Mengadakan acara jamuan makan termasuk dalam keutamaan ‘Memberikan makanan kepada orang lain’, apalagi jika yang diundang adalah kaum fakir miskin. Sebagaimana yang kita kenal dengan undangan tasyakkuran, jamuan makan atau walimah. Menurut kamus bahasa arab Mu'jamul Ma'ani Al-'Arab kata walimah berarti,
الوَلِيمَةُ :: كلُّ طعام يُتَّخذ لجَمْع أو لدعوة أو فرح
"Setiap makanan/minuman yang disediakan untuk umum, mengundang orang atau untuk acara menyenangkan."
Allah Ta'ala berfirman,
وَيُطْعِمُونَ الطَّعَامَ عَلَى حُبِّهِ مِسْكِينًا وَيَتِيمًا وَأَسِيرً () إِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ اللَّهِ لا نُرِيدُ مِنكُمْ جَزَاء وَلا شُكُورًا
“Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan. Sesungguhnya kami memberi makanan kepada kalian hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih.” (QS. Al-Insan: 8-9).
Seseorang shahabat pernah bertanya kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam,
أَيُّ الإِسْلاَمِ خَيْرٌ؟ قَالَ: «تُطْعِمُ الطَّعَامَ، وَتَقْرَأُ السَّلاَمَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ وَمَنْ لَمْ تَعْرِفْ»
“Islam manakah yang paling baik?” Beliau menjawab, “Kamu memberikan (atau menjamu) makanan dan menyebarkan salam kapada orang yang kamu kenal ataupun yang belum kamu kenal.” (HR. Al-Bukhari: 12, Muslim: 169, an-Nasai: 5000, Abu Dawud: 5194 dan Ibnu Majah: 3253 dari Abdullah bin Amr radhiyallahu anhuma).
Al-Allamah Syihabuddin al-Qasthalani asy-Syafi’i (wafat tahun 923 H) rahimahullah berkata,
أي هو أن تطعم الطعام فأن مصدرية والتقدير هو إطعام الطعام ولم يقل توكل الطعام ونحوه، لأن لفظ الإطعام يشمل الأكل والشرب والذواق والضيافة والإعطاء وغير ذلك
“Maksudnya adalah bahwa kamu memberikan makanan. Beliau tidak menyatakan ‘memakankan makanan dan lainnya, karena lafazh memberikan (makanan) meliputi makanan, minuman, mencicipi, membuat jamuan, memberikan dan sebagainya.” (Irsyadus Sari li Syarh Shahihil Bukhari: 1/95).
Al-Allamah Abul Hasan al-Mirdawi al-Hanbali (wafat tahun 885 H) rahimahullah berkata,
الأطعمة التي يدعى إليها الناس عشرة. الأول: الوليمة وهي طعام العرس. الثاني: الحذاق وهو الطعام عند حذاق الصبي أي معرفته وتمييزه وإتقانه. الثالث: العذيرة والإعذار لطعام الختان. الرابع: الخرسة والخرس لطعام الولادة. الخامس: الوكيرة لدعوة البناء. السادس: النقيعة لقدوم الغائب. السابع: العقيقة وهي الذبح لأجل الولد على ما تقدم في أواخر باب الأضحية. الثامن المأدبة وهو كل دعوة لسبب كانت أو غيره. التاسع الوضيمة وهو طعام المأتم. العاشر التحفة وهو طعام القادم.
“Jamuan makan yang mana manusia diundang untuk menghadirinya ada 10. Yaitu:
*Pertama: Walimah ('Arus),* yaitu jamuan acara pernikahan.
*Kedua: Hidzaq,* yaitu jamuan ketika seorang anak telah mahir atau tamyiz.
*Ketiga: Adzirah atau I’dzar* yaitu jamuan makan untuk khitanan.
*Keempat: Khursah* atau khurs untuk jamuan kelahiran.
*Kelima: Wakirah* yaitu undangan jamuan setelah membangun (rumah).
*Keenam: Naqi’ah* yaitu jamuan untuk kedatangan dari safar.
*Ketujuh: Aqiqah* yaitu penyembelihan untuk anak menurut keterangan. *Kedelapan: Ma’dubah* yaitu setiap undangan jamuan dengan sebab atau tanpa sebab. *Kesembilan: Wadhimah* yaitu jamuan untuk musibah.
*Kesepuluh: Tuhfah* yaitu jamuan untuk tamu yang datang.” (Al-Inshaf fi Ma’rifatir Rajih minal Khilaf: 8/233).
الهَضِيمَةُ: طعامٌ يُعمَلُ كرامةً ورحمةً للميِّت
"Hadhimah adalah hidangan masakan sebagai bentuk memulyakan dan mengasihi orang yg telah meninggal (mayit)." (Mu'jamul Ma'ani Al-'Arab) Wallahu a'lam
Demikian Asimun Mas'ud menyampaikan semoga bermanfaat. Aamiin
*والله الموفق الى أقوم الطريق*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar