Sabtu, 23 April 2022

DAKWAH MUHAMMAD BIN ABDUL WAHHAB AN-NAJD DENGAN CACIAN DAN PERAMPOKAN

Dalam kitab 'Unwan Al-Majdi Fi Tarikh An-Najdi karya ulama wahabi Syeikh Utsman bin Abdullah bin Bisyr dijelaskan bahwa, "Perintah jihad datang dari pendiri Wahabi yaitu (Muhammad bin Abdul Wahhab), dan jihad pertama diikuti hanya oleh 7 pasukan penunggang kuda. Lihat scan kitab hal. 45-46,

ثم أمر الشيخ باالجهاد لمن عادى أهل التوحيد وسبه وسب أهله, وحضهم عليه فامتثلوا, فأول جيش غزا سبع ركايب, فلما ركبوها وأعجلت بهم النجايب فى سيرها سقطوا من أكوارها, لانهم لم يتعادوا ركوبها, فأغاروا أظنه على بعض الاعراب فغنموا ورجعوا.

“Kemudian Syaikh itu (yakni Muhammad ibnu Abdul Wahhab) memerintahkan jihad melawan orang yang menentang ahli Tauhid, dengan mencacinya dan mencaci keluarganya. Dia mengajak mereka (para pengikutnya) untuk jihad, maka mereka pun berjihad. Pasukan perang jihad pertama menunggang tujuh tunggangan. Ketika mereka menungganginya dan memacunya terlalu cepat, mereka jatuh terpelanting dari pelananya, karena mereka belum terbiasa menunggangnya. Kemudian mereka menyerang sebagian penduduk yang diyakini sebagai Arab kampung, sehingga mereka kembali dengan membawa harta ghanimah.” 

فكانت الاخماس والزكاة ولما يجبى الى الدرعية من دقيق الاشياء وجليلها, كلها ندفع اليه. يضعها حيث يشاء, ولا يأخذ عبد العزيز ولا غيره من ذالك شيئا الا عن أمره, فبيده الحل والعقد, والاخذ والاعطاء, والتقديم والتأخير, ولا يركب جيس ولا يصدر رأي من محمد, وعبد العزيز الا عن قوله ورأيه. 

“Ghanimah seperlima, zakat dan apa yang dibawa ke Dir’iyah dari barang-barang yang murah sampai yang mahal semuanya diberikan kepada Muhammad bin Abdul Wahhab. Dia meletakkan semua harta-harta itu sekehendaknya. Abdul Aziz (anaknya Muhammad ibnu Saud) maupun lainnya tidak mengambil harta itu kecuali atas perintahnya. Maka di tangannyalah (Muhammad bin Abdul Wahhab) kekuasaan al-hal wa al-aqd (pengambilan keputusan), perintah mengambil, memberi, maju dan mundur, tidak ada perintah dari Muhammad (yakni Muhammad ibnu Saud) dan Abdul Aziz (anaknya) kecuali setelah ada perintah dan izin darinya (Muhammad bin Abdul Wahhab).” (''Unwan Al-Majdi Fi Tarikh An-Najdi juz 1 hal. 45-46). Wallahu a'lam

Demikian Asimun Mas'ud At-Tamanmini menyampaikan semoga bermanfaat. Aamiin

*والله الموفق الى أقوم الطريق*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar