قَالَ سِيمَاهُمُ التَّحْلِيقُ. رواه البخاري.

Dari Abu Said Al-Khudhri radhiyallahu ''anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Akan keluar manusia dari arah Timur dan membaca Al-Qur’an namun tidak melewati kerongkongan mereka. Mereka melesat keluar dari agama sebagaimana halnya anak panah yang melesat dari busurnya. Mereka tidak akan kembali kepadanya hingga anak panah kembali ke busurnya. Dikatakan apa ciri-ciri mereka, Nabi menjawab, "Ciri-ciri mereka berkepala plontos (gundul).” (HR. Bukhari). Wallahu 

Demikian Asimun Mas'ud At-Tamanmini menyampaikan semoga bermanfaat. Aamiin

*والله الموفق الى أقوم الطريق*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar