Ramadhan adalah bulan baik berdasarkan nash yang qath’i. Pada bulan ini, kita dianjurkan untuk lebih giat melakukan kebaikan termasuk kebaikan berbagi kepada siapa saja terutama mereka yang berhajat.
Sahabat Anas radhiyallahu 'anhu meriwayatkan sebuah hadits bahwa bersedekah di bulan ramadhan adalah amalan yg paling utama,
عَنْ اَنَسٍ قِيْلَ يَارَسُولَ اللهِ اَيُّ الصَّدَقَةِ اَفْضَلُ؟ قَالَ: صَدَقَةٌ فِى رَمَضَانَ
“Dari Anas dikatakan, ‘Wahai Rasulullah, sedekah apa yang nilainya paling utama?’ Rasul menjawab, ‘Sedekah di bulan Ramadhan,’ (HR At-Tirmidzi).
Pandemi yang masih terjadi saat ini bersamaan dengan datangnya bulan Ramadan saat ini seperti menjadi momen yang tepat bagi kita kita untuk turut membantu mereka yang mengalami situasi yang tidak menguntungkan dengan cara berbagi dengan sesama.
Ramadhan adalah bulan berkah, bulan yang ditunggu oleh semua umat Islam, semua umat Islam di seluruh dunia merayakannya dengan kebahagiaan karena Ramadhan memiliki keistimewaan dibandingkan bulan lainnya.
Dalam bulan istimewa ini, ada banyak kebaikan yang bisa dilakukan karena momentum puasa di bulan Ramadhan merupakan media pendidikan bagi umat Islam untuk berlatih empati dan berbagi.
Berbagi kepada mereka yang membutuhkan bukan hanya berbentuk materi, namun bisa bermacam-macam bentuknya mulai dari berbagi makanan, kebutuhan sehari-hari, ilmu dan lain sebagainya. Asalkan dilakukan dengan niat yang tulus, maka berapapun dan apapun yang kita berikan akan menjadi berkah bagi orang lain dan juga pahala.
Selain membawa pahala kebaikan yang berlimpah, berbagi dengan sesama juga memberikan banyak manfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Imam An-Nawawi memgatakan,
ويسن الإكثار من الصدقة في رمضان لا سيما في عشره الأواخر
“[Seseorang] dianjurkan untuk memperbanyak sedekah pada bulan Ramadhan, terlebih lagi pada 10 hari terakhirnya,” (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, [Bandung, Syirkah Al-Maarif: tanpa tahun], halaman 183).
Anjuran ini didukung oleh banyak hadits baik secara qauli maupun fi’li. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan bahwa Ramadhan mengandung banyak keutamaan. Allah melapangkan kemurahan-Nya pada bulan Ramadhan. Dia melipatgandakan kebaikan yang dilakukan pada bulan Ramadhan.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعمِائَة ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَّا الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِي لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ
“Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, ‘Semua amal kebaikan anak manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan serupa hingga 700 kali lipat. Allah Azza wa Jalla berfirman, ‘Kecuali puasa. Puasa adalah milik-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya karena ia meninggalkan syahwat dan makanan demi Aku.' Orang yang berpuasa memiliki dua kebahagiaan, yaitu satu kebahagiaan saat berbuka puasa dan satu kebahagiaan lainnya saat menemui Tuhannya. Sungguh bau mulutnya lebih harum di sisi Allah daripada bau kesturi,’” (HR Muslim).
Ulama kemudian menarik simpulan bahwa berbagai hadits tersebut merupakan anjuran umat Islam untuk memperbanyak sedekah dan berbuat baik secara umum mengingat ganjaran kebaikan yang berlipat ganda pada bulan Ramadhan.
ومبادرته لإكثار الصدقة لأنه صلى الله عليه وسلم كان أجود ما يكون في رمضان، وبالجملة فيكثر فيه من أعمال الخير لأن العمل يضاعف فيه على العمل في غيره من بقية الشهور
“(Orang berpuasa) dianjurkan segera memperbanyak sedekah karena Rasulullah SAW adalah orang paling murah hati di Bulan Ramadhan. Seseorang dapat melakukan kebaikan secara umum karena ganjaran amal kebaikan apapun bentuknya akan dilipatgandakan dibandingkan ganjaran amal kebaikan yang dilakukan di luar bulan Ramadhan,” (Lihat Syekh Ibrahim Al-Baijuri, Hasyiyatul Baijuri, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 1999 M/1420 H], cetakan kedua, juz I, halaman 562).
Adapun diantara manfaat berbagi dengan sesama di bulan ramadan saat pandemi COVID-19 adalah :
*1. Menimbulkan rasa syukur*
Ketika kita berbagi kepada mereka yang membutuhkan, kita akan melihat bahwa masih banyak orang yang nasibnya tidak seburuntung. Melihat hal tersebut, kita akan menjadi pribadi yang lebih bersyukur terhadap apa yang dimiliki saat ini.
*2. Meningkatkan kepercayaan dan motivasi*
Cukup banyak manfaat yang diberikan dari berbagi dengan sesama, salah satunya adalah kita akan semakin dihargai dan dihormati sebab tindakan kebaikan kita.
Namun, tujuan utama dari berbagi dengan sesama bukan terletak pada ingin dihargai, melainkan kita dapat menanamkan rasa percaya diri dan motivasi terhadap mereka bahwa segala peristiwa yang terjadi saat ini akan memberikan hadiah yang lebih baik di hari yang akan datang.
*3. Memberikan harapan baru*
Berbagi mampu meningkatkan rasa kepedulian terhadap kondisi sosial dan mereka yang membutuhkan. Dengan memberikan bantuan kepada mereka, maka secara tidak langsung telah memberikan harapan baru bagi mereka yang kurang beruntung untuk terus berjuang menjadi manusia yang lebih baik tanpa pernah menyerah.
*4. Menciptakan tali persaudaraan*
Berbagi bukan dinilai dengan apa yang kita berikan, melainkan dengan keikhlasan. Sekecil apapun pertolongan yang kita berikan kepada orang lain, mereka akan senang dan selalu mengingatnya. Maka dari itu, kita akan lebih terbuka untuk saling berangkulan dan bersatu setelah saling berbagi.
*5. Menularkan orang lain untuk berbuat kebaikan*
Membantu mereka yang membutuhkan, bukan hanya membantu mereka yang kita kenal, melainkan juga yang tidak kita kenal. Ketika membantu mereka yang membutuhkan pertolongan, maka perbuatan kita akan diingat oleh mereka. Maka dari itu, untuk membalas amal kebaikan yang telah kuta berikan, biasanya mereka akan melakukan hal sama saat ada orang lain yang membutuhkan pertolongan pada waktu yang lain.
Untuk itu, apabila kita saat ini memiliki tambahan rizki lain, sisihkan dan berikan sebagian rizki kepada mereka yang membutuhkannya. Dan disinilah sejatinya inti dari berpuasa, agar bagaimana seorang yang kaya bisa merasakan bagaimana orang fakir miskin itu merasakan lapar dan dahaga. Semoga puasa ini semakin meningkatkan kepekaan dan kepedulian sosial kita. Wallahi a'lam
Demikian Asimun Ibnu Mas'ud menyampaikan semoga bermanfaat. Aamiin
*والله الموفق الى أقوم الطريق*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar