Kamis, 04 Maret 2021

KAJIAN TENTANG DARAH HAIDH MENJADI NUTRISI BAYI DALAM KANDUNGAN


Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, 

هَلْ أَتَىٰ عَلَى ٱلْإِنسَٰنِ حِينٌ مِّنَ ٱلدَّهْرِ لَمْ يَكُن شَيْـًٔا مَّذْكُورًا إنَّا خَلَقْنَا ٱلْإِنسَٰنَ مِن نُّطْفَةٍ أَمْشَاجٍ نَّبْتَلِيهِ فَجَعَلْنَٰهُ سَمِيعًۢا بَصِيرًا

"Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut? Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat." (QS. Al-Insan : 1-2)

Ada yang bertanya, kenapa kalau wanita sedang mengandung atau terhitung mulai positif hamil, dia tidak lagi Haidh atau Menstruasi? 

Dimanakah darah haidhnya tersebut? Dan apakah benar asupan makanan janin bayi dari padanya?

Jawab : Menstruasi atau haid, juga sering disebut datang bulan, adalah siklus normal bulanan di mana wanita mengalami perdarahan dari vagina.

Darah yang keluar dari vagina ini sering disebut sebagai darah kotor. Namun, anggapan tersebut tidak benar jika dilihat dari sudut pandang kesehatan dan sains.

Darah haid bukanlah darah kotor seperti yang selama ini banyak dipercaya. Darah haid sebenarnya tidak berbeda dengan darah dari luka atau darah mimisan. Hanya saja, darah menstruasi mengandung sisa jaringan dari dinding rahim yang luruh setelah proses ovulasi.

Menstruasi terjadi ketika lapisan pada dinding rahim dalam yang banyak mengandung pembuluh darah luruh dan keluar lewat vagina.

Setiap bulan tubuh akan mempersiapkan kehamilan dengan melepaskan sel telur. Pelepasan sel telur dari indung telur inilah yang disebut sebagai ovulasi. Jika sel telur yang dilepas tidak dibuahi sel sperma, sel telur akan ikut larut dan keluar bersama dengan darah dari dinding rahim.

Darah haidhnya orang yang sedang hamil menjadi nutrisi gizi atau makanan asupan sang janin atau bayi selama di dalam perut sang ibu.

Jawaban ini mungkin tidak logis atau tak mendasar sekali menurut ilmu kedokteran. Tapi jawaban tersebut ada dalam kitab fikih Hambali kitab Syarh Umdah (شرح عمدة) juz 1 hal. 522 Kitab Thaharah Bab Haidh karya Ibnu Taimiyah terbitan Daar Al-'Alim Al-Fawaid disana dijelaskan, 

ﻛﺘﺎﺏ ﺍﻟﻄﻬﺎﺭﺓ » ﺑﺎﺏ ﺍﻟﺤﻴﺾ

ﺍﻟﺤﻴﺾ ﻣﺼﺪﺭ ﺣﺎﺿﺖ ﺍﻟﻤﺮﺃﺓ ﺗﺤﻴﺾ حيضا ﻭﻣﺤﻴﻀﺎ : ﺇﺫﺍ ﺟﺮﻯ ﺩﻣﻬﺎ، ﻭﻳﺴﻤﻰ ﺍﻟﺪﻡ ﺣﻴﻀﺎ ، ﻭﻫﻮ ﺩﻡ ﺧﻠﻘﺔ ﻭﺟﺒﻠﺔ ، ﻭﻛﺘﺐ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻰ ﺑﻨﺎﺕ ﺁﺩﻡ ﺑﺤﻜﻤﺔ ﻏﺬﺍﺀ ﺍﻟﻮﻟﺪ ﻭﻧﺒﺎﺗﻪ ، ﻓﺎﻟﻮﻟﺪ ﻳﺨﻠﻖ ﻣﻦ ﻣﺎﺀ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﻭﺍﻟﻤﺮﺃﺓ ﺛﻢ ﻳﻐﺬﻯ ﻓﻲ ﺍﻟﺮﺣﻢ ﺑﺪﻡ ﺍﻟﻄﻤﺚ ، ﻓﺈﺫﺍ ﻭﻟﺪ ﺗﺤﻮﻝ ﺍﻟﺪﻡ ﻟﺒﻨﺎ ﻓﻴﺮﺿﻊ ﻣﻨﻪ ، ﻓﺈﺫﺍ ﺧﻠﺖ ﺍﻟﺮﺣﻢ ﻣﻦ ﻭﻟﺪ ﺍﺟﺘﻤﻊ ﺍﻟﺪﻡ ﺛﻢ ﺧﺮﺝ ﻓﻲ ﺃﻭﻗﺎﺕ ﻣﻌﻠﻮﻣﺔ

"Kata Al-Haidhu (menstruasi) adalah mashdar dari kata haidh (menstruasi) wanita yang sedang menstruasi, ketika darahnya keluar disebut darah haidh, ia adalah darah awal penciptaan dan pembentukan manusia. Allah Ta'ala telah menetapkan anak keturunan Adam as dengan hikmah (darah haidh) menjadi makanannya (janin) anak dan pertumbuhannya. Maka seorang anak diciptakan dari air (sperma) laki-laki dan air (sel telor/ovum) wanita kemudian dia makan di dalam rahim dengan darah menstruasi, apabila dia lahir maka darah berubah menjadi air susu (ASI) maka dia minum darinya. Maka apabila rahim kosong dari (janin) anak darah akan terkumpul lalu keluar pada waktu-waktu tertentu." (Syarh Umdah juz 1 hal. 522)

Dalam sebuah artikel dokter Syahir Fuad Ismail yang mengatakan bahwa keterangan diatas telah disepakati oleh para pakar fikih dan dokter,

ﺃﻥ ﺍﻟﺤﻜﻤﺔ ﻣﻦ ﺩﻡ ﺍﻟﺤﻴﺾ ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﻏﺬﺍﺀ ﻟﻠﻮﻟﺪ ﺇﺫ ﻗﺪﺭ ﻭﺣﺼﻞ ﺣﻤﻞ، ﻭﻫﺬﺍ ﺑﺎﺗﻔﺎﻕ ﺍﻟﻔﻘﻬﺎﺀ ﻭﺍﻷﻃﺒﺎﺀ

"Saat wanita hamil dua minggu, lapisan baru dalam uterus akan berkembang dan menebal untuk memberi makan si kecil."

Tubuh wanita tersebut mengeluarkan hormon atau sinyal kimia yang mengeluarkan telur dari sebuah kantung (folikel) dalam ovariumnya ketika telur sudah matang.

Saat terjadi ovulasi, tubuh wanita itu mengeluarkan telur ke dalam tuba falopi. Hormon-hormon yang bekerja –estrogen dan progesteron– membuat suhu tubuhnya agak naik sedikit. Dan itu bisa dilacak menggunakan termometer suhu badan.

Lalu mengapa darah haidh (yang katanya dianggap darah kotor) bisa menjadi nutrisi/asupan gizi bagi janin??? Darah haidh bukanlah darah kotor, dia adalah telur (ovum) yang tidak dibuahi oleh sperma. Pada orang hamil melalui pengaturan hormon telur tidak akan masak. Sel sel telur yg tidak masak tersebut akan menjadi nutrisi bagi janin.

Jadi yang diserap janin itu adalah "calon darah haid", yang belum jadi darah kotor yang bercampur bakteri. Secara medis, darah kotor adalah darah yang kekurangan oksigen (deoxygeneted blood) atau kadar karbon dioksidanya terlalu tinggi. Sebaliknya, darah yang banyak oksigen disebut dengan darah bersih (oxygenated blood).

Coba kita perhatikan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala berikut ini yang terdapat dalam surah Ath-Thariq, 

فَلۡیَنظُرِ ٱلۡإِنسَـٰنُ مِمَّ خُلِقَ  خُلِقَ مِن مَّاۤءࣲ دَافِقࣲ یَخۡرُجُ مِنۢ بَیۡنِ ٱلصُّلۡبِ وَٱلتَّرَاۤىِٕبِ  إِنَّهُۥ عَلَىٰ رَجۡعِهِۦ لَقَادِرࣱ

“Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan? Dia diciptakan dari air yang terpancar. Yang keluar dari antara tulang sulbi dan tulang dada. Sesungguhnya Allah benar-benar kuasa untuk mengembalikannya (hidup sesudah mati).” (QS. Ath-Thariq : 5-8)

Dalam ayat di atas, Allah Subhanahu wa Ta'ala menyuruh manusia untuk berpikir dan meneliti, bagaimana ia diciptakan? Dan dari apa dia diciptakan? Jawabannya: Dari air! Sebagaimana kita jelaskan sebelumnya. Namun dalam kalimat berikutnya, Allah menyebutkan sifat dari air itu dengan kata ‘daafiq’. Artinya air yang bergerak dan hidup.

Dan hal inilah yang telah dibuktikan oleh ilmu pengetahuan modern. Berdasarkan sains, spermatozoon bergerak dengan menggunakan ekornya dalam salurah air mani sehingga bertemu dengan sel telur dan terjadi pembuahan di antara keduanya.

Subhanallah... Allahu Akbar... Ternyata kita hanya dari setetea air, yang berkembang dan nutrisi darah haidh. ''Maha Benar Allah Dengan Segala Firman-Nya, Maha Sempurna Allah Dengan Segala Ciptaannya''. Wallahu a'lam

Demikian Asimun Ibnu Mas'ud menyampaikan semoga bermanfaat. Aamiin

*والله الموفق الى أقوم الطريق*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar