Rabu, 19 Mei 2021

KAJIAN TENTANG BANI ISRAEL PEMBUAT KERUSAKAN DI MUKA BUMI YANG AKAN BINASA

Sejak Israel menduduki Palestina di tahun 1948, anak-anak Palestina menjadi korban utama kejahatan perang dan genosida rezim Zionis. Data statistik yang dipublikasikan selama satu dekade lalu menyebutkan lebih dari 1500 anak Palestina gugur dan 8.000 anak  Palestina anak lainnya dipenjara oleh rezim Zionis. Hingga kini mereka dipenjara dan mengalami penyiksaan keras.

Dalam catatan sejarah, NU selalu berpihak kepada Palestina. Tak pernah berubah dan bergeser sedikit pun. NU membantu secara material dan moral untuk Palestina. Secara material misalnya, pada tahun 1938, warga NU iuran untuk membantu Palestina. Dan itu dilakukan hingga kini. 

Secara moral, NU selalu menyampaikan pembelaan atas kezaliman Israel terhadap Palestina. Terbaru, PBNU menegaskan bahwa aneksasi Israel terhadap Tepi Barat, negara bagian, Palestina, itu tidak dibenarkan. 

Di dalam Al-Qur'an, istilah Yahudi tidaklah disebutkan selain dalam konteks kecaman atau sejarah keburukan dan pembangkangan anak keturunan Israel atau Yahudza ini.

Bani Israel, Ibrani, Yahudi, Israel, maupun Zionis, istilah yang berbeda, namun essensinya hampir sama. Karakter dan perangai tabiat mereka yang suka berbuat kerusakan di muka bumi, licik, culas, jahat, suka mengusir penduduk lain, penjajah dan perusak kemakmuran bangsa lain telah diabadikan di dalam Al-Qur'an dan akan tetap relevan sepanjang zaman.

Cukuplah Al-Qur'an mengingatkan janganlah kalian menjadikan Yahudi sebagai teman, sahabat atau mitra penolong.

Sejak masa Nabi Musa (kisaran 1700 SM), Nabi Dawud dan Sulaiman, hingga berdirinya Israel Raya di tahun 1948 oleh kelompok Zionis, menjadikan sejarah Yahudi selalu dipenuhi oleh sejarah kelam, genosida, pembantaian dan peperangan tanpa henti.

Mimpi membangun kembali Haikal Sulaiman yang mereka yakini sebagai arah baru kebangkitan kejayaan bangsa Yahudi menjadi ambisi Yahudi Zionis yang ingin kembali merebut tanah negeri Palestina dan mengusir penduduk bangsa Arab.

Haikal Sulaiman yang mereka yakini berdiri di atas Masjid Al-Aqsha itulah yang sampai detik ini membuat mereka tetap bersemangat menggali terowongan di bawah Masjid yang pernah menjadi kiblat kaum muslimin.

Bagi orang Yahudi, Haikal Sulaiman yang dulunya diyakini sebagai tempat peribadatan bangsa Yahudi yang kemudian dihancurkan oleh Nabukadizer dari Babioliona merupakan simbol kejayaan bangsa Yahudi.

Haikal Sulaiman yang mereka yakini itu sesungguhnya tidak lebih dari ilusi yang mereka yakini dari dongeng-dongeng Talmud; kitab yang mereka anggap suci dan bagian dari ajaran agama Yahudi.

Namun atas keyakinan ilusi itu, mereka tetap berambisi merobohkan Masjid Aqsha (tempat suci ketiga setelah Makkah dan Madinah). Mereka ingin kembali membangun Haikal Sulaiman yang mereka yakini dulunya pernah dibangun di atasnya bangunan masjid itu.

Bagaimana pun penduduk Arab Palestina, tidak pernah merelakan bangunan suci itu diporak-porandakan. Mereka lebih memilih rumah-rumah mereka dihancurkan, mereka lebih memilih keluarga, anak-anak mereka. Bahkan diri mereka yang terbunuh daripada harus menyerahkan Masjidil Aqsha kepada Zionis Yahudi.

Inilah mengapa orang Palestina lebih bangga menggapai Syahid atas nama mempertahankan tanah air mereka serta mempertahankan Masjid kebanggaan umat Islam dunia tetap berdiri tegak, kukuh, meski mereka harus tumbang dan mati.

"عش كريما أو مت شهيدا".

Hidup mulia atau mati syahid. Itulah semboyan akhir mereka yang menjadikan tetap bertahan meski rudal dan bom diarahkan ke arah mereka setiap saatnya.

Gus Baha pernah membahas Kitab Hayatus Shahabah tentang sejarah Bani Israil, para Nabi dan sejarah masa kecil Rasulullah Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam. Dalam kajiannya dijelaskan tentang sejarah Yerussalem serta keterkaitannya dengan konflik di Palestina-Israel. Berikut penjelasan Gus Baha dilansir dari iqra.id.

Pada zaman Nabi Muhammad, di Kota Madinah yang dahulu bernama Yatsrib terdapat komunitas Yahudi dari Bani 'Aus dan Khazraj. Komunitas Yahudi tersebut mempunyai kitab suci. Ciri utama kitab suci biasanya membicarakan sesuatu yang akan datang, termasuk membicarakan calon Nabi akhir zaman dari dinasti Ismaily, yakni generasi Nabi Ismail yang secara geografis harus Makkah.

Kenapa harus Makkah? Karena Nabi Ibrahim dan Sayyidati Hajar hidup di Makkah, sehingga bangsa Arab rata-rata generasi Ismail. Kalau yang di Palestina, yaitu Yahuda Cs, yang akhirnya sekarang jadi kelompok Yahudi Zionis, itu juga keturunan Nabi Ibrahim, dari garis keturunan Nabi Ya'qub 'alahissalam.

Karena Yahuda bin Ya’qub bin Ishaq bin Ibrahim. Cara Al-Qur’an yaitu wa min-warai Ishaq wa Ya'qub (وَمِن وَرَآءِ إِسْحَٰقَ يَعْقُوبَ).

Makanya nasab Nabi Yusuf bin Ya’qub bin Ishaq bin Ibrahim. Yusuf terkenalnya dengan Al-Karim ibnu Karim Ibnu Karim ibnu Karim.

Nabi Yusuf ini yang saudara seayah dengan Yahuda Cs yang melahirkan Ariel Sharon Cs itu adalah dinasti Yahudi. Hanya Yusuf dan Bunyamin yang jadi Muslim. Yahuda Cs yang sekarang menjadi bangsa Yahudi.

Makanya, menurut sejarah Palestina dan Yerussalem, bagi orang Yahudi secara legitimasi agama memang bumi Yahudi, makanya orang-orang Arab kalau disuruh mengusir orang Yahudi dari Palestina itu tidak begitu mau.

Hal ini karena dalam sejarah Islam, Palestina itu punya Nabi Ibrahim melalui anaknya bernama Nabi Ishaq, lalu melahirkan Nabi Ya’qub, lalu melahirkan Yahuda Cs. 

Akhirnnya sampai sekarang menjadi masalah agama, selain juga menjadi masalah politik zaman perpecahan pada tahun 1964-1966. Sebetulnya sejak dulu sudah masalah agama. Keyakinan orang Yahudi, Palestina itu bumi yang dijanjikan Allah milik mereka. Atas nama kitab suci, mereka mati-matian mempertahankan Israel yang sekarang ini.

Palestina secara sejarah itu lebih dengan kelompok Kan'an. Masalahnya, apakah bangsa Kan'an sudah ada sebelum bangsa Yahudi, atau bangsa Yahudi datang terlebih dahulu sebelum kelompok Kan’an?

Makanya, sampai kiamat PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) tidak bisa mendamaikan yang di Palestina dan Isreal, karena itu sudah sama-sama keyakinan kitab suci.

Orang Yahudi yang hidup di Irlandia, Inggris dan Amerika itu orang kaya-kaya, tapi lebih senang hidup di bumi suci karena itu keyakinan agama, padahal tidak pernah damai.

Makanya, PBB menawarakan supaya menjadi kota bersama, kota Internasional, mereka (Yahudi) harus menjadi ibu kota mereka. "Apa artinya merdeka tanpa Yerussalem."

Orang Islam (di Palestina) mempunyai keyakinan Baiqul Maqdis di Yerussalem. "Apa artinya merdeka tanpa Yerussalem."

Keyakinan orang Islam, Nabi Muhammad pernah shalat sebelum Mi’raj di Yerussalem. Keyakinan orang Yahudi, Yerussalem itu punya kakek-kakek mereka.

Orang Islam dan orang Yahudi itu misanan. Makanya, orang kalau sama misanan (saudara se-kakek/se-nenek) mesti geting (tidak suka) dan tidak cocok. Itu sudah sunnatullah. Demikian paparan Gus Baha.

Namun demikian Allah Subhanahu wa Ta'ala telah mengabarkan dalam firmannya akan kehancuran bani israel melalui kemenangan umat islam,

وَقَضَيْنَا إِلَى بَنِي إسْرائِيلَ فِي الْكِتَابِ لَتُفْسِدُنَّ فِي الأرْضِ مَرَّتَيْنِ وَلَتَعْلُنَّ عُلُوًّا كَبِيرًا. فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ أُولاهُمَا بَعَثْنَا عَلَيْكُمْ عِبَادًا لَنَا أُولِي بَأْسٍ شَدِيدٍ فَجَاسُوا خِلالَ الدِّيَارِ وَكَانَ وَعْدًا مَفْعُولا. ثُمَّ رَدَدْنَا لَكُمُ الْكَرَّةَ عَلَيْهِمْ وَأَمْدَدْنَاكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَجَعَلْنَاكُمْ أَكْثَرَ نَفِيرًا

"Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam kitab itu, "Sesungguhnya kalian akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan kalian pasti akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar.” Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepada kalian hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana. Kemudian Kami berikan kepada kalian giliran untuk mengalahkan mereka kembali, dan Kami membantu kalian dengan harta kekayaan dan anak-anak, dan Kami jadikan kalian kelompok yang besar." (QS. Al-Isra' 4-6)

وقد ذكر ابن أبي حاتم له قصة عجيبة في كيفية ترقيه من حال إلى حال ، إلى أن ملك البلاد ، وأنه كان فقيرا مقعدا ضعيفا يستعطي الناس ويستطعمهم ، ثم آل به الحال إلى ما آل ، وأنه سار إلى بلاد بيت المقدس ، فقتل بها خلقا كثيرا من بني إسرائيل .

"Ibnu Abu Hatim telah menuturkan kisah yang aneh dari Sa'id ibnu Jubair tentang fase-fase peningkatan yang dialami (oleh Bukhtanasar) dari suatu tingkatan ke tingkatan lain yang lebih tinggi, hingga berhasil menempati kedudukan raja. Asalnya Bukhtanasar adalah seorang yang miskin, pengangguran lagi lemah ekonominya, kerjanya hanya meminta-minta kepada orang lain untuk mendapatkan sesuap nasi. Kemudian setapak demi setapak keadaannya meningkat, hingga sampailah ia pada kedudukan yang tinggi dan berhasil menjadi raja. Setelah menjadi raja, ia berjalan bersama pasuk­annya menyerang negeri-negeri yang ada di sekitar Baitul Maqdis dan membunuh banyak manusia dari kalangan Bani Israil yang mendiaminya." (Tafsir Ibnu Katsir)

Pada akhir zaman, di antara pertanda kiamat nantinya adalah umat Islam akan memerangi kaum Yahudi, hingga mereka bersembunyi di beberapa tempat, salah satunya di pohon Gharqad tempat mereka berlindung.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه، أَنّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُقَاتِلَ الْمُسْلِمُونَ الْيَهُودَ، فَيَقْتُلُهُمُ الْمُسْلِمُونَ حَتَّى يَخْتَبِئَ الْيَهُودِيُّ مِنْ وَرَاءِ الْحَجَرِ وَالشَّجَرِ، فَيَقُولُ الْحَجَرُ أَوِ الشَّجَرُ: يَا مُسْلِمُ يَا عَبْدَ اللَّهِ هَذَا يَهُودِيٌّ خَلْفِي فَتَعَالَ فَاقْتُلْهُ، إِلَّا الْغَرْقَدَ فَإِنَّهُ مِنْ شَجَرِ الْيَهُودِ    

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Kiamat tidak akan terjadi sehingga kaum Muslimin memerangi Yahudi, lalu kaum Muslimin akan membunuh mereka sampai-sampai setiap orang Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon, tetapi batu dan pohon itu berkata, 'Wahai Muslim, wahai hamba Allah, ada orang Yahudi di belakangku, kemarilah dan bunuhlah dia'. Kecuali (pohon) gharqad karena ia adalah pohon Yahudi." (HR. Muslim no.5203)

"Hadits diatas termasuk "bisyarah nubuwah" berita kenabian tentang masa depan umat manusia. Terutama tentang konflik Muslim Palestina dengan yahudi Israel. Pada puncaknya akan terjadi perang dahsyat antara kedua kelompok karena kezaliman yahudi yang sudah amat keterlaluan menjajah negeri Palestina."

اللَّهُمَّ أَنْجِ إِخْوَانَنَا الْمُسْلِمِيْن الْمُسْتَضْعَفِيْنَِ فِيْ فِلِسْطِيْنَ ، اللَّهُمَّ الْطُفْ بِهِمْ وَارْحَمْهُمْ وَأَخْرِجْهُمْ

مِنَ الضِّيْقِ وَالْحِصَارِ ، اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنْهُمُ الشُّهَدَاءَ وَاشْفِ مِنْهُمُ الْمَرْضَى وَالْجَرْحَى ، اللَّهُمَّ كُنْ لَهُمْ

وَلاَ تَكُنْ عَلَيْهِمْ فَإِنَّهُ لاَ حَوْلَ لَهُمْ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِكَ

“Ya Allah selamatkanlah saudara-saudara kami kaum muslimin yang lemah di Palestina, Ya Allah sayangi dan kasihilah mereka dan keluarkanlah mereka dari isolasi dan keadaan sempit yang mereka alami saat ini,”

“Ya Allah terimalah syuhada mereka dan sembuhkanlah yang luka dan sakit dari kalangan mereka,”

“Ya Allah tetaplah bersama mereka dan jauhilah musuh-musuh mereka karena tiada daya dan kekuatan bagi mereka kecuali dariMu”

اللَّهُمَّ انْصُرِ الْمُجَاهِدِيْنَ فِيْ فِلِسْطِيْنَ اللَّهُمَّ انْصُرْهُمْ عَلَى الْيَهُوْدِ وَمَنْ عَاوَنَهُمْ مِنَ الْكُفَّارِ وَالْمُنَافِقِيْنَ.  أللَّهُمَّ سَدِّدْ سَهْمَهُمْ وَوَحِّدْ صُفُوْفَهُمْ وَاجْمَعْ كَلِمَتَهُمْ عَلَى الْحَقِّ يَا حَيُّ يَاقَيُّوْمُ

“Ya Allah turunkanlah pertolonganMu buat kaum mujahidin di Palestina, Ya Allah tolonglah mereka menghadapi kaum Yahudi dan penolong-penolong mereka dari kalangan kuffar dan kaum munafiq,”

“Ya Allah tepatkanlah bidikan mereka, rapatkanlah shaf perjuangan mereka dan satukanlah kalimat mereka di atas kebenaran Ya Hayyu Ya Qayyum.”

Demikian Asimun Ibnu Mas'ud memyampaikan semoga bermanfaat. Aamiin

*والله الموفق الى أقوم الطريق*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar